DUA PULUH SEMBILAN

16.2K 1.1K 116
                                    

"Jika nabi Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah,maka kamu adalah wanita terakhir yang ku cintai karena Allah"

M. Azriel Al - Fatih
.
.
.
Happy reading 💞
.
.
.

Raifa yang sedang asik memilih milih bahan dapur tiba tiba aktivitas nya terganggu kala ada yang memanggil namanya

"Raifa?" Panggil seorang pria sambil mendekat ke arah Raifa

"Ngapain Lo kesini?" Tanya Raifa dengan cuek

"Ya beli lah" jawab Ravin dengan santai

"Oh" balas Raifa dengan cuek

"Gimana kabarnya nih" basa basi Ravin

"Seperti yang Lo lihat" Balas Raifa yang masih tetap cuek

"Rai" panggil Ravin yang tiba tiba lembut namun tidak ada sautan dari Raifa

"Aku mau ngejelasin tentang kejadian hari itu" kata Ravin

"Nggak perlu dijelasin emang udah jelas lagi pun aku nggak perduli lagi akan hal yang tidak bermanfaat itu" balas Raifa sambil mempercepat aktivitas nya yaitu memilih bahan dapur

"Tap-" ucap Ravin yang terpotong oleh Raifa

"Gue udah siap, selamat berbelanja" kata Raifa yang kemudian ia berjalan mendahului Ravin

"Rai" panggil Ravin sambil mengejar Raifa

"Apalagi ha" kata Raifa yang mulai emosi

"Gue mau omongin hal yang serius sama Lo" kata Ravin

"Silahkan" kata Raifa yang masih tetap berdiri pada posisinya

"Tapi kek nya nggak enak kita ngobrol nya disini,gimana kalau kita ke kafe yang ada disana" kata Ravin sambil menunjukkan pada salah satu kafe yang ada disekitar sana

"Maaf gue nggak ada waktu untuk santai santai dengan Lo" kata Raifa yang kemudian ia melanjutkan kembali langkahnya

"Rai pliss cuma sepuluh menit doang" Rayu Ravin

"Oke cuma sepuluh menit" kata Raifa yang terpaksa menyetujui ajakan Ravin dari pada Ravin terus mengikutinya lebih baik ia menyetujui ajakan itu walaupun itu dengan keterpaksaan

Ketika Raifa sudah berjalan lebih dahulu untuk menuju ke kafe tersebut dengan kesempatan itu Ravin mengambil handphonenya lalu ia mengirim pesan kepada seseorang

Isi chat

"Langkah pertama berhasil!"

"Kamu mau minum apa?" Tanya Ravin saat mereka sudah berada dalam kafe tersebut

"Serah" balas Raifa yang lagi lagi tetap cuek

"Oke" ucap Ravin kemudian ia memesan dua cappucino hangat

"Silahkan katakan apa yang mau kamu omongin"ucap Raifa yang memulai pembicaraan

"Rai aku tau aku salah tap-" lagi lagi ucapan Ravin terpotong oleh Raifa

"Langsung ke inti nggak usah basa-basi" kata Raifa sambil menikmati minuman nya yang sudah datang beberapa detik lalu

"Rai aku mau minta maaf sama kamu dengan setulus tulusnya " kata Ravin dengan memegang tangan Raifa

"Kalau lo mau minta maaf nggak harus pegang tangan" kata Raifa yang sudah emosi sambil ia menarik paksa tangannya

"Rai sebenarnya aku masih cinta sama kamu" kata Ravin sambil tetap memegang tangan Raifa

GUS AZRIEL [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang