Di sisi lain afan dan zayyan sedang membersihkan halaman belakang rumah nya, agar terlihat nyaman, sedangkan cantika dan haura mengambil alat-alat yang akan di pakai dan menyimpan nya di meja yang sudah di sediakan di halaman, "Ini udh mau jam 5 kok belum pada dateng ya" kata afan yang kebingungan, tiba-tiba rakha dan mala sudah datang dan menghampiri afan yang ada di halaman belakang, "Assalamualaikum" sapa mala, "Waalaikumsalam, udh nyampe kak?" Tanya afan, "Belom ini lagi di jalan, pake nanya lagi kalo gua di sini berarti dah sampe" celetuk rakha yang kesal, "Basa Basi Besti" kata afan sambil menatap sinis, "Kamu di sini dulu ya, aku bersih bersih dulu" kata rakha, "Iyaa" jawab mala lalu rakha pun pergi, "fan ada yg bisa kakak bantu ga?" Tanya mala kepada afan, "Eum gerai karpet aja kak" perintah afan kepada mala, "Okee" kata mala dan langsung menggerai karpet, saat mala sedang menggerai karpet, tbtb maminya afan menghampiri mala "Mala" sambut maminya afan dengan hangat, "Tante apa kabar" sapa mala sambil mencium tangan lalu memeluknya "Baik sayang, kamu apa kabar? Kok jarang kesini" kata maminya afan, lalu melepaskan pelukannya, "Alhamdulillah baik tante, akhir akhir ini tugas lagi banyak tante jadi gaada waktu buat ke sini, kebetulan hari ini lagi free dan ada acara barbequean jadi mala ikut deh" Perjelas mala dengan lembut, "Ohh, eh kamu mau minum apa? Biar tante buatin, mau makan ga? Tante udah masak banyak loh" kata mami afan, "sebelumnya terimakasih tante, udah mau di repotin sama mala, tapi nanti kalo mala mau minum mala ambil sendiri, tante istirahat aja takutnya tante cape habis masak banyak kan" kata mala yang memberi perhatian kepada maminya afan dan rakha, "Yaudah, nanti kalo kamu mau makan atau minum bilang aja sama tante oke" kata mami afan sambil tersenyum manis, "Iya tante" kata mala, tak di sadari saat mami afan sedang berbicara dengan mala, ada yang memperhatikan nya dari jauh tak lain ia adalah cantika, "Maminya afan baik banget, dia menyambut kak mala dengan hangat, afan sama bang rakha beruntung banget bisa punya mami yang baik, dan papi yang perhatian sama mereka, kak mala juga beruntung bisa pacaran sama bang rakha dan di sambut baik oleh keluarga lelakinya, apa nanti gua bisa kaya gtu?, Gua harap gua bisa seberuntung kak mala, walaupun keluarga gua hancur setidaknya gua di sambut dengan baik oleh keluarga cowo gua nanti" kata hati cantika dengan matanya yang berkaca kaca, tiba tiba bell rumah berbunyi "yaudah mala, have fun ya sayang, tante mau buka pintu dulu" kata mami afan lalu pergi, "Iya tante"kata mala, malapun melanjutkan tugasnya, dan cantika pun menghampiri mala yang kesusahan, "Kak biar aku bantu" kata cantika dan langsung membantu mala, "Makasih ya" ucap mala sambil tersenyum manis.
Saat mereka sedang melakukan pekerjaannya masing-masing, tbtb nathan datang, tak hanya sendiri nathan datang bersama, galang,riko,chelsa,dan bianca, "Hallo gaes" sapa nathan, "Eh bang udh sampe?, Ko tau kita ada di halaman belakang?" Tanya afan yang kebingungan, "tadi pintu di bukainnya sama ibu lu kan fan, trs kata ibunya afan di suruh ke halaman belakang aja" perjelas nathan, "Ohh gtuu" kata afan singkat, "Btw alvaro kan udh duluan ke sini, kok ga ada?" Tanya nathan sambil celingak-celinguk mencari keberadaan alvaro, "Bang al ke supermarket sama kak bulan, nyari bahan bahan buat barbequean" perjelas cantika, mendengar perkataan cantika seketika raut wajah galang berubah, "Jadi mereka lagi berduaan dong" kata hati galang, "loh kita kan belum patungan kok udh belanja aja" kata nathan yang kebingungan, "Udah abang abang, kakak kakak, tenang aja, semua biaya sudah di atur kak bulan sultan kita, jadi gausa repot repot patungan" perjelas afan, "Alhamdulillah makasih loh fan jadi awet nih uang, lumayan buat..." Kata nathan, belum menyelesaikan pembicaraan nya namun sudah di potong oleh cantika "Rokok!" Kata cantika sambil mengepalkan tangannya seolah olah ingin menonjok nathan, "Jajan dek, apa sih pikiran nya" kata nathan agak sedikit ketakutan, "Makasih nya ke kak bulan aja kan dia yang ngebiayain semuanya" kata afan, sambil menghampiri nathan dan cantika, saat mereka terdiam sejenak, karena halaman rumah afan di penuhi pepohonan, tiba tiba ada ulat yang jatuh di pundak cantika, dan hal itu di sadari oleh nathan, "Dek ulet dek" kata nathan yang mengejutkan Cantika, "Hah mana?" Kata cantika sambil menepuk nepuk pundaknya, namun cantika tidak bisa diam ia terus jingkrak-jingkrak ketakutan, dan reflek memeluk afan dengan nadanya yang ketakutan, "Bang ayo dong bang bantu adek takut ini, bantu usir ulet nya" teriak cantika ketakutan, sambil menutup matanya ia kira yang di peluk olehnya adalah nathan padahal afan, dan ulat nya pun sudah jatuh dan tidak ada di pundak cantika, "udah, coba buka mata kamu siapa yang kamu peluk" kata nathan, cantika pun membuka matanya, dan melihat yang ia peluk adalah afan dan seketika cantika melepas pelukannya itu, afan hanya diam membisu, dan terlihat kaku, "Sorry fan" kata cantika yang terlihat sedikit malu, nathan hanya tertawa melihat tingkah adiknya, afan tetap terdiam membisu, "Kok gua deg degan ya pas cantika peluk gua" kata hati afan, dan lagi lagi jam tangan afan berbunyi akibat detak jantungnya yang tidak stabil, "Sampe bunyi lagi tuh jam pasti dia salting" celetuk zayyan, yang terdengar oleh afan, dan seketika afan melepaskan jam tangannya, lalu melemparnya lalu menginjak nya hingga rusak, seketika membuat teriakan dari banyak nya orang di tempat itu, dan rakha yang baru datang dan melihat kejadian itu pun seketika kaget, "Sehat lu?" Celetuk rakha, dan qfan pun pergi begitu saja, dengan rasa hati yang tidak karuan dan salah tingkah, dan di ikuti oleh rakha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL ENGRAVED
FanfictionMenceritakan seorang pria manis pecinta musik, pria yang mencari cinta sejatinya, Pria tampan yang bertemu dengan wanita cantik, pria yang tidak pernah jatuh cinta itu pun, mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan menjadikan wanita itu...