•9•

20 12 0
                                    

Aku ingat waktu awal kami berdua berpacaran. Aku memposting foto Marvel di story' WhatsApp. Tak ku sangka bahwa ada seorang cewek yang mengomentarinya.

Dia cewek— namanya Iva.

Jujur saja, meskipun aku mempunyai nomornya, aku tidak kenal dengannya. Bahkan kami berdua tidak pernah bertemu sama sekali.

Iva:
Itu bukannya Marvel ya?

Nana:
Iya. Emang kenapa?

Iva:
Oh, jadi lo Nana pacarnya Marvel. Selamat! Semoga langgeng.

Nana:
Makasih buat doanya.

Aku kontan langsung menanyakan tentang adik kelas itu kepada Marvel. Bagaimana aku tidak penasaran? Mengingat bahwa Iva kenal dengan Agra.

Nana:
Kamu kenal Iva?

Marvel:
Kenal. Dia adik kelas, yang. Udah gue anggap adek sendiri.

Wow! Sudah dianggap adek sendiri katanya.

Nana:
Oh... kelihatannya kamu sm dia deket banget ya?

Agra:
Dia suka sm aku, tapi aku nggak suka.

*

Waktu itu— Aku, Marvel, Arjun, dan Kayla memutuskan double date. Kami berempat sangat menikmati momen itu. Tak berselang lama ada seorang cewek yang datang menghampiri kami berempat.

Dengan percaya dirinya dia berjabat tangan kami berempat, dia terlihat begitu akrab dengan Marvel. Keduanya sempat becanda seolah-olah aku tidak ada disini. Sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi.

"Dia Iva, yang. Waktu itu kamu sempet nanyain dia, kan?"

Aku hanya ber-oh ria saja mendengarnya. Jadi dia orangnya. Menurutku cantik, tetapi kenapa Marvel tidak suka kepadanya?

"Kenapa kamu nggak suka?" Aku bertanya iseng.

"Dia friendly." Sahutnya.

Lucunya. Bahkan aku sudah tahu sedari dulu bahwa Marvel adalah tipekal cowok friendly.

Satu fakta yang baru saja aku tahu; cowok friendly tidak suka cewek friendly.

*

Ada kalanya kita harus menyisakan ruang ikhlas agar tidak terlalu kecewa.

Aku menyukai pantai bukan tanpa sebab— pantai selalu menenangkan bagiku. Ombaknya selalu membuat hatiku berdesir. Layaknya seperti aku berada didekat Marvel.

Aku dan Marvel selama lima bulan berpacaran, kami berdua tidak saling mengecek ponsel satu sama lain ketika berpacaran. Entah aku yang terlalu percaya dengan Marvel— atau Marvel yang takut ketahuan, huh.

Tetapi tidak untuk hari ini.

Aku menggulir WhatsApp milik Marvel, Marvel sendiri dia tengah sibuk bermain ponselku sembari menyesap rokok yang diapit jari telunjuk dan jari tengahnya.

Aku tahu nama mantan Marvel— namanya adalah Kira. Dahiku mengernyit ketika mengetahui Marvel masih menyimpan nomor mantannya dan apa-apaan ini? Kenapa mereka berdua masih chatingan, huh?

Memilih abai, aku tetap membaca chatingan mereka berdua. Beberapa detik kemudian mataku berkaca-kaca, tubuhku bergetar hebat. Saat membaca chat membuatku sangat tertusuk.

Saat Marvel memposting fotoku di status WhatsApp, Kira mengomentarinya.

Kira:
Itu pacar baru lo?

NANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang