CHAPTER 4-.

436 39 1
                                    

"SETELAH SEKIAN LAMA, APA BENAR ITU DIA?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SETELAH SEKIAN LAMA, APA BENAR ITU DIA?"

~🖤~

Hari ini kelas Diana melaksanakan ujian praktik Bahasa Inggris namun belum sempat nama Diana dipanggil deru suara mikrofon sudah berbunyi pertanda ada pengumuman penting yang harus disampaikan.

"Diberitahukan kepada seluruh siswa bahwa hari ini kalian akan dipulangkan lebih awal dan untuk besok pagi seluruhnya belajar di rumah dikarenakan pasien virus Corona semakin meningkat saat ini sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk pembelajaran secara online. Informasi lebih lanjut akan diberitahukan di grup kelas masing-masing. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih".

Kira-kira begitu lah pengumuman yang Diana dengar dari pengeras suara. Seketika kelas menjadi sangat riuh mendengar tentang sekolah yang diliburkan.

"Kok online ujian kita gimana?" tanya Diana pada kedua sahabatnya.

"Gak tau juga gue nanti nunggu himbauan aja dari wali kelas" sahut Keyla.

"Kalau sampai ujian praktik online pasti ribet nih" pikir Meira.

"Bentar, ini kita masih masuk lagi kan nanti?".

"Entah na banyak banget sekarang yang kena virus itu gue gak yakin sih" tanggapan Keyla.

"Bodo amat lah. Ada enaknya juga kalo online bisa bangun siang" kekeh Meira.

"Tidur mulu yang dipikirin ujian noh numpuk" tegur Diana.

"Santuy na bawa enjoy aja".

"Enjoy nanti panik nangis" peringat Keyla.

"Gak ya" sepertinya adu mulut akan dimulai.

"Sudah-sudah pulang yuk kelas dah sepi gini" ajak Diana sebelum itu terjadi.

Mereka menurut lalu memutuskan untuk pulang bersama hanya menuju gerbang saja sebenarnya yang sama-sama, pulang kerumah ya menunggu jemputan masing-masing. Saat berjalan Diana melihat sosok itu lagi. Dia berjalan dengan tas ransel di punggungnya dengan santai, sepertinya juga baru keluar kelas.

"Aku gak tahu selanjutnya bisa lihat kamu lagi atau nggak, tapi semoga kita bertemu di lain waktu" harap Diana dalam hatinya.

***

Satu minggu berlalu tak ada tanda-tanda kondisi membaik. Bahkan dalam berita di berbagai sosial media serta televisi memberitakan banyak orang yang sudah terinfeksi virus itu. Dalam beberapa hari terakhir banyak orang yang kehilangan nyawa nya karena penyebaran virus yang begitu cepat. Pemerintah bahkan mengekang seluruh masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah kecuali keperluan penting. Untuk nongkrong, jalan-jalan, atau liburan ke luar kota sangat dibatasi.

Sekolah pun memberitahukan para murid kelas sembilan bahwa ujian tertulis mereka akan dilakukan secara online karena sangat tidak memungkinkan untuk dilaksanakan disekolah mengingat resiko yang terlalu membahayakan bagi kesehatan para murid. Ada sedikit rasa kekecewaan dalam hati Diana mengingat detik-detik terakhir perpisahan nya di masa putih biru ini tidak selayaknya bisa dirayakan dengan normal. Mau bagaimana lagi keadaan sudah seperti itu.

Singkat cerita kelulusan pun tiba, semua sudah melakukan semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai yang mereka inginkan agar bisa lulus ke jenjang selanjutnya. Begitu pula Diana dan teman-temannya, setelah ijazah sementara keluar serta laman online penerimaan murid baru telah dibuka mereka segera mendaftar. Namun sangat disayangkan mereka bertiga tidak masuk ke sekolah yang sama. Diana serta Meira lah yang justru kembali bertemu sebab sekolah yang mereka ambil sama juga jurusan serta kelas pun sama persis, kebetulan yang sangat baik.

Awal masa putih abu Diana ternyata tak semenarik yang dipikirkan. Satu tahun berjalan virus itu masih ada hingga banyak perekonomian kepala keluarga anjlok. Bagaimana tidak sulit untuk bekerja di luar rumah, banyak yang tak mau ambil resiko jika harus melanggar peraturan pemerintah. Sekolah Diana pun hanya bisa melakukan pembelajaran dari jarak jauh melewati aplikasi meet online. Mulai dari MPLS, pembagian kelas, bahkan berkomunikasi dengan guru saja hanya bisa menggunakan gadget. Materi dishare secara online intinya seluruh kegiatan belajar mengajar tak luput dari dunia internet. Sampai akhirnya vaksin pencegah virus bisa disebar luaskan untuk masyarakat.

Setidaknya itu membuat keadaan mulai membaik. Tingkat kematian berkurang, ekonomi mulai membaik, bahkan sekolah sudah mulai beroperasi seperti biasa. Kali ini sedikit berbeda bagi Diana. Sungguh masa putih abu ini terasa begitu cepat sebab satu tahun hanya melakukan semuanya dirumah. Bisa dikatakan seperti loncat kelas. Tak pernah masuk ataupun bertemu secara langsung tiba-tiba sudah menginjak kelas 2 SMK. Singkat sekali rasanya.

Hari-hari Diana mulai normal kembali. Pergi ke sekolah, bertemu dengan teman baru termasuk Meira, mempelajari hal-hal baru sesuai jurusan yang diambil serta banyak lagi. Bahkan saat menginjak kelas 3 SMK, Diana mendapatkan pengalaman PKL ( Praktik Kerja Lapangan) selama 5 bulan. Masuk ke dunia kerja yang sesungguhnya, bertemu dengan orang baru, suasana baru,dan teman baru. Mungkin hanya sebentar tapi ilmu yang didapatkan sangat banyak membuat Diana bersyukur bisa mendapatkan itu semua.

Upacara disambut kembalinya para siswa yang telah melaksanakan PKL dilaksanakan pada hari itu. Tandanya Diana dan yang lain akan diarahkan ke kelas baru sebab setelah naik ke kelas 12 mereka langsung berangkat PKL tanpa adanya kegiatan belajar mengajar. Selama itu juga Diana sangat merindukan teman-temannya Sisi Valencia, Tika Clarissta, Elena Rosalina, dan Aldara Dwi Pertiwi adalah keempat teman baru yang Diana temukan di masa putih abu sekarang. Meira tentu masih menjadi yang paling dekat. Sebelum upacara mereka berenam sedikit heboh sebab tak bertemu beberapa bulan. Sampai akhirnya upacara selesai dan dibubarkan. Namun Diana mengerutkan kening saat melihat laki-laki yang berjalan didepannya sekarang. Postur tubuhnya sama dengan sosok itu namun hanya saja dia lebih tinggi. Tapi mungkinkah itu dia orang yang bahkan sudah tak pernah Diana lihat selama 2 tahun terakhir ini. Rasanya tak mungkin. "Bukan itu pasti bukan dia. Aku hanya salah lihat" yakin Diana dalam hati.

~🖤~

"Pengagum tanpa nama"

Info update dan spoiler chapter baru bisa lihat di sosmed aku ya, see you next time semua👋👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Info update dan spoiler chapter baru bisa lihat di sosmed aku ya, see you next time semua👋👋👋

Pengagum tanpa nama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang