Rumit

239 45 6
                                    

Joshua tidak bisa dihubungi.

Sejak dua hari yang lalu sebenarnya Jisooo tidak memiliki semangat untuk melakukan apapun. Bagaimana bisa semangat jika kekasihnya tidak bisa dihubungi dan tidak ada kabar.

Bahkan hari itu Jisoo langsung kembali menghubungi Joshua, akan tetapi ponselnya mati. Padahal mereka baru saja bertukar kabar hari itu.

Joshua benar-benar seperti hilang tertelan bumi tiga hari ini. Bahkan semua jadwal seventeen di jepang batal waktu itu, Jisoo tidak tahu situasinya menjadi rumit.

Jisoo mempercayai Joshua, yang mengherankan kenapa agensi kekasihnya itu bertindak seolah-olah berita tidak masuk akal benar dengan tidak memberi pernyataan dan malah bersembunyi seperti ini.

"Kau terlihat memiliki banyak pikiran." Jisoo menoleh kearah makeup stylistnya. Saat ini Jisoo memang sedang didandani, dirinya memiliki jadwal pemotretan dengan Cartier hari ini. Walaupun moodnya sedang tidak bagus tetapi dirinya mencoba tetap profesional.

"Apa sangat kentara?"

Maeng—makeup stylistnya mengangguk sembari mulai menata rambut panjang Jisoo. "Apa terjadi sesuatu?"

Jisoo hanya membalasnya dengan senyum tipis. Dirinya tidak mungkin berbagi masalah satu ini.

Satu jam kemudian Jisoo sudah selesai dengan makeupnya. Dirinya diarahkan untuk menuju ke studio, sebelum benar-benar pergi sekali lagi dirinya membuka ponsel, mengecek apakah Joshua ada menghubunginya atau tidak. Nihil, tidak ada satupun pesan dari kekasihnya itu.

Jisoo mendesah kecewa, tapi saat salah satu staff mengarahkannya Jisoo kembali memasang wajah ceria.

Dirinya melakukan pemotretan kurang lebih lima jam dengan berbagai look. Cukup memakan waktu yang lama memang, tetapi hari ini dirinya berusaha menyelesaikan pemotretan secepatnya.

Jisoo tidak langsung pulang ke apartemen, dirinya mampir ke salah satu restoran yang terletak cukup terpencil. Dirinya tidak sendiri, Yuta menemaninya. Jisoo tidak tahu apakah ini adalah hal yang tepat? Jisoo butuh ditemani. Lisa sudah berangkat ke paris hari ini, Jennie sedang berkencan dengan Taehyung. Dan mengajak Rosé adalah tidak mungkin karena gadis itu sedang berbadan dua, sedangkan Jisoo ingin menghabiskan malam ini dengan meminun banyak alkohol.

Entah mengapa nama Yuta terbesit tiba-tiba. Dan Yuta juga tidak keberatan menemaninya malam ini. Tenang saja, Jisoo sudah memberikan pesan kepada Joshua tentang kepergiannya ini. Berharap saja ponsel kekasihnya itu tiba-tiba menyala dan menyusulnya kemari.

"Berhenti minum Jisoo, kau akan kewalahan besok pagi." Yuta merebut gelas kesekian yang akan kembali Jisoo minum. Diam-diam pemuda itu menatap Jisoo dengan lamat. Gadis ini terlihat cukup seperti memiliki masalah yang berat.

"Apa rumor itu benar? Kenapa Joshua tidak mau datang menemaniku atau minimal menelponku untung menjelaskannya? Dia membuatku bingung."

Yuta berani bicara jika ini adalah pertama kalinya melihat Jisoo sekacau ini. Dia sudah berteman dengan gadis ini sejak masa debut mereka, bahkan saat Jisoo putus dari Joshua dua tahun lalu dia tidak sekacau ini. Tapi setelah kembali bersama dan Joshua terlibat rumor yang tentu saja Yuta tidak percaya  kebenarannya Jisoo bisa seuring-uringan ini.

"Kau sudah mencova datang ke apartemen atau dorm seventeen?"

Jisoo menggeleng. "Aku bahkan tidak tahu apa dia sudah pulang ke korea atau belum. Tapi sepertinya dia tidak di korea,"

Tiba-tiba saja Jisoo terkekeh sinis. "Bahkan minghao tidak mengatakan apapun saat berkabar dengan rosé, rosé juga tidak pernah menyinggung hal ini. Ini membuat aku segan menanyakan kabar Joshua kepada mereka berdua."

SUNFLOWER✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang