| Chapter 1 | : I Am Different

119 24 33
                                    

Cerita ini untuk saudara jauhku yang sering mengeluh tentang betapa sakitnya menjadi anak bungsu cacat dan untuk tetanggaku yang berisik itu. Berhentilah untuk membandingkan anakmu dengan binatang.

Terima kasih.

*****

Pangeran Andrew.

Mereka mengenalku hanya dengan sederet nama tersebut tanpa tahu seperti apa rupaku di mata mereka. Pernah sekali orang-orang riuh dengan obrolan yang mencemari udara. Membicarakan tentang salah satu Pangeran atau putera terakhir dari Raja Andreas yang disebut masih hidup dan disembunyikan di suatu tempat di bagian kerajaan megah negara Tora.

Berita itu pecah di kalangan masyarakat pada saat itu. Sampai-sampai banyak berita tentangku  mencuat di layar internet dan koran pagi. Berbagai situs gosip meletakan namaku diurutan teratas dengan berbagai isi kalimat memikat untuk mengundang para pembaca.

Semua itu adalah ulah dari salah satu mantan pelayan di dalam istana yang membocorkan tentangku pada tetangganya lalu bibir ke bibir hingga menjadi buah bibir yang ranum. Dia dipecat karena melakukan kesalahan yaitu suka menguping pembicaraan rahasia di istana. Apalagi topik itu mengenai keberadaanku, pelayan itu sangat suka mengumpulkan fakta tentangku yang ternyata masih bernapas.

Memang dulu sekali sesuatu telah terjadi. Aku bahkan tidak ingin mendengar cerita itu meski kadang isi pikiranku bercambuk mengenai hal itu. Ratu Sbyl alias ibuku pernah menceritakan setelah aku lahir ke dunia di tengah malam. Ketika bulan pun tidak menengok di langit pada saat itu. Cuaca mendung bersama gemuruh petir tanpa hujan.

Seminggu sebelum kelahiranku seolah Tuhan memberi pertanda dengan berbagai malapetaka.
Bisa disebutkan dari bagian timur, provinsi Hega bagian pinggir ibu kota Zerka. Masyarakat di sana mengalami gagal panen parah. Tikus-tikus menghancurkan kentang untuk pertama kalinya dan gandum tidak tumbuh dengan baik. Selanjutnya di ibu kota Kulipa di provinsi Itya. Orang-orang di sana hampir seluruhnya menjadi seorang Nelayan. Beberapa hari itu, laut sama sekali tidak bersahabat. Bahkan beberapa perahu yang memaksa untuk melaut pun celaka.

Banyak hal buruk terjadi pada saat itu. Sehingga Raja Andreas, ayahku itu jatuh sakit setelah mendapat banyak kabar dan permintaan bantuan dari berbagai pihak. Selain keadaan masyarakat yang diterpa musibah. Ratu Sbyl mengalami banyak pendarahan ketika akan melahirkanku. Butuh seharian penuh untuk menanganinya sampai aku terlahir di tengah malam.

Bahkan dari situlah awal dari berbedanya diriku dengan saudaraku dan bahkan orang laik sekalipun. Tidak ada yang tahu kecuali keluargaku tentang keberadaanku dan beberapa orang kepercayaan ayahku.

Raja Andreas menutupi kelahiranku hingga tertiup kabar bahwa putera bungsu Raja Andreas dan Ratu Sbyl meninggal ketika dilahirkan.

Hal itu membuatku sakit pada akhirnya setelah mengerti semuanya termasuk keadaanku pada saat ini. Mungkin keputusan untuk menyembunyikanku adalah hal yang paling tepat. Alasannya karena aku berbeda dari kebanyakan anak-anak lain.

Aku terlahir dengan sebuah kutukan. Mungkin bisa dibilang seperti itu. Aku membawa keganjilan dalam tubuhku sendiri yaitu sebuah kesialan. Apapun yang aku pegang dengan keadaan sadar pasti akan berakhir malang atau yang terburuk bisa mati. Sudah banyak bukti yang menamparku dan seluruh keluargaku juga melihatnya.

Saat aku berumur tujuh tahun, ayahku membawaku diam-diam ke kandang kuda miliknya. Aku mengusap rahang kuda dengan jariku yang kecil tanpa sepengetahuan ayahku. Pada saat itu juga mimpi burukku terlihat. Aku tidak bisa mengingat dengan rinci kejadian di mana kuda paling kuat itu ambruk ke lantai penuh jerami di kandangnya. Kemudian menghembuskan napas terakhir selang beberapa menit setelah aku menyentuhnya.

THE UNFORGIVEN : Hidden Secret Of Them ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang