CHAPTER 18.-

101 13 0
                                    

"DIA MELIHAT KARENA PUNYA MATA BUKAN KARENA SUKA"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DIA MELIHAT KARENA PUNYA MATA BUKAN KARENA SUKA"

~🖤~

Saat tatapan mereka saling bertemu Diana melihat Sean tersenyum tipis sambil mengangkat kedua alisnya, raut wajahnya seakan bertanya
"lihat apa?"

Sean yang sudah tahu Diana sedang memperhatikan nya terkekeh disusul dengan tawa mengejek dari Gio ketika melihat ekspresi bingung Diana saat itu. Diana seketika terkejut dengan tingkah aneh mereka, tenggorokannya refleks tersedak milo hangat yang sedari tadi asik ia minum.

"Uhuk-uhuk" menyadari Diana yang batuk terus menerus Meira langsung menepuk pelan punggung sahabatnya.

"Pelan-pelan napa na, gada yang ngambil milo lo" tegur Meira.

Diana hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun, pandangan matanya kembali memperhatikan Sean dan Gio. Ia mengerutkan kedua alisnya heran baru saja dia melihat Sean dan Gio mengejek dirinya tapi sekarang berbeda. Dua orang itu sedang asik menikmati minuman mereka sambil mengobrol santai pada teman-temannya yang lain.

"Hah masa gue salah lihat" bingung Diana.

"Oi Diana malah bengong, lengah dikit gelas yang lo kunyah nanti" geram Meira.

"Eh gak lah yakali gue ngemilin gelas kan bukan kuda lumping" jawab Diana.

"Jawaban lo selalu diluar nalar" ejek Sisi membuat yang lain tertawa.

Mereka berenam pun hanyut dalam obrolan dan beberapa candaan singkat sampai suara seseorang membuyarkan perhatian.

"Kami duluan" pamit Gio singkat, ia mendekat ke arah Sisi mengusap kepalanya pelan sambil tersenyum.

"Buset main usap aja lo Gio" nyinyir Tika.

Sang pelaku malah pergi tanpa mengubris sindiran Tika sedangkan Sisi yang baru saja diusap kepalanya membeku ditempat, ia berusaha mencerna apa maksud perlakuan Gio barusan.

"Ciee Sisi ciee" senggol Dara membuatnya tersadar.

"Apaan coba maksudnya tiba-tiba ngelus kepala gue" aneh Sisi tapi ia tidak bisa menyembunyikan wajah salah tingkahnya.

"Senyam-senyum bilang aja lo suka digituin sama Gio" ujar Elena membuat Sisi tak kuasa menahan senyum.

"Baper lo si sama modelan buaya kayak Gio. Modal physical touch doang mah gampang buat dia" respon Tika seakan tidak suka melihat Sisi mulai luluh terhadap perlakuan Gio.

"Seenggak suka itu lo sama Gio tik?" tanya Dara tiba-tiba.

"Bukan masalah nggak suka, tapi gue tau Gio tuh orangnya gimana. Sama anak-anak kelasnya aja dia sering gitu.  Gue cuma nggak mau Sisi jadi korban selanjutnya" terang Tika, dia peduli kepada temannya walaupun terkadang perkataannya sedikit kasar.

"Iya Tika, gue bakal usahain buat nggak baper" ujar Sisi mencoba meyakinkan.

"Oke gue pegang omongan lo, udah habis semua kan ayo balik ke kelas liat dah pada sepi" ajak Tika, mereka baru sadar kantin mulai sepi karena sedari tadi bel masuk sudah berbunyi.

"Eh iya udah sepi, buruan deh entar ada guru yang keliling" ujar Elena, mereka segera masuk kelas sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

***

FLASHBACK sudut pandang dari Sean

Sean baru saja masuk ke dalam kelas setelah melewati jalanan yang cukup padat pagi ini membuat kepalanya sedikit pusing.

"Baru datang lo?" sapa Gio sambil menepuk punggung Sean dari belakang.

"Yoi, lo udah lama?"

"Nggak juga, mau ikut ke kantin bareng yang lain" ajak Gio.

"Boleh" setuju Sean. Mereka berempat Gio, Andri, Sean, dan Rafa pun menuju kantin seperti biasa banyak pasang mata yang menatap mereka.  Wajar saja anak kelas perbankan dikenal populer karena fisik serta sifat friendly mereka baik laki-laki maupun perempuan.

"Pas banget ada mereka, gue mau ngasih tau sesuatu ke lo Sean" ucapan Gio membuat Sean bingung. Netra Gio menangkap Sisi dan teman-temannya yang lain ternyata juga sedang asik berbincang  dikantin.

*Tadi malam Gio mendapatkan dm an dari salah satu pengikut baru nya di Instagram. Dia berusaha membujuk Gio untuk memberikan nomor milik Sean tapi Gio tidak ingin membuat Sean risih dengan membagikan nomornya ke orang yang tidak dikenal. Apalagi akun fake seperti itu, jadi ia bertanya baik-baik siapa yang menginginkan nomor itu, jika identitas nya jelas Gio akan memberikan nomor Sean. Tanpa pikir panjang pengikut itu malah memberitahu Gio.

"Bang Gio lagi deket sama mbak Sisi kan?" tanyanya melalui kolom dm.

"Iya. Lo tau dari mana?" selidik Gio.

"Orang yang suka bang Sean temennya mbak Sisi namanya Diana, kalau bang Gio mau tau orangnya yang mana tanya sama mbak Sisi" terang pengikut itu panjang lebar.

Malam itu Gio langsung bertanya kepada Sisi siapa Diana, apakah ia memberikan nomor Sean? tentu tidak Gio hanya penasaran dan membuat sedikit kebohongan agar pengikut itu membongkar identitas seseorang yang telah menyuruhnya. Agar tidak salah orang, Gio pun berniat untuk meminta fotonya langsung. Sisi pun dengan senang hati mengirimkan foto Diana kepada Gio, ia berfikir Gio hanya ingin menambah teman. Melihat rencananya berhasil, Gio pun tersenyum dan berniat memberitahukan ini semua pada Sean

"Mereka siapa?" tanya Sean menyadarkan Gio dari lamunan nya.

"Diantara mereka ada yang suka sama lo" ucapan Gio membuat Sean sedikit penasaran. Apalagi diantara mereka Sean tau ada orang itu,  gadis yang beberapa hari terakhir ini terus memperhatikan nya secara diam-diam.

Gio menyapa hangat keenam gadis yang asik mengobrol itu karena ada Sisi diantara mereka. Sean yang melihat tingkah laku Gio hanya diam karena sudah hafal sikap Gio kepada para gadis.

"Bu es teh dua, teh hangat dua. Pake cup aja biar bisa dibawa ke kelas" pesan Sean pada ibu kantin.

"Tunggu sebentar ya" ujar beliau, Sean duduk di kursi depan kantin agar tidak jauh saat mengambil pesanan. Ketika pesanan sudah siap Sean langsung beranjak dan duduk di sebelah Gio.

"Yang mana?" tanya Sean.

Gio mendekat untuk membisikkan sesuatu agar tidak didengar oleh mereka yang ada disana.

"Cewek yang ditengah lagi minum, maskernya nyantol di telinga. Namanya Diana" bisiknya membuat Sean langsung melihat ke arah gadis itu.

"Ternyata beneran dia, Diana?" gumam Sean dalam hati ketika tatapan mereka tak sengaja bertemu.

~🖤~

"Pengagum tanpa nama"

Info update dan spoiler chapter baru bisa lihat di sosmed aku ya, see you next time semua👋👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Info update dan spoiler chapter baru bisa lihat di sosmed aku ya, see you next time semua👋👋👋

Pengagum tanpa nama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang