Minum

23 3 0
                                    

Angin malam berhembus masuk dari pintu laboratorium. Dinginnya angin malam membuat Celine mengeratkan jas putih yang dipakainya. Gadis itu masih berkutik dengan beberapa peralatan laboratorium yang harus disiapkannya untuk praktikum besok. Sebenarnya Celine bukanlah tipe orang yang ambis. Kesibukannya saat ini hanyalah pengalihan isu agar dia tidak ada waktu untuk memikirkan Jericho, mantan kekasih yang seharusnya masih menjadi pacarnya.

Hubungan mereka selama 2 tahun meninggalkan banyak memori di Kota ini. Perpustakaan kota, toko buku di pojok SMAnya, toko pastry kesukaan mereka, banyak hal yang membuat Celine tidak bisa melupakannya. Kata orang, fase ini terjadi karena belum terbiasa. Namun mengapa fase ini berjalan cukup lama?

Mungkin jika mereka putus, atau Jericho meninggalkannya dengan tidak baik baik, Celine akan lebih mudah melupakannya. Nyatanya, di hatinya masih berharap Jericho kembali membawa kabar dan menjemputnya untuk menjelajahi sudut-sudut kota yang dulu menjadi tempat mereka.

'Ting' notifikasi pesan masuk dari Juan merusak suasana galaunya.
Juan
Di mana lo jam segini belum balik?
Gue mampir ke apart lo
Jangan bilang lagi sama bangjev?

Celine
Sembarangan aja lo
Bentar lagi gue balik

Juan
Cepeeett 5 menit

Celine
Sabar anjir masih minum

"Gak sabaran banget, pantes jomblo lu," rutuk Celine pada layar ponselnya sendiri setelah meneguk 1 botol air mineral.

____________________________________

Ponsel Jevano terus berdering sejak tadi, namun ia tidak mengangkatnya karena masih sibuk membereskan cafe yang hampir tutup. Semakin lama suara nada dering itu semakin berisik hingga akhirnya Jevano menyerah untuk mengangkatnya.

"Kenapa sih anjirr nelpon sampe 10 kali, 2 lagi dapet piring cantik lo!" Ujar Jevano pada sesorang di seberang sana yang rupanya Juan.

"Lo sama Celine nggak bang?"

"Engga tuh,"

"Lo di mana emang?"

"Di Cafe lah, menurut lo?"

"Nggak ke bar?"

"Enggak, kenapa sih?" Tanya Jevano kesal dengan pertanyaan Juan yang tidak jelas.

Dari seberang sana terdengar Juan sedang mengumpat "ANJIR!"

"Kenapa dah?"

"Celine belum balik bang, tadi gue suruh balik katanya 'bentar lagi minum'."

Jevano tidak merespon perkataan Juan ketika ia melihat gadis yang dibicarakan mereka berjalan melewati cafenya.

"Bentar, Wan," Jevano berlari ke luar cafe dan membiarkan panggilan telepon itu tetap berjalan. Dikejarnya Celine yang belum jauh dari tempatnya. Saat langkahnya mulai mendekat, ditepuknya pundak gadis itu.

"Eh? Jevano?" Gadis itu menengok dan tampak bingung melihat Jevano yang ngos-ngosan mengejarnya.

Jevano masih mengatur nafasnya dengan badannya yang sedikit membungkuk dan kedua tangannya yang memegang lutut. Ia melirik kepada tangan Celine yang sedang menggenggam botol air mineral.

Baby I just need some coffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang