15 - Ancaman

23 1 0
                                    

Bermenit-menit setelah Duta pergi, Rindu masih terpaku di kursinya. Dia merasa bersalah dan takut di saat bersamaan. Dia tidak bisa menahan Duta, terlebih memaksanya. Karena jika dia yang berada di posisi cowok itu, mungkin juga akan bertindak yang sama.

Wajar kalau Duta marah. Wajar kalau Duta tersinggung. Atau apa pun yang dia rasakan setelah mendengar tawaran Rindu, semuanya wajar. Manusiawi. Satu-satunya yang tidak wajar di sini adalah Rindu dan obsesinya.

"Gimana, Rin?" tanya Tasya begitu Rindu tiba di rumah.

Ketiga temannya sedang berkumpul di ruang tengah, seolah memang sedang menunggu kepulangan Rindu.

Bahu Rindu merosot perlahan. "Ternyata nggak segampang yang kita kira."

"Duta nggak mau?" Devi mulai cemas.

"Masa, sih, dia nolak bayaran sebanyak itu?" Beni ikut menimpali, sambil mengelus-elus kepala kucing kesayangannya.

"Dia bahkan pergi sebelum aku rincikan soal bayarannya."

"Ya Tuhan." Tasya menyugar rambutnya ke belakang. "Jadi nasib kita gimana?"

"Mending dari sekarang kalian cari aja kerjaan lain buat jaga-jaga," tutup Rindu, kemudian melangkah masuk ke kamarnya. Dia sendiri sudah pasrah, kalau memang harus kehilangan channel yang dibesarkannya selama ini.

Ketiga temannya hanya bisa bersitatap dengan kegalauan yang sama.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib pernikahan settingan Duta dan Rindu, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Mendadak jadi Suami YoutuberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang