Bab 8

904 49 12
                                    








masuk di trimester ke 3, chenle jadi hati hati dengan buah hati nya.

dia tidak pernah menyinggung soal bayinya di depan Jisung, dan bersikap normal normal saja.

chenle ingin sekali cek ke dokter, tapi pintu gerbang yang tinggi itu tak pernah terbuka untuknya.

Jisung sedikit berubah, entah karna apa, dia sedikit menjadi anak kucing yang lucu.

beberapa hari ini dia selalu menempel pada chenle, tapi Jisung selalu berkata "hanya kali ini tidak usah terlalu percaya diri"

tapi lihat sudah satu Minggu dia begini terus, chenle merasa sedikit baik, anaknya tidak akan terlalu terluka jika Jisung dengan mood ini.

"elus lah kepala ku dengan baik, atau ku bunuh bayi mu"

"iya jie"

Jisung sedang tidur di pangkuan chenle, dengan chenle yang mengelus lembut rambut hitam itu.

menonton kartun kesukaan Chenle, chenle tersenyum, Jisung mengatakan ingin membunuh anaknya?

padahal sekarang ia tengah berbaring menghadap perut chenle yang sedikit menonjol dan memainkan jarinya di perut chenle.

lucu chenle ingin setiap hari begini, walau luka di bibir, leher, pipi, nya belum sembuh karna ulah Jisung Minggu lalu, tapi jujur chenle mencintai pria ini.

"kau ingin makan apa jie hari ini?"

Jisung nampak berfikir dengan ucapan chenle.

"apapun yang kau masak"

"baiklah"

drtttt drtttt drttt

handphone Jisung bergetar, membuat sang empu terduduk dan mengangkat telepon nya.

"ada apa?"

"tuan Jisung, keadaan buruk di markas, serangan tiba tiba dari musuh"

"aku segera ke sana"

seiring dengan telfon yang mati, Jisung langsung berdiri dan berlari ke kamar, mengganti bajunya, dan menyiapkan beberapa senjata di balik bajunya.

"Jisung ada apa?"

"jaga diri mu"

ucap Jisung sebelum, keluar dari mansion dan membawa mobilnya dengan kencang,

chenle memegang perut nya sambil melihat mobil Jisung yang kian menjauh.

"ada apa?"

chenle segera mengunci pintu, dan kembali masuk ke dalam rumah, berharap tidak terjadi apa apa pada Jisung.

2 jam Jisung tak kunjung pulang, sudah pukul 10.00, makanan yang di masak chenle sudah dingin.

"kemana Jisung, katanya dia mau makan semua masakanku"

ucap chenle di meja makan, sambil menatap masakannya yang sudah tertata rapi di meja sejak tadi.

prang!!

chenle refleks menoleh ke sumber suara, ada suara pecahan, apa ada orang?

"siapa itu!?"

chenle berjalan ke pintu belakang, pot bunga dari balkon kamar chenle jatuh dan pecah, membuat tanahnya berserakan di bawah dengan bunga asternya.

"astaga, bagaimana bisa terjadi, apa ada kucing di atas sana"

chenle membersihkan pot itu, membuat tanah tanah itu kembali rapi.

my angel [JiChen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang