Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayoung mendudukkan dirinya ketika selesai mengobati sang kakak, begitu pula dengan Yeonjoo. Nayoung memandangi sang kakak yang tengah tertidur akibat obat bius dengan dalam. Perlahan cairan bening dari matanya mulai menetes, Sebisa mungkin ia mencoba untuk menahannya.
Nayoung menghela nafasnya lalu menunduk dan mengusap kedua air matanya dengan lengan. Yeonjoo yang menyadari gerak gerik temannya pun mengelus lengan Nayoung dengan iba.
"Semua lancar?" Tanya Sersan Kim yang baru saja memasuki ruangan, Nayoung bangun dari duduknya.
"Nee, Sersan Kim. Bagaimana kabar luka anda?" Ujar Yeonjoo.
"Lukaku baik baik saja, Tapi sepertinya harus diberi pereda nyeri." Jawab Sersan Kim yang sudah berada di samping mereka berdua. Keadaan hening beberapa saat, ketiga orang tersebut terus menatap ke arah sosok yang tertidur di kasur.
"Yeonjoo-ya, tolong beritahu anak anak yang lain agar berkumpul diluar ruang perawatan." Ujar sersan Kim, Yeonjoo menatap sersan Kim heran namun ia segera melaksanakan perintahnya. Nayoung mendekat ke arah sersan Kim dan menyentuh bahunya.
"Ada apa sersan Kim?" Tanya Nayoung dengan raut khawatir. Sedangkan sang sersan hanya tersenyum tipis lalu menyentuh tangan Nayoung yang berada di bahunya Lalu pergi, Meninggalkan keheranan penuh kepada Nayoung.
Nayoung kembali duduk di samping kasur letanan Lee dan menggenggam tangan kanan kakaknya.
"Dia sudah lebih baik." Ujar Nayoung, Ilha mengangguk pelan.
"Nayoung-a..." Panggil Ilha sekali lagi.
"Wae?"
"Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu, Ini tentang ucapan mu tadi." Ujar ilha
"Apa gunanya aku hidup kembali, jika bahkan tak bisa menyelamatkan kakakku." Gumam Nayoung dengan suara yang serak.
"Apa maksudmu dengan hidup kembali?" Tanya Ilha, Nayoung menatap Ilha. Benar, rahasia ini taka akan bisa di pendam terlalu lama, cepat atau lambat ilha pasti akan tau.
"Baiklah, aku akan menceritakannya. Di kehidupan ku yang sebelumnya aku memiliki sesak nafas dan aku juga menyukai Jangsoo, Benarkan?" Ujar Nayoung, Ilha menatap Nayoung penasaran dan mengangguk.
"Apa aku tidak merasa aneh saat aku tiba tiba saja bernafas dengan lancar dan menerima pernyataan cinta mu? Padahal sebelumnya aku sangat tergila-gila pada jangsoo." lanjutnya, Ilha mengerutkan keningnya namun tetap diam seribu bahasa.
