Seharian ini Jisoo hanya berbaring dikasurnya sembari bermain game, rangakain tur telah selesai dan dia sudah menjadi pengangguran kembali. Lisa sedang ada pemotretan dengan celine, Jennie mungkin sedang berkencan dengan Taehyung, sementara Rosè Jisoo tidak tahu kemana perginya.
Dirinya bangkit, berjalan menuju dapur melihat apakah ada yang bisa dia bawa kekamarnya untuk menjadi teman camilannya, memilah - milah snack yang ada pada akhirnya Jisoo hanya menuangkan air putih kedalam gelasnya dan meminumnya. Tak lama dia mendengar suara pintu dorm mereka terbuka, Jisoo hanya acuh mungkin salah satu membernya sudah kembali.
Akan tetapi, Jisoo melotot kaget saat melihat Rose yang datang kearah dapur sembari menarik seorang pria yang entah siapa, tapi dia tahu bahwa dia adalah salah satu member seventeen, satu grup dengan mantan pacarnya Joshua.
Jangan salahkan dia jika tidak mengenal semua member seventeen, Jisoo memang hanya mengenal baik Jeonghan dan Scoups karena Joshua hanya mengenalkannya secara formal kepada mereka, selain dengan mereka berdua, dirinya juga cukup mengenal baik Hoshi dan Seungkwan karena keduanya pernah bekerja bersama dengan dirinya, yang satu sebagai partner mc sedangkan satunya bertemu di variety.
Saat akan bertanya, tangan Jisoo sudah ditarik lebih dulu oleh Jennie menuju kamarnya. Asyik dengan lamunannya dirinya tidak sadar sejak kapan ada Jennie disini, Jisoo akhirnya hanya mengikuti langkahnya yang agak terseret.
"Apa kau bisa menjelaskan ini padaku, jendeukiie?" Setelah sampai dikamar Jennie dan memastikan bahwa pintu sudah tertutup Jisoo langsung saja melontarkan pertanyaan. Bukan apa - apa, membawa pria masuk kedalam dorm cukup tabu, bahkan Joshua hanya pernah sekali berkunjung ke dorm mereka, itupun saat semua member Blackpink sedang ada di luar. Walaupun keamanan apartement ini sangat ketat, akan bahaya jika ada yang melihat Jennie dan Rose membawa seorang pria kedalam dorm, apalagi apartement gedung ini adalah tempat para artis YG tinggal.
"Kau harus janji terlebih dahulu untuk tidak memarahi siapapun,"
Jisoo semakin terheran - heran, akan tetapi memilih mengiyakan.
Jennie sendiri menghela nafas kasar sebelum memulai cerita. "Rosie, dia hamil."
Jennie melirik Jisoo lewat ekor matanya, menantikan ekspresi apa yang akan dikeluarkan, akan tetapi yang Jennie lihat Jisoo masih cukup tenang, setelahnya Jennie bisa melihat isyarat dari Jisoo untuknya melanjutkan perkatanyaan. "Ini memang rumit, Rosie bilang mereka melakukannya tidak sengaja sehabis party Jungkook, Aku juga baru mengetahuinya lusa, tadi aku pergi ke gedung hybe dan bertemu dengan The 8. Untungnya rose tidak menutupi pria yang menghamilinya. Ah aku mengetahui kehamilan rose secara tidak sengaja. Waktu itu aku memergokinya sedang melakukan test menggunakan tespack, dan kami baru saja pulang dari rumah sakit." Jennie menjelaskan panjang lebar.
Jisoo masih terdiam ditempatnya, Jennie menjadi was - was saat ini. Akan tetapi Jennie bisa menghela nafas lega saat kemudian Jisoo menarik kedua bibirnya untuk tersenyum, "Tidak apa - apa aku tidak marah, itu artinya aku akan menjadi Aunty bukan?" Ujarnya dengan riang. Jennie hanya menggaguk.
"Kita adalah keluarga, apapun masalah yang ada kita akan menghadapinya bersama. Ayo jaga rosie dan bayinya. Perihal agensi aku akan bicara pada Yang Hyunsuk, kau tidak perlu takut."
Jennie tersenyum haru kemudian memeluk Jisoo. "Kau memang eoniee kami yang terbaik,"
Jisoo hanya tersenyum sembari membalas pelukan Jennnie
"Eonnieeeee aku membuat cookies, kemari dan cobalah!" Tak lama kemudian keduanya mendengar teriakan Rose, keduanya saling tatap dan langsung keluar menghampiri sang ibu hamil.
****
"Maaf menganggumu malam - malam,"
Joshua menoleh kearah Jisoo yang baru saja masuk kedalam mobilnya. Sekarang jam menunjukan pukul 2 pagi, Joshua yang baru selesai berlatih sempat kaget saat tiba - tiba Jisoo menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu.