Bab 2

931 55 0
                                    

..♡





"Jisung di rumah sakit"

"Yak, kau apakan lagi anak ku Jung Jeno!"

Tut!

Panggil telfon di matikan sepihak oleh seseorang yang di panggil Jeno itu, menatap jengah pintu ruang gawat darurat yang di dalamnya terisi anaknya sendiri.

Jeno berjalan ke meja admistrasi dan membayar semuanya, lalu menyuruh bodyguard nya untuk menunggu Jisung, sedangkan Jeno keluar dari rumah sakit dan menaiki mobilnya yang melaju entah kemana.

Jahitan di kepala Jisung sudah selesai, kini Jisung di pindah ke kamar inap VVIP sesuai bayaran yang ayahnya keluar kan.

Setelah lebih dari 20 menit, jaemin ibu dari Jisung berlari dengan chenle di belakang nya, menanyakan nomor berapa Jung Jisung di letakkan.

"Selamat malam tuan jaemin"

Jaemin hanya mengangguk dan langsung masuk ke dalam kamar milik Jisung.

"Astaga nak, kau tak apa!?"

Jaemin menemui anaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit, dengan tatapan kosong mengarah pada plafon putih rumah sakit.

"Em"

Jisung melihat tatapan khawatir di sang mama.

"Jisung baik baik saja?"

Kini tatapannya bergulir pada namja putih di samping mamanya, dengan tatapan yang sama.

"Ya"

"Mama khawatir padamu sayang, kau bilang hanya ingin latihan bersama ayah, kenapa malah di rumah sakit, astaga"

Ucap jaemin sambil mengelus tangan sang anak.

"Semua ini gara gara kau chenle, kenapa kau tak ikut mati bersama orang tua mu!"

Jaemin dan chenle sama sama terkejut dengan ucapan Jisung, terlebih chenle yang seakan hatinya teriris pisau kasat mata.

"Jisung jangan bicara seperti itu"

Ucap jaemin lembut pada Jisung, jaemin tau anaknya pasti masih tersulut emosi.

"Ma-maafkan lele jie, lele yang buat jie terluka"

Ucap chenle dan menundukkan kepalanya, ingin sekali chenle menangis.

"Ma bisakah wajah bodoh itu pergi dari hadapanku!"

"Jisung! Jaga ucapan mu! Mama tak pernah mengajari mu untuk mengumpat pada seseorang!"

Chenle yang tau dengan situasi seperti ini, langsung berlari keluar dari ruangan Jisung, duduk di kursi luar dan manangis.

"Tuan chenle kenapa menangis?"

"Hiks paman, apa lele terlihat menyebalkan?"

Ucap chenle kepada bodyguard suruhan Jeno.

"Tuan muda terlihat sangat manis, tidak menyebalkan sama sekali"

Jaemin tiba tiba keluar dari kamar, dan menggandeng tangan chenle.

"Ayo sayang kita pulang"










....




5 tahun kemudian

Bukan waktu yang singkat untuk chenle mengenal sosok Jisung, chenle baru saja menerima pernyataan mengejutkan dari mulut ayah Jeno.

"Kalian akan menikah, permintaan terakhir ayah untuk mu Jisung"

"Terserah ayah"

my angel [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang