13

275 32 0
                                    

Vote dulu ygy! Abistu komen-komen!!!

Habis Vani membersihkan makeupnya serta paesnya, mereka pun istirahat dulu sejenak. Tiduran di atas kasur sambil saling berpelukan. Bangunnya, mereka mulai membuka amplop-amplop dari tamu undangan, hantaran, serta kado-kado pernikahan.

"Woah, akeh juga toh mas!" Seru Vani.

Kenyu pun mengingatkan Vani untuk bersyukur, "alhamdu?"

"lillah..." Timbal Vani.

Kenyu pun mengusak rambut Vani setelah mendengarnya, "pinter..."

Puas dengan membuka amplop, kado dan hantaran, Vani melihat ada satu kado lagi yang belum ia buka. 'Apa ini?' Bingung Vani. Ia pun membuka kado tesebut. Kertas kado telah terbuka dan hanya menyisakan surat dan isinya. Vani membaca suratnya terlebih dahulu, dan ternyata dari Anri. Isi suratnya hanya singkat.

'Dipake ya!'

Pada saat dibuka, Vani pun berkata dalam hati, 'apa ini?'

Setelah ditelaah lebih lanjut, pakaian itu berwarna cokelat susu, berbahan satin silk, renda-renda berwarna cokelat susu sebagai penambah aksen, serta terdapat cardigan juga.

'Astaga Nri... Anri... ono ono wae...'

Kenyu yang sehabis dari kamar mandi pun tak sengaja melihat Vani yang sedang menjembrengkan pakaian tersebut. Refleks, Vani pun langsung menyembunyikan pakaian pemberian Anri ke bawah kolong tempat tidur.

"E-eh mas Kenyu, dah selesai tah ke kamar mandinya?" Ujar Vani yang seketika malah menjadi kikuk

Kenyu pun menatap Vani seolah memang tahu apa yang Vani sembunyikan. "Iya dek. Yuk dek siap-siap kita salat berjamaah." Ujar Kenyu kepada Vani.

Vani beres-beres dulu sebentar, lalu setelah itu ia ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Selesai Vani berwudhu, ia keluar kamar mandi lalu berdoa setelah berwudhu. Kenyu menggelar sajadahnya, begitu pula dengan Vani. Kenyu memakai peci hitam, baju koko berwarna cream dan sarung hijau kotak-kotak. Sedangkan Vani dengan mukenanya yang berwarna coklat susu berbahan velvet satin.

Kenyu pun mulai mengimami salatnya dengan Vani. Dengan tegap, Kenyu mengangkat kedua tangannya untuk melakukan takbiratul ihram.

"Allahu akbar..."









Salat pun selesai dengan diakhiri dengan salam. Dilanjutkan dengan berdoa, lalu mengaji bersama. Kenyu yang saat salat tadi tidak memakai kacamatanya pun mencari kemana kacamatanya yang padahal berada di atas meja belajar di sebelah kiri Kenyu.

"Cari kacamata tah mas?"

"Iya, kacamata mas kemana ya?"

Vani pun mengambilkan kacamata Kenyu yang berada di atas meja belajar itu.

"Ini mas," ujar Vani sambil menyerahkan kacamata Kenyu kepada Kenyu.

"Matur suwun dek," Kenyu pun memakai kacamatanya.

Vani penasaran berapa minus mata Kenyu. Pasti besar sekali, karena kacamata yang berada di meja belajarpun masa Kenyu tak nampak.

"Mas minus berapa? Kelihatannya minus mas gede ya?"

Kalau Kenyu ditanya hal itu, Kenyu sejujurnya bingung. Ini bukan hanya perkara minus. Memang, minus juga menjadi salah satu gejalanya, tapi dengan ia memakai kacamata, setidaknya itu bisa membantu penglihatannya menjadi tidak begitu buram.

"Jujur kalau ditanya begitu, mas bingung mau jawab apa. Karena ini bukan perkara minus. Tapi setidaknya bisa membantu penglihatan mas agar terlihat lebih jelas. Yang tau cuman dokter."

Gus Kenyu (Yukimiya Kenyu x OC!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang