Nathan kembali ke ruangan ugd untuk menemui Cantika, "Sorry ya lama sekalian nebus obat" kata nathan sambil membawa obat yang sudah ia tebus, "Oh iya, apa tadi kata dokter bang?" Tanya cantika yang sedikit penasaran, "kamu harus di rawat dulu 1 hari di sini, nanti kamu bakalan di pindahin ke ruang rawat," perjelas nathan, "Yah harus di rawat lagi, paling bosen kalo udah gni" kata cantika sambil mengerutkan dahinya, "Gpp can demi kesehatan lu juga kok" kata afan yang berusaha meyakinkan cantika, dan cantika hanya tersenyum manis melihat afan "Oh iya, dek kamu di sini dulu sama afan sama kak bulan gpp kan?, Abang mau ngambil motor abang yang masih di sekolah, al lu anter gua ya ke sekolah lagi" kata nathan, "Iya gpp bang aku di sini aja sama afan sama kak bulan" kata cantika, "Ayo gua anter" kata alvaro, "Tapi bang, motor afan juga di sana nanti gmna afan ngambil nya, kan bang rakha juga bawa motor" kata afan yang sedikit kebingungan, "Udah lu santai aja nanti biar mala aja yang bawa, sekalian sama tas lu tas cantika juga, nanti gua yang bilang sama mala" kata alvaro, "Oh yaudah bang, makasih ya, kunci motornya ada di tas, sekalian sama gitar nya ya" kata afan, "Yeuuu tiada hari tanpa gitar" ejek alvaro dengan mata sinis nya, "Yauda yo al" kata nathan yang mengajak Alvaro, "Ayoo" kata alvaro lalu ia pergi keluar terlebih dahulu, "Dek abang pergi dulu ya, nanti jangan lupa di minum obatnya, sama satu lagi mama lagi otw kesini" kata nathan yang berpamitan kepada cantika, "Iya bang, hati hati di jalan" kata cantika lalu nathan pun pergi dan tidak lupa menyebut salam.
~~~
Selang beberapa puluh menit nathan dan alvaro pergi, ada dokter dan perawat yang masuk, yang akan memindahkan Cantika ke ruang rawat, singkat cerita kini di ruang rawat, hanya ada cantika, afan dan bulan, bulan yang merasa perutnya lapar, dan ia izin kepada cantika untuk sekejap, "Can emm, kakak kayanya izin ke kantin rumah sakit dulu ya? Kakak lapar hehe jadi mau makan dulu di sana, kamu sama afan dulu gpp?" Pamit bulan sambil meminta izin, "Oh boleh kak, gpp kok afan kalo mau ikut kak bulan juga gpp, aku bisa sendiri kok aman aja" kata cantika, namun afan menolak perintah cantika, "Gausah can, gua di sini aja,gua belum laper kok, aman, bisa gantian sama kak bulan" kata afan sambil tersenyum manis, "makasi ya fan" kata cantika, "Santai" kata afan dengan singkat, "yaudah kakak ke kantin ya, nanti kita gantian fan" kata bulan yang akan berpamitan, "Iya udah sana" kata afan seolah mengusir, "Dih ngusir lu, gua tau lu pengen berduaan kan" kata bulan yang berbicara sambil berjalan keluar lalu pergi, saat bulan pergi afan duduk di kursi tepat di samping tempat berbaring cantika, "Gua masih bingung loh can, kok bisa ya roti itu ada di tas lu, kalo lu ngerasa ga nyimpen" kata afan yang bertanya tanya, "Gua juga gatau fan, jujur gua kaget sih, karena gua liat bungkus nya rasa kelapa yaudah gua makan aja gua engeh pas pertengahan roti gua liat ada kacang ijo nya" kata cantika yang ikut bingung, "Gua curiga ada yang sengaja nyimpen roti di tas lu, apa sebaiknya cek cctv sekolah aja ya?, Gua takut nya ada yg berusaha jahat sama lu" kata afan yang sedikit khawatir, "Gausah deh fan, gua gamau masalahnya di perpanjang, udah biarin aja yang penting sekarang gua gpp" kata cantika yang berusaha meyakinkan afan, "Ga bisa di biarin can, ini menyangkut sama kesehatan lu tau ga" kata afan yang terus khawatir, saat mereka sedang asik mengobrol tiba tiba ada suster yang masuk dan membawa makanan dan minum untuk cantika, "Permisi, maaf saya mengganggu, saya ke sini untuk membawakan makanan untuk pasien karena sudah waktunya minum obat" kata suster tersebut, "Iya sus makasih ya" kata afan yang menerima makanan nya, "Kalau begitu saya Permisi ya, mas jangan lupa di suapin pacar nya" kata suster tersebut lalu pergi meninggalkan canfan, seketika cantika dan afan terdiam dan sambil saling menatap bingung dengan ucapan suster tadi, dan saling tertawa kecil, "Can gua suapin ya biar cepet makanya" kata afan yang ingin menyuapi cantika, "Gausah fan biar gua aja, gua bisa sendiri" kata cantika yang berusaha menolak, "Udah gua aja" kata afan yang trus ingin menyuapi cantika, dan cantika mau tidak mau dia di suapi oleh afan, "Makanya yang banyak biar cepet sembuh nanti kita bisa cerita bareng sama main bareng lagi" kata afan sambil terus menyuapi cantika, "Lu kaya bapak bapak ngingetin anaknya biar cepet sembuh dah" kata cantika sambil tertawa kecil, "Enak aja gua di bilang bapak bapak" protes afan pada cantika, "Trs apa? Kan emg bakalan jadi bapak bapak" kata cantika yang terus menjahili afan, "Iyaa pasti, pasti bakalan jadi bapak buat anak anak kita nanti" celetuk afan sambil tertawa kecil, "Ngawurr" kata cantika sambil tertawa kecil lalu menampol afan dengan lembut, tak lama kemudian mama cantikapun datang dengan wajah yang sangat khawatir, "Cantika!" Panggil mama cantika dan langsung memeluk cantika, "Mamahh!" Ucp cantika dan juga membalas pelukan mamanya, "Gmna keadaan kamu sayang? Kamu gpp?, Kenapa bisa kaya gini, wajah kamu merah banget tangan kamu juga pasti gatel ya, aduh kasian anak mama" celoteh ibunya cantika dengan nada khawatir nya, "Gpp mah, aku gpp kok kata dokter udah baik baik aja" kata cantika yang berusaha meyakinkan mamanya, "Syukurlah" kata mamanya cantika, dan seketika mamanya cantika melihat ke arah afan, "Sayang, ini siapa? Kok mama baru liat" tanya mamanya cantika yang bingung melihat afan berada di situ, "perkenalkan saya afan tante teman 1 kelasnya cantika" sapa afan dengan lembut dan mencium tangan ibunya cantika, "Afan ini orang yang pertamakali liat aku pingsan, sama yang bantu abang juga, jd afan yang bawa aku kesini" perjelas cantika kepada ibunya, "oh makasih ya afan kamu udah bantu anak tante, pasti kamu baru kenal sama cantika, tapi kamu udah baik banget sama cantika" kata mamanya cantika, "Sama sama tante, afan seneng kok bisa bantu cantika" kata afan sambil tersenyum manis, "Dek, ganteng loh, tadi mama kira afan pacar kamu" celetuk mamanya cantika yang seketika membuat afan dan cantika terkejut, "Mama apaan sih" protes cantika sambil tersipu malu, afan hanya tersenyum mendengar ucapan mamanya cantika, tak lama kemudian bulan datang kembali ke ruang rawat cantika, saat bulan datang lagi lagi di pertanyakan oleh mamanya cantika, "Loh ini siapa?" Tanya mamanya cantika sambil menunjuk bulan, bulan pun mencium tangan mamanya cantika, "Saya bulan tante temannya nathan" sapa bulan dengan lembut, "Kak bulan ini yang pinjemin mobilnya ke abang, buat bawa aku ke Rs soalnya naik motor ga memungkinkan" perjelas cantika, "Oh, makasih ya bulan udh mau nolongin anak tante" kata mamanya bulan dengan lembut, "Sama sama tante" ucp bulan sambil tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ETERNAL ENGRAVED
FanficMenceritakan seorang pria manis pecinta musik, pria yang mencari cinta sejatinya, Pria tampan yang bertemu dengan wanita cantik, pria yang tidak pernah jatuh cinta itu pun, mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dan menjadikan wanita itu...