"Gwaenchanha, Bagaimana dengan oppa?" Tanya Nayoung balik. Choon ho mengelus kepala Nayoung penuh sayang.
"Oppa gwaenchanha."
'Bohong...Kau baru saja melihat rekan rekan mu di bunuh oleh bola sialan itu empat Minggu lalu . lihat saja bekas luka nya.' Batin Nayoung .
"Geurae, Apa yang mau oppa bicarakan?" Tanya Nayoung, Choon Ho menghela nafas dan memeluk Nayoung.
"Mianhae, Nayoung-a. Kumohon bertahanlah, Ini akan segera berakhir." Ujar Choon hoo dengan suara yang serak.
"Apa maksud oppa?" Tanya Nayoung sedangkan Choon Ho menggeleng.
'Aku tau maksudmu. Tenang saja oppa, Aku akan bertahan.' Batin Nayoung sambil membalas pelukan Sang kakak
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayoung masuk kedalam ruangan yang sudah sangat ricuh.
"Eo? Nayoung-a. Apa yang terjadi?" Tanya Yoojung yang langsung menghampirinya begitu Nayoung tiba.
"Tidak ada." Ujar Nayoung sambil tersenyum tipis. Soyeon berlari mendekat ke arah Nayoung dan mengguncang tubuhnya dengan cepat.
"NAYOUNG-A! APA YANG TERJADI? APA YANG DIA BICARAKAN? DAN, AOA HUBUNGAN KALIAN?!" tanya Soyeon.
"A... Soyeon-a. Hentikan! Aku pusing. Tidak ada apapun, Dan dia adalah Oppa-ku. Argh, sudahlah." Ujar Nayoung lalu menghampiri Bora, meninggalkan Soyeon yang terpaku.
"Ya! kenapa aku sangat jelek?" Tanya Nayoung menatap Gambar dirinya dalam bentuk kartun yang digambar oleh Bora.
"Ayolah kau terlihat lucu." Ujar Bora sambil menoleh ke arah Nayoung.
