Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari tenggelam dan mulai di gantikan dengan bulan. Kelas 3-2 pun berkumpul Untuk makan malam. Nayoung dan Yoojung membawa makanan mereka juga makanan Jimin dan Yoonseo.
"Kudengar penanggung jawabnya kabur."
"Kasihan sekali, Untung kita punya letnan Lee." Gumam teman teman Nayoung di meja mereka yang berada di samping, tepat saat Nayoung lewat.
"Shut." Tegur Nayoung sambil sedikit melotot kan kedua matanya menatap teman temannya membuat mereka terdiam.
"Kau mau kemana? Duduklah sini." Ujar Ilha, Nayoung menggeleng.
"Aku harus menemani Yoojung, Perintah letnan Lee." Ujar Nayoung
"Kenapa harus kau? kenapa tidak yang lain?" Protes Ilha. Sebuah pukulan mendarat di kepala bagian belakang Ilha. pukulan tersebut di layangkan oleh Bora yang baru saja tiba.
"Dia hanya pindah meja, kenapa kau bertingkah seakan pindah negara. Jangan kau pedulikan dia, Nayoung. Pergilah." Ujar bora, Nayoung mengangguk lalu meninggalkan Ilha.
"Ini milikmu." Ujar Nayoung saat menyerahkan piring milik Yoojung yang berada di sampingnya.
"Gomawo." Ujar Yoojung. Nayoung memakan makanannya dan berhenti makan ketika Yoonseo bangun lalu pergi.
"Kau mau kemana ?" tanya Nayoung sambil Yoonseo, namun sang gadis tak menghiraukan pertanyaan Nayoung dan malah pergi begitu saja.
Nayoung menatap Yoojung, begitupula sebaliknya.
"Aku akan mengejarnya." Ujar Nayoung membuat Yoojung mengangguk. Nayoung bangkit lalu mengikuti gadis itu yang pergi kesisi lain ruangan dan mengambil senapan miliknya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nayoung sambil menatap Yoonseo dengan waspada. Tak ada jawaban, Nayoung memutuskan membuka lagi suaranya.
Keheningan terjadi beberapa menit. Yoonseo mendongak ke atas dengan ujung senapan di bawah dagunya membuat Nayoung menatap ke arahnya datar.
"Kau mau bunuh diri? percuma saja." Ujar Nayoung.
"Aku...kabur sendiri. Teman-temanku ... mereka meminta bantuanku tapi aku malah... kabur sendirian. Mereka semua mati." Ujar yoonseo sembari menangis dengan perlahan dia menarik pelatuknya.
"Itu tidak ada gunanya. Semua mati, itu sudah takdir mereka. Aku yakin teman teman mu tak menyalahkan mu, Mereka beristirahat di tengah kekacauan ini. Kau dan kedua teman mu hidup karena pengorbanan mereka. karena itu, Jangan biarkan pengorbanan mereka sia dia." Ujar Nayoung.
Yoonseo sedikit menjauhkan senapannya dari dagunya. Tak lama, dari samping datanglah Letnan Lee yang seketika membuat Yoonseo terkejut dan mengarahkan senapannya ke arah letnan Lee.
"Jangan mendekat."
"Yoonseo-ya." Panggil Nayoung
"Namamu Yoonseo, bukan? Aku tau kalau kau sangat ketakutan. Mulai sekarang, Kami akan melindungi mu." ujar letnan Lee sambil mendorong Nayoung ke belakangnya secara perlahan.
