10. Tidak sama

2 2 0
                                        


Tik .... Tik .... Tik ....

"Juara pertama karate anak tingkat nasional tahun 20xx dimenangkan oleh Choi Beomgyu, beri tepuk tangan .... kepada yang bersangkutan harap naik keatas panggung..." Suara MC menggema di aula yang terlihat sangat ramai itu, seorang anak kecil yang diperkirakan berumur sekitar 8 tahun memeluk kedua orangtuanya ceria.

"Mama, Appa, Boyu menang!" pekiknya semangat.

Sementara itu disisi lain seorang anak seumuran Beomgyu menunduk sedih, memegangi lengan kanannya yang cidera setelah pertandingan, pedahal dirinya sangat ingin memenangkan juara tahun ini namun karena sedikit kelalaiannya dia sudah keluar bahlan sebelum sepuluh besar.

"Dasar anak bodoh, lihat kakakmu mendapatkan juara pertama tingkat internasional. begitu saja tidak bisa," decak seorang ibu-ibu disamping anak itu sinis, menoyor belakang kepala anaknya beberapa kali.

"Jika tahu kamu akan kalah saya tidak Sudi meluangkan waktu berharga saya untuk anak bodoh sepertimu ! " kemudian wanita paruh baya dengan setelan glamornya itu pergi menjauh, meninggalkan sang anak yang masih tertunduk sedih.

"Hiks ... hiks ... hiks." Isak anak itu, bahunya bergetar hebat, menatap Beomgyu penuh benci.

"Ini semua gara-gara kamu!"

***

"Eumm, Mama, Appa duluan saja, Boyu pergi ke toilet dulu," ujar anak mungil itu sembari memegangi selengkangannya lucu, sang Appa tersenyum geli, mengusak rambut anaknya penuh sayang.

"Perlu Appa antar?" Beomgyu menggeleng.

"Baiklah, Mama dan papa menunggu kamu di mobil, ya?" ujar mama Beomgyu lembut, anak itu mengangguk lucu berlari menuju toilet yang letaknya tidak terlalu jauh,masih bisa melihat ada petunjuk toilet di arah sana.

Setelah selesai mengosongkan kantung kemihnya, anak itu mencuci tangan sembari memperhatikan dirinya didepan cermin, kedua bola mata bulatnya mengerjap lucu memandangi seseorang yang berdiri dibelakangnya dari pantulan cermin.

Anak yang menurut Beomgyu kecil sangat lucu, jika dirinya hanya anak mungil dengan tubuh kurus dan terlihat kekurangan gizi maka anak itu sangat manis, kedua pipinya sedikit berisi, kulitnya putih bersih, jangan lupakan kedua bola mata cantiknya dengan surai coklat madu.

Anak laki-laki yang sangat manis mengenakan seragam yang sama dengannya, sayang sekali lengan kanannya dibalut oleh kain memanjang, terlihat sulit untuk digerakkan.

"Eungg, Minjoo?"

Duakh, bruk!

"Ah, sial ada apa dengan anak itu?!" Beomgyu terduduk, mengatur nafasnya yang terengah-engah, jangan lupakan keringat sebesar jagung yang menghiasi dahi mulusnya.

Beomgyu meraup wajahnya, menatap sekeliling yang terlihat sangat sepi.

"Mimpi?" gumamnya kepada diri sendiri.

Siapa anak tadi, Boyu dan Minjoo? Boyu adalah dirinya lalu Minjo? Adik Park Jimin??

Beomgyu memegangi kepalanya, menatap jam dinding.

Ah, sial dirinya telat. Mengapa teman-temannya tidak membangunkan dia?

"CK!" Beomgyu segera turun, mencuci wajahnya, mengenakan seragam sekolah kemudian mengambil kantongnya asal, berlari terpontang-panting kearah sekolahnya.

Lagi-lagi Beomgyu menghela nafas, jam 8 tentu saja gerbang sudah ditutup.

"CK CK CK, kalian ini anak-anak nakal sekali... " Pemuda berseragam OSIS memangku kedua lengannya didepan dada jengah, pemuda bernama tag Kim Seokjin itu memperhatikan anak-anak terlambat didepannya satu persatu kemudian terakhir adalah Beomgyu.

REVENGERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang