Chapter 21

203 19 0
                                    

Happy Reading Readers-♡

Beberapa jam yang lalu...

Jeno dan Mark kebetulan tengah berada didalam rumah. Memakan makan malam seperti biasa, tapi bedanya kali ini hanya ada mereka berdua.

Setelah selesai makan dan akan bersiap untuk pergi ke kamar mereka masing-masing, insting Mark merasa sangat tidak enak. Seperti akan ada sesuatu yang bahaya akan menimpa mereka disini.

"Jeno."

Jeno yang baru saja akan pergi dibantu oleh salah satu pelayan menjadi terhenti oleh panggilan dari Mark.

"Bisa kah kau menempatkan barang pribadi dan penting mu ditempat yang aman?"

"Kenapa menanyakan hal itu?" tanya Jeno datar.

"Aku hanya perlu jawaban dari mu." ucap Mark tak kalah datar.

Jeno mendengus, jika sudah seperti ini maka tidak akan ada habisnya karena keduanya sama-sama keras kepala pada pendirian keduanya.

Jeno sempat melirik kearah pelayan yang setia menunggunya dibelakang kursi roda nya, pelayan itu mengerti dan lantas pergi diikuti oleh pelayan yang lain.

Jeno kembali memusatkan atensi nya kepada Mark yang tetap menatapnya datar.

"Kau lupa? Kita semua sudah menyimpan barang pribadi dan penting kita di dalam tempat rahasia yang hanya kita bertujuh yang tau."

Mark hanya mengangguk mengerti walau dirinya merasa aneh dengan satu kata yang dilontarkan oleh Jeno, Bertujuh? Dengan siapa?

Tanpa banyak kata Mark membawa Jeno keluar, tapi sebelum itu dia pun mengatakan kepada seluruh penghuni rumah ini untuk pergi dari sini dan akan diliburkan selama beberapa hari.

Jeno pun hanya diam saja tanpa bertanya apa pun lagi kepada Mark yang tiba-tiba membawanya pergi.

Seluruh penghuni rumah ini yang diantaranya para bodyguard, pelayan dan juga satpam sempat merasa heran sebenarnya. Namun mereka tau ada sesuatu yang penting sehingga membuat mereka diliburkan oleh anak sulung keluarga ini.

30 menit berlalu. Rumah keluarga Lee tampak sepi tak berpenghuni.

Sampai datanglah beberapa mobil hitam yang berhenti dihalaman rumah itu dengan cara mendobrak paksa gerbang rumah itu.

Seorang pria yang pertama keluar dari mobil mewahnya dengan setelan hitam-hitam diiringi oleh bawahannya yang lain.

Tersenyum miring menyadari sesuatu hal, "Mereka lebih cepat tanggap ternyata."

"Luluh lantahkan rumah ini. Jika perlu bakar saja rumah ini."

Orang itu pergi kembali karena merasa tak ada yang akan memuaskan nafsu membunuhnya.

"Tak perlu membakarnya, hancurkan isi rumahnya saja sudah cukup." titah pria yang sepertinya ketua dari sekelompok orang itu.

Tanpa disadari oleh semuanya ada seorang remaja lelaki berpakaian seperti bartender yang duduk diatas pohon dekat dengan rumah itu tengah mengamati mereka semua.

"Ck. Cara main mereka tidak sesuai ekspetasi kita, Haechan."

*****

Keesokan harinya disebuah rumah sederhana mereka semua berkumpul. Diantaranya ada ketujuh anak keluarga Lee, Hyunjin, Beomgyu, Asahi dan satu lelaki asing.

"Ku pikir mereka semua sudah mengetahui bahwa kita semua akan melawan mereka."

"Kau benar. Langkah selanjutnya apa?"

Haechan yang tengah berperan menjadi Donghyuck menatap ke arah Hyunjin yang barusan bertanya.

"Lakukan sekarang!" titah Haechan yang membuat semuanya bingung kecuali Hyunjin.

Lelaki itu melangkahkan kakinya ke salah satu kamar yang ada disana. Keadaan ruang tamu kembali hening, tak ada lagi yang membuka percakapan.

"Bagaimana keadaan Mark hyung?" tanya Jeno pada Jaemin.

Mark kemarin malam ditemukan mengigil diruang tamu padahal suhu tengah biasa-biasa saja bahkan ada yang merasa panas. Karena merasa ada yang aneh, Renjun akhirnya memberikan ramuan yang dimana ramuan itu mampu menetralkan obat apapun.

"Dia baik-baik saja. Tadi aku memberikan minuman ramuan agar dia cepat pulih." bukan Jaemin yang menjawab melainkan Renjun.

Haechan menghela nafasnya lega yang dimana hal itu mampu membuat Renjun menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

Haechan yang menyadari tatapan Renjun mengarah padanya pun langsung memainkan ponselnya kembali.

"Aku ingin kau jujur Donghyuck..."

"Siapa dirimu sebenarnya?"

TBC

Dia manusia Njunn-_

Btw. Ada satu karakter tambahan, itu tuh,, yang aku sengaja mungkin agak ditonjolkan karakternya.

Dan untuk si pria yang tadinya akan melukai Mark dan Jeno adalah... Si anatagonis pria.

Gak tau alur nya kayak gimana, saya juga agak bingung.

Yaudah lah... Btw, Chap ini dikit karena Chap kemarin panjang.

Terima kasih untuk yang sudah berkenan membaca cerita ini dan Chapter ini-♡

Revisi : Kamis, 14 Desember 2023.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang