BAB 11

43 10 0
                                    

Kenzie tak pernah melunturkan senyumannya sejak Freya dan Serenade masuk ke mobilnya. Freya duduk di samping kemudi dengan Serenade yang dia pangku. Pada awalnya, Freya menyuruh Serenade duduk di kursi belakang saja karena takut Kenzie kesusahan melihat spion kiri karena Serenade termasuk anak yang lasak, namun Kenzie bersikeras melarang. Lantaran Ia ingin lebih mudah mengobrol dengan gadis kecilnya.

"Es krim rasa apa yang Seren suka?" Tanya Kenzie, melirik Serenade yang dipangku Freya.

"Bluberi! Seren suka rasa bluberi."

"Oh, ya? Wah sama dong kayak Mama kamu." Kata Kenzie.

Freya sontak melirik, bagaimana bisa Kenzie tahu kalau dirinya adalah penggemar berat blueberry?

Kenzie sengaja menambahi, "Dulu pas sekolah, sebenarnya Om suka sama Mama kamu tapi Om nggak bilang-bilang. Jadi, Om sedikit banyak tau apa yang disukai dan apa yang nggak disukai sama Mama kamu."

"Suka? Sama kayak Papa yang suka sama Mama Seren, Om?"

Kenzie mendelik, merasa panas. "Papa kamu nggak suka sama Mama Seren."

"Kenzie." Tegur Freya.

"Maksud, Om?"

"Nanti Seren juga bakal tau. Cari tau sendiri dong anak pinter, masa harus di kode-kode terus."

Lama-lama Kenzie jadi ngambek.

"Mama, maksud Om gila ini apa sih? Seren nda paham."

"Seren! Omongan kamu nggak sopan. Mama nggak pernah ngajari Seren ngomong kayak gitu." Freya kesal karena Serenade menyebutkan kata yang tidak pantas terhadap Kenzie—Ayahnya sendiri.

"Minta maaf, Serenade." Tegas Freya.

Kenzie terkekeh canggung, Ia melirik Serenade sekali, mata gadis itu berkaca-kaca. Hmm, Kenzie tahu ini.

Detik-detik sebelum menit.

"Seren minta maaf, Om."

"Udah, nggak apa-apa. Dimaafin, kok. Kalau sama Om, Seren nggak perlu segan." Hibur Kenzie.

Freya langsung menatapnya nyalang, "Anak gue jangan diajarin yang nggak baik. Udah gue didik bener ini."

Mampus, salah lagi gue. Batin Kenzie menderita.

15 menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah toko es krim populer yang menjual beraneka macam rasa. Mata Serenade berbinar kala melihat banyaknya jenis es krim yang bisa dia coba.

"Seren, jangan terlalu banyak makan es krim. Ingat, kamu pernah sakit gigi selama satu minggu karena kebanyakan makan es krim sama Papa."

"Iya, Mama..." Serenade lesu.

"Nggak apa-apa, Seren. Kamu bisa coba 3 jenis es krim. Nanti Om yang bilangin ke Mama mu."

Serenade bersorak senang, "Makasih Om baik, mulai sekarang Seren panggil Om, Om baik!"

Kenzie terbahak, tangannya reflek mengelus puncak kepala Seren dengan penuh kasih sayang.

Namun saat tatapannya jatuh pada Freya, Kenzie mendadak takut. Ia gugup mendapati tatapan mematikan yang wanita itu berikan.

"Jangan ajari anak gue macem-macem, Kenzie Leonard."

"Hehehe, sesekali Fre. Nanti aku tanggung jawab."

Tanggung jawab.

Dua kata itu sungguh membuat jantung Freya berdebar. Sejauh yang dia kenal, Kenzie memang orang yang tidak pernah main-main dengan perkataannya.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang