11. Malam Kelabu

1K 114 28
                                    

Lobi gedung utama WakeOne terlihat lengang karena waktu menunjukkan pukul 23:15. Semua staff tentu sudah pulang kecuali petugas keamanan.

Hanbin melihat satu petugas di pintu masuk, lainnya mungkin sedang berpatroli di dalam gedung.

Hanbin baru saja kembali dari toilet, dia melihat meja tempatnya mengobrol dengan Jiwoong sudah kosong dan Jiwoong juga sudah tidak di tempatnya.

"Hmm, apa Hyung kembali lebih dulu? Meninggalkanku?"

Rasanya agak tidak mungkin. Hanbin berjalan ke arah vending machine berpikir Jiwoong mungkin membelikan minuman untuk yang lain.

Benar saja. Dia memang menemukan Jiwoong.

Bersama seseorang berpakaian serba hitam yang mengendap di belakang.

Hanbin menatap penuh curiga.

Saat orang itu mengangkat tangannya bola mata Hanbin membulat.

Pisau.

"JIWOONG HYUNG!"

Hanbin meneriakan nama Jiwoong seraya berlari menghampirinya.

Jiwoong menoleh ke belakang. Tepat waktu untuk menghindari pisau yang dihunus ke arahnya.

Penyerangnya berusaha melarikan diri saat itu juga dan Jiwoong refleks mengejarnya. Tentu saja dia tidak mau melepaskan orang yang terus mengusiknya belakangan ini.

Orang itu berlari cepat ke arah tangga darurat karena ada Hanbin yang akan menghalanginya jika dia berlari ke pintu keluar, petugas keamanan juga pasti masih berjaga di pintu.

Jiwoong berlari cepat semakin mengikis jarak dengan si penyerang, tidak lama dia berhasil mencengkeram jaketnya di tengah tangga menuju lantai empat. Sayang, orang itu dengan gesit menepis tangan Jiwoong kuat-kuat kemudian menendangnya.

Jiwoong pasti sudah jatuh kalau bukan karena Hanbin yang berada tepat di belakangnya menahan tubuhnya.

Mereka kembali mengejar si penyerang yang mendapat waktu untuk membuka pintu keluar di lantai empat. Koridor yang semula sunyi seketika diramaikan suara derap langkah kaki yang saling berkejaran.

Jiwoong pelari yang cepat, tiadanya anak tangga membuatnya berlari bahkan lebih cepat lagi dan dengan mudah menyusul pria misterius di depannya. Tanpa banyak berpikir Jiwoong menabrakan diri pada punggung si penyerang.

Keduanya jatuh ke lantai dengan suara berdebum kencang.

Jiwoong menduduki punggung si penyerang lalu dengan gesit memegangi kedua pergelangan tangannya erat.

Hanbin menyusul mereka dengan napas terengah. Lalu dibantu Hanbin, Jiwoong menarik si penyerang berdiri.

Di saat bersamaan, petugas keamanan yang mungkin mendengar teriakan Hanbin dan mengikuti mereka datang dari arah pintu darurat. Dengan panik si petugas menanyakan keadaan Jiwoong dan Hanbin kemudian mengambil alih si penyerang.

Jiwoong menarik topi dan masker yang menutupi wajah si penyerang dan saat itulah dunianya berhenti.

"H-Hyung..."

Hanbin nyaris tidak bisa percaya begitu Jiwoong memanggil orang itu dengan sebutan Hyung. Bukankah itu artinya hubungan mereka cukup dekat? Lalu kenapa dia menyerang Jiwoong?

"Kenapa Hyung?"

Suara Jiwoong bergetar ketika bertanya.

Pria di hadapannya tidak menjawab.

Lalu Jiwoong bertanya lagi, suaranya parau.

"Hyung...apa aku berbuat salah?"

Lagi-lagi Jiwoong tidak mendapatkan jawaban.

Pull Through - Jiwoong ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang