Cantika, afan dan yang lainnya pun keluar dari ruang kepsek dan menuju kelasnya masing-masing, nathan masih terus menenangkan cantika yang sedang menangis, tiba tiba ada bulan yang baru saja ingin menghampiri mereka, "Gmna udh beres?, Baru mau nyusul" kata bulan dengan keadaannya yang lelah, "udah, orng tua mereka udh di panggil 1/1 kayanya kepsek mau ngasih hukuman tapi gatau hukuman apa" perjelas alvaro, bulan pun menghampiri cantika yang sedang menangis dan menghapus air mata cantika "Udah can kamu tenang dulu aja, kamu jangan takut masih ada afan yang melindungi kamu" ucap bulan sedikit mengejek, afan memukul tangan bahu bulan dengan sedikit kencang, "Maksud nya masih ada kita yang melindungi kamu, jadi jangan khawatir" kata bulan sambil tersenyum melihat cantika, "iya can kamu gausah khawatir masih ada kita abang abang kamu yang selalu ngelindungin kamu, kalo mereka ngebully kamu lagi kita gaakan diem aja can tenang" perjelas alvaro dengan senyum manisnya, "Bener tuh can kita harus bisa membasmi curut curut itu, biar mereka ga ganggu kamu terus" Celetuk riko, bell pergantian pelajaran pun berbunyi sudah waktunya, nathan dan yang lainnya masuk kelas, "aduh udh bell, mana belum ganti baju lagi masih baju olahraga, gmna ya gua harus nganterin cantika sampe kelas" gerutu nathan yang kebingungan, "Gpp bang, abang ganti baju aja cantika biar sama aku aja kan kita sekelas bakalan aku pastiin aman ko" tawar afan kepada nathan, dan dapat surakan dari galang, riko, dan bulan, "Aaaaa so sweet" ejek riko dan bulan secara bersamaan, "Ciee ciee, tenang aja nat kan ada afan" ejek galang, "Mulaii mulaii pada demen ya ngejailin gua" protes afan dengan wajahnya yang Bt, "Demen banget" kata riko, bulan dan galang secara bersamaan, alvaro hanya tersenyum melihat tingkah teman temannya, "Abang abang, kak bulan, makasi ya udh mau bantuin aku, kalian terbaik bagi aku" kata cantika sambil tersenyum, "Sama sama, kamu tenang aja can selagi ada kita kamu aman" kata alvaro, "udh sekarang kamu ke kelas keburu ada gurunya nanti" perintah nathan kepada cantika, "Yaudah bang kalo gtu aku ke kelas ya babai" kata Cantika lalu pergi, "Mari bang" pamit afan yang langsung menyusul cantika.
Sesampainya di kelas Cantika langsung masuk begitu saja dan duduk di bangkunya sambil terus menangis, karena posisi kelas tidak ada guru seketika cantika di kerumuni banyak orng orang, "Can are you oke?" Tanya haura dengan sangat khawatir, seketika cantika memeluk haura sambil menangis, "Fan gua ga sengaja denger tadi kata kakak lu, kalo kalian ada masalah, masalah apa?" Tanya zayyan dengan sangat khawatir, afanpun menjelaskan apa yang terjadi, "Gila tuh 3 manusia pada kenapa sih? Nyari masalah mulu" protes haura sangat kesal, afan tiba tiba berlutut di tepat di bawah bangku yang di duduki cantika, afan tanpa basa basi langsung mengelap air mata cantika, "Can udah jangan nangis terus, mata lu sampe sembab gini akibat nangis berlebihan, lu gausah khawatir, ada gua yang bakalan terus ngelindungin lu" kata afan yang membuat cantika seketika berhenti menangis karena bingung, zayyan dan haura hanya ternganga melihat afan seperti itu, "Gmna fan?" Tanya cantika dengan wajah yg bingung, "Eum maksudnya itu" kata afan yang berusaha menjelaskan walaupun dengan nada gugup,"Udah lah intinya lu suka sama dia jadi lu pengen ngelindungi dia ye kan" celetuk zayyan, "Dih sotoy lu" protes afan, "Kalo lu kagak suka terus ngapain berlutut depan cantika?" Tanya zayyan, dan langsung membuat afan seketika berdiri. "ga gtu gua cuma mau nenangin cantika doang" ucap afan dengan nada sedikit gugup, zayyan langsung mendekati afan dan langsung merangkul afan, "Santai bro gua nanya doang gaush salting gtu" celetuk zayyan yang seketika membuat cantika tertawa, dan hal itu membuat afan, haura, dan zayyan sedikit kaget, "Dih ketawa dia" Celetuk zayyan sambil terheran heran, "nah gtu dong can kalo kalo senyum kan cantik, udh jangan nangis mulu" kata afan, "Mon maaf nih ye, cantika ketawa bukan senyum maaf banget, jd intinya lu pengen bilang ke dia kalo dia cantik jadi gausah basa basii" celetuk haura dengan nada gemas nya, "Udah udah, btw fan makasi ya udh mau ngebela gua, kalo tadi gaada lu mungkin gua udah dicekokin minum air kotor itu, makasi banget ya fan" kata Cantika sambil tersenyum manis kepada afan, "Iya santai aja, tp can lain kali lu jangan takut jangan langsung nangis, lu harus bisa ngelawan 3kecebong itu, gausah mikirin dia senior lu atau gmna, tp pembelaan dalam diri juga harus ada" kata afan, "Iya fan lain kali gua bakalan lawan ko, sekali lagi makasi ya fan" kata cantika yang tidak hentinya mengucapkan terimakasih, dan afan hanya membalasnya dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL ENGRAVED
FanfictionMenceritakan seorang pria manis pecinta musik, pria yang mencari cinta sejatinya, Pria tampan yang bertemu dengan wanita cantik, pria yang tidak pernah jatuh cinta itu pun, mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan menjadikan wanita itu...