NANA (END)

•12•

Setelah tidak bersamaku, Marvel sering mabar bersama Dea— dia satu SMP denganku dulu. Rumornya dia sempat dekat dengan salah satu temannya Marvel yang bernama Dion.

Aku ingat, waktu itu kami berempat pernah sesekali main bareng mobile legend. Aku pakai hero marksman, Marvel pakai hero tank, sementara Dea pakai hero mage.

Bukankah hero tank seharusnya menjaga hero marksman?

Tetapi kenapa hero tank malah menjaga hero mage secara terus-terusan, huh?

Marvel sebenarnya sengaja membiarkanku atau bagaimana maksudnya? Aku langsung tidak mood main, berulang kali heroku mati ditangan musuh, aku tidak peduli lagi— bagiku yang terpenting pertandingannya cepat selesai.

Waktu kelas 7 aku dan Dea satu kelas. Kami berdua pernah sedekat itu— sebelum sejauh ini. Menurutku— Dea itu anaknya suka cari perhatian dan tidak suka jika melihat temannya bahagia.

Ketika Dea tahu aku pacarnya Marvel— dia seperti tidak terima. Kalau ditanya apakah Dea suka dengan Marvel? Aku tidak tahu jawaban pastinya. Tetapi satu hal yang aku tahu, tampaknya Marvel tertarik dengannya.

Dan benar dugaanku, keduanya jadi sering mabar ketika hubungan kami berdua kandas. Dea sering meng-screenshot pertandingannya dengan Marvel dan dibuat story' berharap aku melihatnya.

Mungkin Dea ingin membuatku cemburu tetapi sayang sekali bahkan aku bodoamat terhadapnya. Jangankan merasa panas, hangat sata tidak.

Apakah dia berharap respon dariku?

Bay the way ... respon seperti apa yang dia inginkan dariku?

Bahkan aku tidak tertarik lagi dengan Marvel.

Dasar cewek tidak tahu malu!

*

Saat malam-malam Naufal menyuruhku untuk sharelock, dia ingin membawakanku makanan dan minuman- padahal aku tidak memintanya. Aku sudah menolaknya berulang kali agar tidak usah repot-repot. Mengabaikanku, dia tetap memaksaku- dan akhirnya aku menyerah.

Dia datang bersama dengan salah satu temannya- yang menurutku asing. Naufal mengenakan kaos oblong berwarna hitam dengan celana jeans pendek dan topi hitam yang membuatnya tampak menawan.

Dia membawakanku sekotak martabak manis dan dua susu ultramilk kotak— rasa coklat dan strawberry.

Sejujurnya aku tidak terlalu suka susu— tetapi aku memaklumi Naufal— mengingat bahwa cowok itu belum tahu apa yang aku suka dan tidak sukai.

Minggu keduanya, Naufal membawakanku sebungkus nasi goreng dan satu cup boba- yang saat ini sedang booming. Siapa sih cewek yang tidak suka boba?

Langit gelap menjadi saksi bisu ketika kami berdua berpelukan— pelukan awal dan akhir kami saat kami berdua berpacaran— sebelum akhirnya Naufal memutuskan untuk pulang.

Nana:
Main sama cewek lain ya silahkan

Naufal:
Sembarangan, aku punya ayang sendiri

Naufal:
Aku juga prinsip sendiri

Nana:
Gpp sih, asal Nana gatau

Naufal:
Ogah

Naufal:
Kalo udah punya doi jangan ngedeketin cewek lain lagi, aku tau sakitnya gmn kalo jadi cewek

Nana:
Idamanku

*

Walaupun bukan spek pelawak, tetapi Naufal selalu menghiburku dengan cerita randomnya. Jika ada cerita lucu dia pasti selalu menceritakannya kepadaku.