CHAPTER 19 | CANTIKA SHADIRA KIRANA

166 27 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 22.00 wib, sedangkan bulang belum pulang, ibunya afan yang terus mondar mandir di depan pintu untuk menunggu kepulangan bulan, "Aduh, bulan kemana ya, udah malem banget ini, mana di telpon gaaktif" gerutu ibunya afan dengan nada yang sedikit cemas, tiba tiba ada papinya afan yang menghampiri mommynya afan dan rakha, "masih belum pulang juga mi?" Tanya papi nya afan, yang melihat raut wajah istrinya sangat khawatir, "Belum, ini juga di telpon gaaktif" kata mommy afan dengan terus merasa khawatir, tak banyak bicara papi afan pun memanggil anak anaknya, "afan rakha kesini sebentar" teriak papi afan dari bawah, tak selang lama pun afan dan rakha turun, terlihat rakha yang sudah mengantuk "Ada apa pi, abang udh mau tidur eh papi manggil" kata rakha, "Sekarang kalian cari kakak kalian, kak bulan belum pulang ini udah malem banget" perintah papi afan, "Cari kemana pi?, Tempat kak bulan nongkrong aja kita gatau" kata afan, "Iya bener kita mau cari kemana, nanti juga pulang sendiri" kata rakha, "Oh jadi pada gamau?, Yaudah gpp, nanti biar mommy bilang sama om ahmad kalo kak bulan belum pulang pulang, dan kalian gamau nyari, kalo kak bulan sampe hilang, mommy gatau ya nanti kalian kedepannya gmna, mungkin nanti om ahmad yang turun tangan, dan mungkin kalian di omelin dikit gak ngaruh" ucap mommynya afan dengan nada yang menakut nakuti, "Iya iya di cari sekarang, asal jangan ngadu dulu ke om ahmad" kata rakha, lalu pergi mengambil kunci motornya begitu pula afan. "ngadu mulu ih" gerutu afan sambil berjalan di belakang Rakha, tak selang lama afan dan rakha kembali sambil membawa helmnya dan kunci motornya, tak banyak bicara afan dan rakha langsung mengeluarkan motornya masing masing, dan saat mereka sudah siap untuk berangkat tiba tiba terdengar suara motor tak lain itu adalah bulan dan alvaro, alvaro mengantarkan bulan ke rumah tantenya untuk pulang, "Nah itu yang di cari dateng" kata afan, lalu afan kembali turun dari motornya, "Dari mana aja sih kamu tante nyariin dari tadi di telpon juga gaaktif" protes mommynya afan dengan nada lambut, "Kak?? Kok kakak bisa sama bang al" tanya rakha yang sedikit bingung, "tadi ga sengaja ketemu bulan di taman lagi... Aduh" belum selesai alvaro berbicara tiba tiba bulan menginjak kaki alvaro, "Lagi nyari udara aja, soalnya gabut di rumah" sambung bulan dengan raut wajah yang polos, "Makasih ya alvaro udah mau anter bulan pulang, tante masuk duluan ya, bulan ikut tante" kata mommy afan yang berterimakasih kepada alvaro, dan seketika menyuruh bulan masuk, lalu bulan pun mengikuti tantenya, "Kalo gitu alvaro pamit ya om, titip salam buat tante" pamit alvaro lalu mencium tangan papinya afan, "Iya hati hati al, makasi udh anter bulan" kata papi afan sambil tersenyum manis, alvaro pun naik ke atas motor dan tidak lupa pamit kepada rakha dan afan, "Rak, fan abang pamit ya assalamualaikum" pamit alvaro, "Waalaikumsalam" kata rakha dan afan secara serentak, lalu alvaropun melajukan motornya, rakha afan, dan papi nya pun masuk kedalam rumah, dan berkumpul di ruang tengah.

Terlihat raut wajah mommy afan sangat serius melihat bulan, tetapi bulan hanya menunduk, "Tante tau kamu mau pergi, tapi pas kamu pamit tante bilang jangan pulang kemaleman, ini jam 10 loh, tante telponin ga aktif, dan yang ngebuat tante marah, apakah pantas anak perempuan pulang malem sama cowo?" Tegur ibunya afan yang masih dengan nada yang lembut, "Maaf tante handphone bulan lowbat" kata bulan yang masih trs menunduk, "Ayah kamu menitipkan kamu di sini bukan sekedar menitipkan, tapi berarti tante harus menjaga kamu juga, dan kamu juga harus bisa menjaga diri, tante keras kaya gini ke kamu, karena kamu udah tante anggap kaya anak tante sendiri, ayah kamu itu kakak kandung tante, tanggung jawab tante ke kamu juga besar, tante cuma takut kamu kenapa napa di luar sana, tante khawatir sama kamu" kata ibunya afan, "Bulan ga sengaja ketemu alvaro di taman, alvaro liat bulan lagi nangis di taman, jadi alvaro nemenin bulan, bulan ga liat waktu karena keasikan cerita sama alvaro" perjelas bulan, "Kenapa harus Alvaro yang jadi teman cerita kamu??, Apa karena tante ga bisa jadi teman cerita kamu, kami di sini selalu melindungi kamu, kalo kamu merasa sedih pengen cerita, ada tante, sebelum kamu menjadikan orang lain rumah, lebih baik kamu lihat dulu keluarga kamu apakah pantas menjadi rumah untuk kamu??" Kata mommynya afan, bulan pun seketika berderai air mata nya, "Bulan kangen ibu"isak tangis bulan yang lagi lagi mengingat ibunya, mommy afan pun berpindah posisi duduk nya menjadi di samping bulan, lalu mommy afan pun memeluk bulan yang sedang menangis, "Tante marah sama kamu, karena tante sayang sama kamu, tante ini ibu kamu juga, yang tante mau dari kamu itu, kamu menjadi anak yang terbuka, yang cerita setiap ada masalah, tante sayang sama kamu" kata mommy afan yang terus memeluk bulan, "Bulan setiap kangen ibu pasti bulan ke makam ibu, tp sekarang ga bisa, bulan bakalan jarang ke makam ibu" kata bulan sambil terus terisak nangis, "Kalau misalnya kamu inget sama ibukamu, solusinya bukan nangis, tapi kirim doa, agar ibu kamu bahagia di alam sana, jika kamu menangis ibukamu juga sedih di sana" kata papi afan, "Kakak jangan merasa sendirian kan ada kita yang bisa jadi adik sekaligus sahabat kakak" kata Rakha, "Iya kak, kita bakalan jadi rumah terbaik buat kakak" kata afan, "Makasih ya, kalian udah baik banget sama kakak, sayang deh" kata bulan, lalu afan dan rakha pun menghampiri bulan lalu memeluk bulan dengan sangat erat, "Lucu deh anak anak mommy, udh ya pelukannya tidur gih udah malem nih" perintah mommy nya afan, "Besok libur mom, begadang dikit gpp kali" kata afan, "Terserah kamu aja tp kalo sakit jangan minta obat sama mommy ya" kata mommy afan, "Afan mah gaakan sakit kan afan anak mommy terkuat emangnya onoh, keluar rumah bentar masuk angin" kata afan yang mengejek rakha, "Maksud lu gua?" Protes rakha "kabur" lalu afan pun berlari menuju kamarnya, namun rakha tidak mengejar nya, seketika seisi rumah tertawa melihat tingkah laku afan.

ETERNAL ENGRAVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang