Bab 9

912 47 6
                                    

selamat membaca sayang sayang ku






"selamat pagi sayang" chup

di kecup nya pipi Chenle oleh pria tinggi itu, sang empu langsung membuka matanya, membiasakan terlebih dahulu cahaya yang masuk ke rentina nya.

"mandi, dan sarapan ayo, bayi kita butuh asupan"

pusing kepala chenle entah karna apa, dia tidur sekamar dengan pria lain, padahal chenle sudah punya suami.

pagi pagi saja sudah ingin membuat chenle menangis, apa Jisung tak mencarinya, ini sudah hari ke 3 kenapa dia tak nampak sama sekali.

yang dia tau Jisung bisa segalanya, bisa semuanya, tapi kenapa kali ini dia tak bisa menemukan nya.

"jangan melamun sayang, mau ku bantu ke kamar mandi?"

chenle tersadar dari lamunannya, dan menggeleng.

"aku bisa sendiri"

"baiklah aku tunggu di bawah, bilang padaku jika kau butuh sesuatu"

chenle hanya mengangguk malas. sesudah sungchan keluar dari kamar, chenle berjalan ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

"huff, aku sangat rindu Jisung"

chenle keluar dari kamar mandi, dengan celana selutut dan kaos oversize.

chenle ingin kabur, semoga saja bisa, chenle melepas semua kain, gorden, selimut, baju bajunya, untuk membuat tali agar dia bisa turun ke bawah, balkon kamar chenle mengarah ke belakang rumah besar ini. jadi sedikit kemungkinan chenle terlihat.

"huh sayang doakan mama, agar bisa kabur dari sini"

chenle menalikan kain itu ke tangan kanannya, dan berusaha untuk turun.

"tinggi sekali, ya Tuhan selamat kan aku"

chenle menalikan ujung kain ke pagar balkon dengan kuat, dia tak mau menyakiti anaknya.

satu demi satu langkah chenle lakukan dengan hati hati.

bruk!

"aduh, huff akhirnya"

hanya terjatuh sedikit, tak apa baby tak sakit juga, chenle berlari dengan kaki telanjang nya, berusaha mencari cara lagi untuk bisa keluar dari pagar tinggi ini.

"bagaimana ini"

chenle berlari mengambil tangga dan berusaha untuk keluar.

saat chenle menaiki beberapa tangga, badannya terasa terangkat, dan

"sayang jangan main itu, berbahaya"

menempel lagi kaki itu dengan rumput hijau terawat ini.

tubuh chenle kaku saat melihat sungchan dengan mudah menggendong nya dan menurunkan nya dari tangga itu.

"kau mau main panjat tebing atau semacamnya, jangan membuat sendiri itu berbahaya"

ucap sungchan dengan tatapan yang menuju pada kain panjang yang menggantung dari balkon kamarnya.

"sungchan maaf kan aku"

"tak apa"

chenle takut sungchan marah dan menghukum nya, seperti Jisung, tapi kenapa dia tak marah dan memaafkan chenle.

"biar ku gendong"

sungchan menggendong chenle ala bridal style, dan berjalan santai ke arah pintu belakang.

"bibi memasak makanan enak, aku menunggu lama sekali, ternya kau bermain, sayang jangan pikirkan untuk pergi dari ku, aku tulis mencintai mu"

chup.

my angel [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang