CHAPTER 15 | BALAS DENDAM

121 32 1
                                    

Keesokan harinya, matahari sudah bersinar terang, banyak murid yang baru saja datang dan berlomba lomba untuk menempati area parkiran yang belum penuh, nathan dan cantika yang kini datang agak pagi, dan nathan sedang memarkirkan motornya, "bang kita kepagian ga sih?" Tanya cantika yang sedikit kebingungan karena masih banyak area parkiran yang kosong, "gpp dek, sekarang abang ada piket jadi ya harus jam segini datangnya" kata nathan sambil merangkul cantika, "Okee gpp" jawab cantika dgn secara singkat.

Tanpa mereka sadari dari arah kejauhan ada the sweet lolipop'yang sedang menyimak pembicaraan mereka dan memperhatikan mereka, dan sepertinya mereka sedang menyusun rencana liciknya, "Kali ini lu yang gua tugasin ya fani" kata chava yang memberi perintah kepada Tiffany, "Tugas apaan?" Kata Tiffany yang kebingungan, "Kasih re" kata chava yang menyuruh renata untuk memberikan sesuatu kepada Tiffany, renata memberikan sebuah roti yang masih terbungkus berasa keju, "Buat apaan nih?" Tanya tiffany yang menerima roti dari renata, "Ini roti bukan sembarang roti, ini roti isi kacang, cuma bungkus nya udah gua ganti jadi rasa keju, dan tugas lu, lu harus simpen roti ini di dalem tas nya cantika mau gmnapun cara nya itu terserah lu asal jangan sampe ketauan dia termasuk semua murid di kelasnya, dan kebetulan juga di jam pertama kelas mereka ada pelajaran olahraga" perintah renata, "Enteng amat lu ngomong jangan ketauan, heh ini sekolah kita cctv nya dmna mana, kalo gua ketauan lewat cctv gmna?" Kata Tiffany yang sudah mulai khawatir, "Brisik lu nih pake ini" kata chava yang melempar kan hoodie ke wajah Tiffany, "Lu yakin pake ini ga bakal ketauan?" Tanya tiffany, "Ini Hoodie lama gua udah ga gua pake, nanti kalo udah berhasil buang aja tuh Hoodie atau ga bakar aja, udh ga kepake ini" kata chava, "Pinter juga lu" celetuk Tiffany sambil tersenyum licik, "Sama satu lagi, lu harus lepas semua aksesoris lu, sama gausah pake sepatu sama pake sedal jepit yang gua bawa, lepas juga kaos kaki lu" kata renata sambil memperlihatkan sendal yang di pegang olehnya, "Gila bener bener kaya kriminal ya lu pada" celetuk Tiffany sambil tertawa kecil, "Oke sip lah bubar" kata chava lalu mereka pun bubar.

Disisi lain, cantika yang sudah dikelas dan duduk manis sambil membaca buku sendiri, tiba tiba ada afan yang baru saja datang, dan seperti biasa afan menyimpan tas nya dan menyandarkan gitarnya di ujung tembok, "Udah nyampe can?" Kata afan sambil melepas jaketnya, "Iya bang nathan ada piket jadi agak pagi" kata cantika sambil tersenyum manis, tak selang lama haura dan zayyan pun baru saja, datang mereka terkejut karena di kelas hanya ada afan dan cantika saja berdua, "Yang lain pada kemana?, Kok sepi gini tas nya pada ada tp orng nya pada kagak ada" kata haura yang terheran-heran, "Hari ini kan ada olahraga, pada ganti baju kali, pas bell kan kita udah harus ada di lapangan jangan ke kelas lagi, mungkin pada langsung diem di lapangan" kata afan, "Lah terus lu berdua ngapain diem?, Keburu bell sono pada ganti baju" kata zayyan yang menyuruh haura dan cantika untuk mengganti baju, "Bentar bentar ngambil baju olahraga sama kunci loker nya" kata cantika sambil sibuk membuka tasnya, haura yang santai menunggu cantika karena baju olahraga nya sudah ada di loker, jadi haura hanya membawa kunci dan parfum saja, "Ayo hau" kata cantika yang langsung menarik haura lalu pergi, afan hanya meliriknya dengan heran, "Lu ngapain bengong ayo kita juga ganti baju" kata zayyan, dan seketika afan pun terkaget dan mengambil kunci loker di tasnya, lalu pergi keruang ganti bersama zayyan.

Kini kelas afan sudah kosong tidak ada orang sama sekali, dan ke betulan koridor di dekat kelas afan pun sepi, dan Tiffany pun menjalankan aksinya Tiffany yang berpakaian memakai Hoodie oversize dan rambutnya yang di cepol lalu di tutupi oleh topi hoodienya, dan memakai sendal tanpa kaos kaki, sehingga tidak ada yang mengenal nya, Tiffany masuk begitu saja ke dalam kelas afan dan mencari keberadaan tas cantika, dan saat Tiffany menemukan nya, tiffany menyimpan rotinya tepat di pinggir botol minum cantika agar terlihat oleh cantika dan ia bisa memakannya, setelah itu Tiffany kembali menutup tas cantika, "beres juga kerjaan gua" gumam Tiffany di balik maskernya iya tampak tersenyum licik, lalu pergi meninggalkan kelas afan.

ETERNAL ENGRAVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang