Gara gara kucing

31 2 2
                                    

Celine merasa kepalanya sangat berat. Ia mencoba membuka matanya perlahan, namun yang terlihat hanyalah cahaya lampu putih dan seorang pria tampan. Apa mungkin ini di surga?

Celine merengkuh tubuh pria itu, memastikan apakah dia adalah sosok yang nyata atau hanyalah malaikat yang mampir untuk mengantarnya ke surga.
"Di surga ada yang mirip Jevano juga ternyata," racaunya sambil memeluk pria itu erat erat, meraba bahu hingga lengannya, memastikan keberadaan sosok di sampingnya ini.

Juna dan Saskia tampak bertukar pandang dan menepuk jidat mereka bersamaan.
"Temen lu jablaynya kumat," bisik Saskia pada Juan.
"Temen lu juga," balas Juan menyikut Saskia.

Jevano mencoba melepaskan pelukan itu perlahan, membuat Celine tersadar bahwa sosok di depannya itu manusia biasa. Celine mengusap matanya dan mencoba melihat sekeliling. Di samping kanan tampak Jevano dengan muka dinginnya, sementara di sisi kiri ranjang ada Saskia dan Juan yang tersenyum canggung.

"Udah sadar princess?" canda Saskia setelah melihat adegan pelukan teletubies di depannya.

"Sorry sorry, gue mabuk ya, Sas? Eh tapi kita tadi ga ke club. Lah kok ada Juan? Lah ini Jevano beneran?" racau Celine memproses apa yang baru saja terjadi padanya.

"Lo beneran gak inget apa apa?" tanya Juan memastikan. Celine menggeleng.

"Setelah gue gendong badan lu yang udah kayak karung beras itu?" Celine kembali menggeleng.

"Emang gue kenapa sampe lu gendong?" Celine benar benar tidak mengingat apapun. Bukan, bukan amnesia. Maksudnya, ia tidak mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Namun Saskia yang overreact, malah mencoba mengajukan pertanyaan kuis seperti siapa namanya, umur berapa, kuliah di mana, layaknya Celine benar benar amnesia. Mungkin ia pikir ini seperti di sinteron favoritnya yang tiap kejeduk langsung amnesia kali ya.

"Lo tuh makanya kalau dibilangin waktunya makan tuh makan. Asam lambung lo tadi naik, terus muntah, pingsan, kejedot wc. Masih bagus ada Saski, kalau gak ada, bisa bisa lo tidur wc sampe besok pagi," omel Juan menjelma seperti ibu ibu beranak dua.

Celine tertawa hambar, "Hehe sorry, terus ini Jevano kok di sini?" Celine agak mendekat ke arah Juan, suaranya berbisik agar Jevano tidak mendengarnya.

"Gue kebetulan aja lagi bareng Juan tadi," sahut Jevano yang ternyata mendengar obrolan mereka.

"Taunya cewenya lagi sakit," lanjut Jevano memperjelas ceritanya.

"TEMEN," reflek Juan dan Celine menyahuti bersamaan.

"Temen apaan yang lagi clubbing jam 1 pagi pas ditelfon langsung balik?" pertanyaan Jevano membuat keduanya terdiam dan berpikir.

"Biasa, dia kan Charlie Puth, One call away," jawab Celine santai sambil mencolek dagu Juan.

Melihat pemandangan ini Jevano semakin geleng geleng dengan kelakuan Celine. Bener bener wanita yang membahayakan.

____________________________________

Di perjalanan pulang Jevano mengomeli Juan habis habisan karena telah membohonginya masalah kucingnya yang sakit.

"Sumpah wan, gue mending disuruh ngurusin kucing 3 biji daripada temen lo yang satu itu"

"Ya sorry deh bang, gue jadi ngerepotin lo," ujar Juan meminta maaf dengan puppy eyes di wajahnya.

"It's okay, lo gak ngerepotin. Temen lo tuh!"
"Tapi temen lo emang kayak gitu ya wan?" tanya Jevano setelah agenda ngomel ngomelnya.

"Agresif?" tebak Juan yang mendapat anggukan dari Jevano.

"Udah biasa bang, kalau mabok lebih parah. Suka nyium nyium orang," jelas Juan membuat Jevano yang sedang fokus menyetir kini menoleh ke arahnya.

"Termasuk lo?"

"Iy– ya siapa aja deh pokoknya yang dideket dia," pertanyaan itu hampir saja membuat Juan terpancing. Namun memang benar adanya, tidak sekali dua kali Celine menciumnya. Sebab setiap Celine mabuk, Juan selalu menjaganya di sampingnya.

"And you don't have any feeling?" tanya Jevano lagi, mencoba memancing Juan.

Juan menggeleng, "bukannya udah biasa? Lo sama cewek-cewe yang deketin lo itu bukannya juga kayak gitu?"

"Iya sih, but they are not as brave as your friend"

"Ya gimana gak takut bang, kalau baru mau ngajak ciuman, lo-nya jutek."

Jevano terbahak, "Sialan lu wan, bener juga."

Benar, Jevano banyak dekat dengan wanita. Namun Jevano tidak punya rasa apa pun terhadap salah satunya. Gara gara ini Jevano sering dianggap playboy di kampusnya. Padahal nyatanya gadis gadis itu sendiri yang menggodanya, sementara ia hanya memberikan respon positif agar mereka tidak sakit hati. Namun rupanya kebaikan Jevano disalah artikan. Ya emang gitu sih wanita, suka falling in love with the bare minimum.

Seperti saat ini, sudah 8 missed call yang tampak di layar ponsel Jevano. Terlihat ada beberapa nama wanita yang muncul di notifikasinya. Juan yang berada di sebelahnya sedikit mengintip, sebab sejak tadi ponsel Jevano tidak berhenti berdering.

"HP lo tuh bang bunyi terus,"

"Biarin, orang lagi nyetir," jawab Jevano acuh.

"dokter Kayana, gila, cewek yang deketin lu ada yang dokter bang?" tanya Juan setelah membaca nama kontak yang muncul di HP Jevano.

Bukannya menjawab Jevano justru menyuruh Juan segera mengangkat telponnya, "angkat wan"

Sebuah suara lembut terdengar dari seberang telepon, "Jev... are you ok? Boboho kenapa? Sorry lagi nggak di klinik tadi."

"Oh, nggak Kay. Kucing temen gue yang sakit, tapi nggak jadi, soalnya kucingnya cat woman," canda Jevano tampak dekat dengan wanita yang berbicara dengannya di seberang telepon.

"Hahaha, ada ada aja kamu tuh. Kirain boboho kenapa napa," wanita itu tertawa khas bangsawan.

"Nggak, he is okay,"

"Okay, kapan kapan mampir dong. Aku kangen," belum selesai wanita itu bicara, Jevano memotongnya dengan cepat.

"Kangen boboho? Iyadeh. Gue kapan kapan mampir. Sorry lagi nyetir. Ntar aja gue telpon lagi ya. Bye Kay," katanya kemudian segera menyuruh Juan untuk memencet tombol merah untuk mengakhiri telepon.

"Kangen tuh bang katanya," ledek Juan setelah mengakhiri telepon dengan wanita yang bisa dia tebak salah satu dari beberapa wanita yang mengejar Jevano.

"Tai, semua ini gara gara lo wan. Pake alasan kucing lo sakit,"

Juan terbahak, "Hahahaha tapi yang ini kayaknya boleh juga tuh bang, lo beneran gak naksir?"

"Nggak, lo save aja kontaknya kalo mau."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baby I just need some coffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang