23 - Tidur Sekamar

29 1 0
                                    

"Rin, kamu yakin nggak akan nyesel nantinya?" tanya Duta setelah mereka duduk di ruang tunggu penerbangan tujuan Makassar.

"Nyesel karena apa?"

"Soal pernikahan kita ini."

"Kenapa harus nyesel?" Rindu menoleh dan menatap dengan serius.

"Kamu, kan, cewek. Meskipun kita memang nggak akan melakukan itu, mau nggak mau kamu tetap akan berstatus janda. Pandangan orang pasti udah beda. Terutama cowok yang berniat menikahimu kelak. Gimana cara kamu menjelaskannya nanti?"

Rindu tertegun sejenak. "Jujur, pemikiran itu sempat melintas. Tapi ... pernikahan ini udah semacam keharusan. Jadi, yang terjadinya masih jauh ke depan, mungkin sebaiknya nggak usah terlalu dipikirin dulu. Lagian, sejak ketemu kamu di taman itu, aku semakin percaya, bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hamba-Nya dalam kesulitan begitu saja. Tuhan pasti selalu menyertakan jalan keluar di setiap kesulitan. Tugas kita adalah mencarinya."

Duta manggut-manggut setuju.

"Kamu sendiri?" Rindu mengembalikan pertanyaan Duta. "Gimana cara kamu menjelaskan ke perempuan yang nantinya akan kamu nikahi, bahwa meskipun duda, kamu masih perjaka ting ting?"

"Ah, cowok mah gampang." Duta mengibaskan tangan sambil terkekeh. "Btw, aku nggak ting ting amat kali. Udah pernah main sendiri."

Rindu langsung menoyor pundak Duta. "Njirrr! Nggak usah dibilang juga kali."

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan nasib pernikahan settingan Duta dan Rindu, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Mendadak jadi Suami YoutuberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang