Bab 11

822 47 3
                                    

happy reading sayang ♥️











sudah 2 hari setelah chenle di nyatakan Koma. Jisung masih setia di situ. menemani hingga dia yang harus menjadi orang pertama saat chenle membuka matanya.

"sayang, buka mata mu dan lihat aku, aku merindukan mu"

entah kekuatan cinta apa yang membuat Jisung sok mencintai chenle. Jeno dan jaemin juga heran dengan anak nya, tidak biasanya begini.

"Jisung kau sudah makan?"

"sudah"

jawab Jisung singkat, jaemin hanya menggeleng kan kepalanya, bucin amat anaknya.

tapi bagus, jaemin tak peduli jika itu hanya bawaan bayi, setidaknya Jisung bisa mencintai chenle dengan tulus.

"mama pulang dulu, ada urusan, jaga dia dengan baik Jisung"

"iya ma"

hanya tinggal dia dan chenle nya di ruangan besar ini, hening, sampai suara detik jam terdengar begitu keras di ruangan ini.

Jisung terkejut saat tangan mungil di genggamannya sedikit bergerak, mata tajam itu berganti melihat bibir pucat itu sedikit terbuka.

"chenle kau bangun?"

Jisung memencet tombol guna memanggil dokter.

tak lama dokter Kun datang, dan menyuruh Jisung untuk meninggalkan nya sebentar.

tak lama pemeriksaan, dokter Kun datang pada Jisung dan berkata.

"chenle sudah siuman, dia sudah sadar, tapi kandungannya masih lemah, jangan membuat dia banyak berfikir"

Jisung hanya mengangguk dan kembali masuk di kamar inap chenle.

"Hay sayang"

"hiks jangan dekati aku ji, aku jahat"

Jisung menggenggam tangan gemetar itu.

"kau tak jahat, aku yang jahat, maafkan aku chenle tidak bisa menjaga mu"

"tidak ji, aku penjahat, aku pembunuh, hiks apa aku akan di penjara"

"tidak peduli sayang, aku bisa membeli kantor polisi, jangan takut, ada aku"

Jisung memeluk chenle dengan erat berusaha memberikan energi positif agar si manis kembali tenang.

"kau membunuh orang yang tepat, seharusnya itu bukan penyesalan, jangan menangis"

"hiks aku takut"

"ada aku, jangan takut. aku ingin mengatakan sesuatu padamu, maaf kan aku chenle, maafkan aku telah membuat mu menderita, aku mencintaimu, dan anak kita"

Jisung mengendurkan pelukan nya, menarik wajah chenle agar lebih dekat dan

chup!

"enghh"

sedikit desahan dari chenle, membuat ciuman itu semakin dalam, keduanya menikmati, tidak kasar, hanya ciuman lembut yang menenangkan hati.

"ahh, ji kau benar benar mencintai ku?"

"iya sayang"

chenle memejamkan matanya di dalam pelukan Jisung, sungguh kalimat ini yang dia nanti nanti kan.

"kata dokter, besok kau boleh pulang, apa ada yang masih sakit?"

"emm pinggang ku"

Jisung mengelus pelan pinggang yang di bungkus perban itu, Jisung pikir itu pasti sangat sakit, terlebih chenle sedang mengandung.

my angel [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang