Jadian?

470 45 7
                                    

"Rapih sekali, kau mau berkencan ya?" Joshua yang sedang membenarkan kemejanya menoleh, dilihatnya Jeonghan yang sedang berdiri bersedekap menatapnya.

"Dari pada melihatku seperti itu, lebih baik bantu aku memilihkan outfit yang cocok." Jeonghan menggeleng tapi tak ayal dirinya tetap menghampiri Joshua dan mengangkat baju - baju yang berserakan dikasur.

"Kau sudah punya penganti Jisoo?" Jeonghan bertanya spontan, pertanyaan yang membuat Jeonghan mendapat death glare dari Joshua.

"Aku salah?" Jeonghan bertanya bingung.

"Aku akan makan malam bersama dengan Jisoo, bukan dengan wanita lain."

Jeonghan mengangguk paham. "Kalian memang sudah kembali dekat rupanya, syukurlah aku tunggu kabar baiknya."

Joshua tersenyum. "Bagaimana jika aku memakai ini?" Tanyanya pada jeonghan yang saat ini sedang rebahan dikasurnya tidak jadi membantu memilihkan pakaian.

Jeonghan menelisik sebentar. "Kau seperti duda anak lima jika mengenakan itu." Jawabnya asbun.

Joshua mengernyit, tapi dia menghargai pendapat jeonghan. Dirinya bulak - balik mencoba berbagai baju, jeonghan yang sedang rebahan tiba - tiba saja dibuat kesal karen Joshua yang tidak kunjung menemukan outfit yang cocok, padahal sudah hampir satu jam.

"Kau ini pria, kenapa ribet sekali sih? Berpakaian seperti biasa saja. Jisoo tidak akan keberatan dengan itu." Perkataan jeonghan membuat Joshua yang tadinya sedang memilih kaos berhenti.

Yang dikatakan jeonghan memang benar, dirinya tanpa sadar terlalu excited karena hampir dua minggu tidak bertemu dengan Jisoo. Joshua nyengur kemudian mengucapkan terimakasih pada jeonghan.

Jeonghan sendiri hanya memutar kedua bola matanya malas. "Minimal balikan dulu," gumamnya kemudian memilih untuk berlalu dari kamar joshua.

***

Aku sudah dibasement

Satu pesan masuk diponselnya yang membuat Jisoo kelabakan, dirinya mencari totebag dior yang akan dikenakannya malam ini, kemudian mengambil ponselnya dengan tergesa. Setelah memastikan semuanya perfect Jisoo buru - buru turun untuk menemui Joshua yang sudah menunggunya.

Melihat mobil yang familiar didepannya, Jisoo berlari kecil kemudian mengetuk kaca jendelanya.

Kaca jendela itu turun dan dirinya langsung disuguhi oleh wajah rupawan sang mantan.

"Apa benar ini  dengan bapak joshua hong?"

Joshua tertawa kecil, "Ayo masuk."

Dan Jisoo dengan senang hati langsung duduk disebelah Joshua, Jisoo tersentak kaget saat tiba - tiba wajah Joshua sangat dekat dengannya. Jantungnya tentu saja berdegup kencang sedangkan Joshua sendiri hanya mengedipkan matanya kemudian memasangkan seatbelt Jisoo.

"Keselamatan adalah yang utama, benar?"

Jisoo tersenyum kemudian mengangguk. Dalam hati berujar hatiku yang tidak selamat

"Jadi, kita akan makan dimana?" Jisoo menoleh kearah Joshua yang sedang fokus menyetir, Joshua sendiri hanya meliriknya sekilas.

"Aku sudah membooking restoran Jepang, apa tidak apa - apa?" Jisoo mengangguk.

Malam ini Jisoo terlihat cantik menggunakan dress berwarna putih biru, Walaupun Joshua sendiri tahu Jisoo selalu cantik setiap harinya.

SUNFLOWER✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang