6 : 6

2.6K 103 0
                                    

Di pagi harinya, baru saja nyawa nya terkumpul, Kayshiel buru-buru menuju ke kamar sebelah memastikan apakah Kaiden sudah pulang atau belum.

Dan ternyata kamar itu masih kosong dan rapi seperti keadaan sewaktu Kayshiel bereskan.

Dengan kecewa Kayshiel menutup pintu kamar lalu bersiap untuk mandi, baru saja hendak masuk ke kamar mandi, bunyi notifikasi masuk di ponsel nya.

Mengira bahwa itu adalah pesan dari Kaiden, Kayshiel dengan segera meraih ponselnya dan membuka nya dengan semangat.

Namun wajahnya menunjukkan kebingungan saat nomor tak di kenal mengirimkan satu foto yang masih mengunduh di handphone nya.

Kayshiel tak mengenali siapa pemilik nomor tak di kenal itu.

Saat foto sudah selesai di unduh, handphone yang berada di tangan Kayshiel seketika jatuh ke bawah, gadis itu masih tak bergerak dari posisi nya dengan mata membulat sempurna dan air mata yang mulai menggenang.

Tangan nya bergetar mengambil kembali ponsel nya yang jatuh lalu memastikan kembali foto yang di kirimkan kepada nya benar-benar asli atau hanya editan.

Kayshiel membalas si pengirim video bahwa foto yang di kirimkan adalah editan, namun si pengirim dengan cepat mengirimkan video secara keseluruhan dimana hal itu mampu menghancurkan pertahanan Kayshiel.

Di video itu terlihat Kaiden memasuki kamar hotel bersama dengan perempuan yang Ganka kirimkan waktu di aquarium kemarin, baju mereka pun tak berubah.

Itu berarti setelah dari aquarium kemungkinan lembur yang di maksud Kaiden adalah cowo itu menginap di hotel bersama selingkuhan nya.

Tak sampai di sana, foto yang di kirimkan dari nomor tak di kenal itu juga menunjukan Kaiden yang menggunakan kimono keluar dari pintu untuk mempersilahkan pelayan hotel memberikan kejutan untuk kekasih gelapnya.

Kayshiel tak ingin memikirkan hal itu terlalu jauh, apa yang mereka lakukan selama semalam di dalam kamar hotel, namun rasa nya sakit sekali saat melihat pria itu yang ternyata mengkhianati kepercayaan nya selama ini.

Prang!

Kayshiel meraih bingkai foto mereka berdua lalu melemparkan nya kearah cermin.

dada nya naik turun akibat napas yang keluar masuk menggebu-gebu akibat emosi nya yang membludak.

Tangan nya terkepal kuat, sebelum berpindah mengambil salah satu pecahan kaca untuk ia genggam dengan erat, tak berapa lama beberapa tetes darah mulai jatuh mengotori lantai kamarnya.

Perasaan nya semakin sakit mengingat semua yang ia lakukan pada kakaknya, bahkan ia dengan tega menghina kakak nya hanya demi membela si keparat itu.

Rasa sakit yang tidak bisa di tahan, kepercayaan yang di khianati tanpa penjelasan, Kayshiel sungguh merasa menjadi manusia paling bodoh, karena baru mengetahui kebusukan tunangan nya.

“bajingan kamu Kaiden”

Rasanya Kayshiel ingin tertawa keras, menertawakan kebodohan nya selama ini, astaga ternyata cinta bisa membuat seseorang sebodoh ini ya.

Bahkan malam tadi ia memakai dress hitam berharap Kaiden akan pulang dan membawa nya ke aquarium date seperti yang di impikan gadis itu.

Kayshiel menatap dres hitam nya yang sudah kotor akibat darah luka di tangannya, mata nya beralih kearah cermin miliknya yang sudah retak.

Mata nya berair, nampak bengkak karna terlalu lama menangis. Kayshiel terlihat begitu menyedihkan, dengan rambut acakan dan air mata yang berlinang.

Tampak menyedihkan sekali.

Dasar perempuan bodoh.

Setelah itu Kayshiel benar-benar meluapkan seluruh emosinya dengan menghancurkan perabotan kamarnya.

Karena ia yakin, apabila ia keluar dari kamar ini, maka ia pastikan,

Diri nya bukan lah Kayshiel yang dulu.

Jangan harap setelah ini kehidupan mu akan tenang.

/ <><> /

“Kay?” Kaiden masuk dengan membawa satu kotak makanan di tangan nya, menghampiri Kayshiel yang terlihat berada di pantry.

Kai mendekat untuk mencium pipi pacarnya, namun Kayshiel dengan cepat menghindar dan mengambil kotak makanan di tangan Kaiden.

Kaiden nampak bingung namun tidak terlalu memikirkan. Ia pikir mungkin Kayshiel sedang sibuk menyiapkan makanan untuk mereka berdua.

“ga makan?” tanya Kaiden.

Kayshiel menatap sekilas dari ujung ekor matanya, memindahkan sepiring spaghetti ke meja makan untuk Kaiden.

Kaiden dengan cepat menahan tangan Kayshiel yang berniat ke kamar, laki-laki itu menatap Kayshiel begitu tajam, “kenapa?” desis nya pelan.

Ia tahu, ada yang tidak beres pada sikap tunangan nya itu.

“apanya yang kenapa?” Kayshiel pura-pura tidak mengerti.

“otak kamu kemana?” Kaiden mendorong piring makanan nya hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.

Kaiden mulai emosi, dan ini sifat yang tidak di sukai Kayshiel.

Kaiden dan tempramen nya.

Kayshiel menatap Kaiden sekilas, “gue gapapa, lepas.” ujarnya.

Kaiden yang mendengar tentu saja amarah nya memucak, Kayshiel jarang sekali berbicara lo-gue setelah mereka bertunangan.

“jangan mancing emosi ku, Kayshiel Amertari!!” bentak Kaiden menghiraukan Kayshiel yang mungkin akan kesakitan akibat cengkraman tangan nya.

Kayshiel berusaha menahan emosi yang ia tahan sedaritadi, demi menahan Kaiden yang mungkin akan menyadari nya.

“lagi capek, Kaiden. Udah, makan sana.” nada Kayshiel melembut, namun enggan menatap Kaiden, ia lebih memilih menatap pantry di belakang tubuh Kaiden.

“sampai aku tahu penyebab kamu kaya gini, aku hajar kamu.”

Lo yang gue bunuh, bangsat.

Kayshiel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang