Chenle terbangun dengan keadaan badan yang sudah bersih, dengan celana pendek dan kaos Sage oversize.
Dia terbangun di kamar yang berbeda, ini bukan hotel lagi?
Chenle melihat jam ini sudah hampir jam 12 siang. Chenle membuka selimut dan hendak keluar kamar.
Atensi chenle berpindah pada pergelangan kakinya yang di rantai. Badannya sakit semua, perutnya lapar, dia sangat tersiksa di sini.
"Hiks mama, chenle mau pulang"
Chenle duduk dan memegangi rantai yang sedikit menggores kulit nya.
Chenle berdiri dengan perlahan, ia berjalan ke meja rias, dan duduk di sana, melihat wajahnya yang kacau, kantung mata, bibir sobek, beberapa tanda yang masih jelas di lehernya, bibir pucat.
Iya mencoba berjalan tertatih ke arah pintu, tak sampai rantai itu tak bisa sampai ke pintu keluar, hanya tinggal tiga langkah saja.
Iya berharap Jisung datang dengan makanan, apapun itu chenle akan memakannya.
Celek!
Chenle melihat siapa yang masuk ke kamarnya.
"Hay sayang"
Ternyata Jisung dengan Napan berisi nasi sup dan air putih
"Makan lah, aku akan berangkat ke kantor, ini ponsel untuk mu, telfon aku jika ada sesuatu yang menggangu mu, dan jika kau memerlukan bantuan, mengerti sayang?"
Chenle menunduk dan mengangguk.
"Pintar"
Chup!
Jisung mengecup luka goresan di pipi chenle dan keluar dari kamar, suara kuncian terdengar dari dalam.
Jisung benar benar ingin memenjarakan chenle.
Chenle mengambil nampan itu dan segera memakannya hingga habis.
Chenle terduduk di kasur, dengan tatapan kosong ke arah pintu, ia tak menyangka akan benar benar di tangan Jisung.
Jujur chenle sudah jatuh cinta pada Jisung, tapi bukan ini yang chenle mau, dia ingin Jisung yang hangat, penyayang, dan ramah, seperti dulu, seperti pertemanan anak 7 tahun.
"Eoma chenle rindu eoma, appa chenle rindu appa hiks"
Air mata nya kembali turun, menatap makanan yang di bawa Jisung tadi, chenle langsung mengambil dan memakannya habis.
selesai dengan makanannya chenle duduk di atas kasur dengan handphone baru di tangannya.
tidak ada aplikasi apapun, dan hanya ada kontak Jisung, chenle mendownload beberapa game untuk mengusir kebosanan nya, dan berusaha melupakan apa yang telah terjadi padanya.
"tak apa chenle, kamu pasti bisa, bukannya ini yang kau mau, menikah dan hidup bersama dengan Jisung"
monolog chenle pada dirinya sendiri, chenle tau bahwa ia bisa mengandung, teringat bahwa ia juga terlahir dari laki laki.
chenle jadi teringat kembali kalimat Jisung yang sempat membingungkan ya. sudah sayang jangan di pikirkan, bermainlah game saja.
****
"selamat pagi tuan Jisung"
"pagi"
jawaban singkat Jisung, membuat bawahannya taehyun hanya mengangguk.
"tuan apakah ada agenda hari ini"
tanya taehyun dengan Jisung yang sudah duduk manis dengan rokok di tangannya.
"ada, awasi mansion ku, dan istri ku"
"siap tuan"
Jisung memandang foto chenle di ponselnya, dia juga tak tau, bisa mencintai bocah yang dia misuhi bertahun tahun ini apa tidak.
Jisung bingung, dia marah setiap melihat wajah manis itu, tapi dia selalu menyesal setelah nya.
dikit dulu,
btw saya suka banyak komen hehehe
dulu aku pernah buat book, banyak readers nya, tapi karna aku baperan waktu itu, ku hapus semua deh booknya, dan sekarang berusaha buat book lagi, sebenarnya buat book kaya gini tuh, buat ngurangin beban pikiran, seru juga, thanks guysjichen
25 Feb
my book
KAMU SEDANG MEMBACA
my angel [JiChen]
Fantasyohh pria tampan, bisakah kau berbuat baik pada anak manis itu, setinggi apa iblis hingga mampu menyiksa malaikat? m-preg BxB Jichen 🔞