"Hoshi bolehkah aku bertanya sesuatu?"
Hoshi yang sedang memakan tteokboki menoleh kearah Jun yang saat ini sudah duduk disebelahnya. Seventeen saat ini sedang berada diruang tunggu sebuah festival musik di korea, karena mereka akan menjadi penampil terakhir mereka memiliki banyak waktu luang untuk berleha - leha seperti sekarang ini.
"Apa?" Tanyanya dengan mulut penuh.
Seungkwan yang duduk disebrang keduanya mengernyut dengan Jijik. "Telan dulu makananmu hyung, baru berbicara." Dan Hoshi hanya nyengir.
Jun diam - diam melirik Joshua yang tampak gelisah memandang ponselnya, pemandangan yang cukup langka.
"Jika berciuman dengan seorang gadis, tetapi kalian tidak berpa-
"Jun, kau dipanggil Jeonghan." Joshua tersenyum aneh kearah Jun, dirinya menyela sebelum Jun benar - benar menyelesaikan perkataannya.
Jun hanya tersenyum jahil, dirinya keluar diiringi ekspresi menahan tawa yang membuat joshua sebal sekaligus malu.
Padahal perihal dipanggil Jeonghan itu Joshua berbohong, dirinya tidak mau saja sampai membernya yang lain mengetahui apa yang dilakukannya bersama Jisoo, kenapa juga Jun harus datang diwaktu tidak tepat sih. Mana setelah kejadian itu, dirinya dan Jisoo menjadi canggung kembali, bahkan gadis itu tidak bisa dihubungi sama sekali.
"Hyung, pipimu merah sekali, apa kau sakit lagi?" Joshua dengan cepat menggeleng menjawab pertanyaan Seungkwan.
"Ah aku jadi penasaran dengan pertanyaan yang akan ditanyakan Jun, apa dia sedang kasmaran? Mengapa membahas ciuman?" Hoshi bertanya sembari membuat ekpresi berfikir.
Seungkwan mengedikan bahunya, "Seperti tidak tahu saja Jun hyung bagaimana. Bukankah diantara kita yang pernah berciuman adalah dia? Jangan lupakan Jun-hyung membuat carat gosong secara bersamaan." Seungkwan berkata kemudian tertawa karena merasa lucu jika ingat saat teaser drama milik Jun pertama kali rilis.
"Yang paling pro diantara kita semua ini bukan Jun-hyung, kau melupakan minghao kita." Mingyu datang dengan senyuman jahilnya. "Jika kalian lupa, dia adalah calon papa muda."
Minghao yang sedang rebahan tidak jauh dari mereka bangkit kemudian menatap mereka dengan datar. "Aku daritadi diam, kenapa aku kena juga?"
Mingyu hanya mengangkat tangan berbentuk peace.
Joshua yang sudah kegerahan dengan pembahasan cium - mencium membuka dua kancing kemeja teratasnya. "Bisakah tidak membahas ciuman? Seperti tidak ada topik lain saja."
"Wouiss santau hyung, kenapa kau yang kegerahan?"
"Terserah."
"Kalian ayo bersiap - siap, rapihkan baju kalian, jika perlu retouch makeup segera datangi stylist. Kurang dari satu jam lagi kita akan tampil, yang masih makan simpan dulu makanan kalian." Scoups masuk memberi intruksi yang langsung dituruti semua anggota seventeen.
"Jangan lupa kumpulkan ponsel kalian pada manager." Scoups menambahkan tak lama manager seventeen mulai berkeliling mengambil ponsel para member.
Joshua sekali lagi mengecek ponsel miliknya, dan hasilnya adalah nihil. Jisoo tidak ada menghubunginya.
.
Seventeen baru saja berhasil menyelesaikan jadwal festival mereka, saat ini mereka semua sedang menuju perjalanan pulang ke dorm.
"Kau tidak keapartement rosé hao?" Minghao yang sedang menunduk memainkan ponselnya itu mendongkak menatap Joshua yang bertanya kepadanya, pemuda itu kemudian menggeleng. "Aku tidur di dorm."