Chapter 10

273 18 0
                                    

Jeno duduk melamun di dekat jendela yang menampilkan pemandangan cantik diluar sana.

"Setelah apa yang terjadi padaku, apa aku masih bisa menjaga mereka semua?"

*****

Mata yang menghunus setajam pisau itu mengarah geram kepada sosok di depan sana. Tangannya kecilnya mengepal erat.

"Tuan Jeno apa anda membutuhkan sesuatu?" tanya seorang pelayan kepada Jeno yang dijawab gelengan disertai senyuman khas miliknya.

Perubahan itu memang sering terjadi pada anak usia yang baru saja menginjak tiga tahun itu. Memang tergolong masih muda untuk melakukan hal seperti yang tadi dia lakukan.

Anak itu kemudian berjalan santai menuju ke pintu utama, menghiraukan kehadiran pria yang dia lewati begitu saja.

"Lee Jeno."

Jeno membalikkan tubuhnya dan menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Kembali ke kamar mu dan jangan pergi bermain keluar."

Jeno terkekeh pelan mendengar titahan pria itu.

"Aku akan menurut jika appa menyudahi hukuman Mark hyung." ucap Jeno dengan santai sembari memakan biskuit kesukaannya yang tadi dia ambil diatas meja.

Pria dengan nama Donghae itu tampak tengah menahan kesal. "Kenapa? Hyung mu itu telah melakukan kesalahan. Jadi pantas saja dia dihukum."

Jeno menggeleng pelan yang menimbulkan kernyitan halus dikening wanita cantik yang baru saja datang dan duduk di samping Donghae, panggil saja dia Yoona.

"Mark hyung pantas memarahi anak itu, karena anak itu sudah berbuat keterlaluan kepadaku dan Renjun hyung!"

"Tapi appa tak pernah mengajarkan hal itu padanya!"

Jeno tersenyum dan menoleh, memandang dengan tatapan yang sulit orang tuanya artikan. "Karena kalian memang tak pernah mengajarkan apapun pada kami kecuali menekan kami agar terus belajar."

*****

"Jeno~ya."

"Ada apa hyung?" mata polos itu menatap bertanya ke arah Mark.

"Kenapa berbicara kasar seperti itu pada appa tadi? Kau tau? Appa pasti sakit hati jika kau mengatakan hal itu."

Jeno mendengus kesal, Mark yang mendapatkan respon seperti itu lantas mengelus pelan surai Jeno seraya menggelengkan kepalanya pelan, dia mengerti sikap keras kepala Jeno.

Dia pernah berpikir bahwa jiwa yang berada ditubuh Jeno adalah jiwa seseorang yang sudah dewasa. Bagaimana perlakuan Jeno yang terkadang sarkas, datar, dingin dan bringas.

"Appa sudah keterlaluan hyung! Dia berlagak seperti orang tua yang selalu mendampingi anak nya saja."

Renjun menyentil pelan bibir Jeno yang mengeluarkan perkataan yang seharusnya tak pantas anak berusia tiga tahun itu ucapkan.

"Kau ini.. Mau dimarahi oleh Mark hyung, hah?!" tanya Renjun sembari melirik raut wajah Jeno yang tadinya siap membalas di urungkan dan langsung menggelayuti lengan Mark dengan binaran mata polosnya. Memohon agar tidak memarahinya, Renjun mendengus melihat kelakuan Jeno yang menurutnya seperti monyet.

Mark menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua adiknya.

"Sudah-sudah. Jeno~ya, nanti meminta maaf kepada appa dan eomma, oke?" Jeno mengangguk pasrah, mana bisa dia menolak perintah hyung nya ini?

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang