6. Americano

940 80 0
                                    

Karena debut showcase semakin dekat, jadwal latihan ZeroBaseOne juga jadi semakin intense. Rasanya mereka menghabiskan lebih banyak waktu di ruang latihan daripada asrama.

Saat inipun kesembilan member ZB1 sedang berkumpul di ruang latihan, baru saja mendapat waktu istirahat setelah berlatih berjam-jam.

Sebentar lagi waktu makan siang tiba, Rieul sudah memesankan beberapa jenis makanan untuk ZB1, sekarang pergi ke café karena anak-anak butuh kafein.

"Minuman datang!" seru Rieul yang baru tiba dengan lima cup kopi di kiri dan kanannya.

Semua menghampiri Rieul dan mengambil minuman pesanan mereka satu per satu.

"Strawberry milkshake untuk Ricky."

Ricky menerima milkshakenya dengan gembira, satu-satunya yang tidak memesan kopi.

"Dan americano untuk Jiwoong."

Ricky melirik kopi hitam Jiwoong lalu berkomentar, "Yuck, aku tidak paham kenapa orang-orang sangat menyukai americano. Itu pahit sekali."

"Lidahmu seperti anak kecil, Ricky," balas Jiwoong kemudian meminum americanonya.

Jiwoong mengernyit, Ricky menangkap ekspresinya.

"See? Tidak enak, kan?"

"Rasanya agak aneh," ujar Jiwoong agak bingung karena americano yang ini rasanya berbeda dari biasanya.

"Memang tidak enak. Karena aku baik hati, Hyung boleh minum punyaku sedikit," tawar Ricky menyodorkan strawberry milkshakenya.

Jiwoong tersenyum, Ricky sangat manis kadang-kadang.

"Tidak usah. Terima kasih Ricky."

Tidak lama makanan mereka datang, semua berkumpul di tengah ruang latihan dan menikmati makan siang mereka dengan riuh.

"Hyung kenapa?" tanya Yujin yang duduk di sebelah Jiwoong karena Jiwoong terlihat tidak nyaman, dia khawatir luka lebam Jiwoong sebenarnya masih terasa sakit.

Omong-omong, Yujin tidak ikut latihan hari ini, karena kakinya masih agak sakit. Jadi dia hanya menonton.

"Perutku agak melilit, aku izin ke toilet dulu sebentar," jawab Jiwoong.

Syukurlah, ternyata bukan karena luka lebam di pinggang dan dadanya, pikir Yujin.

"Oohh, Yujinie sangat perhatian," goda Hao yang tadi mendengar percakapan keduanya karena dia juga duduk di sebelah Jiwoong.

Semua kembali menikmati makan siang dengan gembira, dalam waktu singkat makanan mereka pun habis, hanya milik Jiwoong yang belum habis karena ditinggal pemiliknya.

"Jiwoong Hyung lama sekali, dia tidak tidur di toilet kan?" celetuk Taerae.

"Dia bilang perutnya sakit, aku agak khawatir. Biar kulihat," balas Hao kemudian bangun hendak menyusul Jiwoong.

Gyuvin ikut berdiri dan menyusul Hao.

"Eh, aku ikut. Tiba-tiba aku mau nomor satu."*

Keduanya berjalan menuju toilet sambil bercanda, sebenarnya lebih pada Gyuvin yang tidak bisa diam. Begitu sampai di toilet, mereka melihat Jiwoong membungkuk di depan wastafel.

"Hyung, kau kenapa?" tanya Hao.

"Entahlah, aku--ugh..."

Jiwoong tidak bisa menyelesaikan apa yang akan dia ucapkan dan tiba-tiba memuntahkan cairan bening.

"Gyuvin-ah, apa kau membawa ponsel? Cepat beritahu Rieul Hyung!" ujar Hao panik seraya memijat tengkuk Jiwoong.

Entah berapa lama Jiwoong muntah, pantas saja dia tidak juga kembali.

Pull Through - Jiwoong ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang