Chapter 27[End]

593 20 0
                                    

Happy Reading Readerss-♡

"Apa benar jalan ini yang akan kita lewati?" tanya Haechan pada Jisung.

Jisung yang berada dibelakangnya mengangguk pelan, ada keraguan juga didalam pikirannya.

"Koordinat inilah yang tadi Hyunjin hyung kirimkan."

"Aishh.. Sialan, kita sedang dijebak ternyata." gumam Lucas yang masih mampu di dengar ketiganya setelah menyadari sesuatu.

"Maksud mu hyung?"

Lucas menatap ke arah depan. "Tim pengendali bahkan masih berada jauh ke tempat yang mereka tuju."

"Kita harus bersiap-siap. Firasatku mengatakan bahwa di depan sana musuh terdeteksi."

Belum sempat Haechan dan Jaemin menyadari hal itu, mobil mereka menabrak sesuatu karena kehilangan kendali.

Beberapa orang berdatangan menuju mobil itu. Lucas yang cepat menanggapi langsung menarik Jisung keluar dari sana secara diam-diam dan bersembunyi disemak-semak belukar.

Dari sini mereka berdua dapat melihat Haechan dan Jaemin yang ditarik paksa.

Samar-samar keduanya mendengar ucapan yang mereka katakan entah pada siapa.

"Kami berhasil menangkap dua orang dan dua orang lainnya telah melarikan diri."

*****

Mark memberhentikan mobilnya dekat dengan sebuah bangunan tua dan mulai berjalan menuju ke tempat tersebut dengan mengendap-endap.

Walaupun Asahi dan Renjun kebingungan, tak ayal mereka juga mengikuti gerak-geriknya Mark.

"Bangunan apa ini?"

Bangunan ini sudah sangat terbengkalai, beberapa sudut tempat terlihat seperti bangunan yang pernah terbakar.

"Tutup mulut kalian. Kita berada disangkar mereka."

Mereka? Renjun terdiam dan kini mulai menyadari situasi.

Mark dan Renjun belok ke arah kanan menuju tangga. Asahi yang berada dibelakang mereka berjalan mengikuti, namun atensi nya teralihkan pada sebuah tangga menuju bawah tanah.

Asahi berjalan ke arah sana tanpa berpikir panjang, mengikuti kata hati serta instingnya. Dia berjalan dengan pelan menuruni setiap anak tangga yang nampak seperti pernah dilewati oleh seseorang.

Dengan jantung yang masih berdegup kencang Asahi membeku melihat pemandangan didepannya.

Seseorang didepannya menyeringai tipis. "Lama tak bertemu, Hamada Asahi."

Dilain tempat, dua orang terikat dengan cara yang tak manusiawi. Kaki yang diikatkan ke atas dan kepala yang hampir menyentuh lantai.

"Ck. Setelah sadar, aku langsung pusing melihat keadaan kita."

"Diamlah! Mereka bisa mendengar kita jika kau berisik."

Tangan Haechan yang diikat mencoba untuk membawa sesuatu dari kantong celananya.

Setalah berhasil mendapatkan barang yang dia butuhkan dia segera melepaskan ikatan tangannya. Dengan profesional dia juga membuka ikatan kakinya tanpa bersuara sama sekali.

Kemudian dia melemparkan silet tajam itu pada Jaemin yang untungnya dengan cepat Jaemin tangkap dengan tepat sasaran, jika tidak, maka tubuhnya yang akan terluka.

Sembari menunggu Jaemin, Haechan memandangi seluruh ruangan yang kini dia tempati.

Dia mendongak dan menyadari bahwa mereka berdua ditempatkan dilantai paling atas, terbukti karena dia mampu melihat langit mendung melalui atap yang sudah berlubang.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang