Di barak klab malam ada Monet yang sedang tertidur pulas padahal hari sudah sore. Gadis itu tertidur memakai jersey sepakbola Chelsea dan sambil memeluk boneka teddy bear.
Tiba-tiba ada seseorang yang membangunkannya secara kasar. "Eh Kera Bangun! Saya bilang bangun ya bangun!"
Monet pun langsung berdiri lalu kepalanya ditoyor secara kencang oleh seorang gadis. "Enak je kau tidur!"
Gadis itu itu adalah Yaya. Yaya lalu memerintahkan Monet. "Cepat kau beresin tempat ni! CEPAT!"
Monet pun langsung bergegas mengambil pembersih lantai dan alat pel. Yaya menatap Monet tajam lalu kemudian pergi.
Tiba-tiba Lala datang dengan jersey sepakbola timnas Singapura-nya pun datang menghampiri Monet.
"Kak Monet nak Lala bantu kah," ucap Lala menawarkan diri.
Monet pun tersenyum menatap anak usia delapan tahun itu. "Boleh sangat lah Lala,"
Lala dan Monet pun mengepel lantai barak yang kotor berdua.
*****
Di sisi lain lebih tepatnya lapangan Futsal dengan papan skor LED yang terpampang tim Red Gunners menang atas Tim White Hammers dengan skor tipis 4-3.
Dan di lapangan futsal juga terdapat seorang gadis dengan Jersey Arsenal dan nomor punggung delapan sedang duduk di kursi bench dan merenung dengan kondisi yang banjir keringat. Yap itu Petra.
Sedangkan sang coach sedang mengobrol dengan orang tua dari teman Petra di tengah lapangan.
Tiba-tiba ada seseorang dengan jas biru yang baru masuk ke arena lapangan yang kosong itu. Pria itu adalah Mikaël.
Mikaël pun menyapa pria rambut keriting itu. "Selamat Petang Coach Evan, Anak saya Petra ada,"
Pria rambut keriting itu menunjuk ke arah kursi bench yang paling jauh. Disana tempat Petra duduk merenung. "Dia sedang duduk disana menunggu anda Pak,"
"Okay, makasih Coach," ucap Mikaël ke Coach Evan.
"Sama-sama Pak," jawab Coach Evan.
Mikaël pun menghampiri Petra ke arah bench pojok sebelah kanan.
"Petra!! Petra!" panggil Mikaël.
Petra pun menghentikan merenungnya lalu melirik ke arah kanan. Mikaël pun menghampiri Petra. "Maaf Daddy agak sedikit terlambat. Gimana awak menang tak tadi ha? Menang tak sayang?"
Saat Petra menghampiri sang ayah tiba-tiba gadis itu pingsan. Mikaël pun menghampiri Petra. Yang pingsan. "Petra awak kenapa? Petra, Daddy tau pasti sangat sakit. Tapi awak mesti tarik nafas dalam-dalam ya,"
Teman-teman Petra serta Coach Evan mengkerubuti Petra dan Mikaël.
"Cuba awak tarik nafas dalam. Daddy akan cuba panggil ambulance," ucap Mikaël ke Petra.
Mikaël pun menggendong Petra secara bridal untuk keluar dari lapangan futsal menuju rumah sakit terdekat.
*****
Kembali klab malam M Club. Ada seseorang perempuan yang datang. Dan bertepatan juga dengan Negro yang barusan turun.
Perempuan itu adalah Nayla. Negro pun bertanya ke Nayla dengan tegas. "Heh Setan! Ngapain lagi kau balik kesini hah?! Nak saya hilangin nyawa kau!"
"Mana Marlo? Saya cari Monet sekarang!" tanya Nayla to the point.
Di lantai atas ada Marlo yang sedang umpetan di tembok sambil merokok.
![](https://img.wattpad.com/cover/345481016-288-k97171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ten : The Dark Side of Kuala Lumpur
De TodoTen : The Dark Side of Kuala Lumpur menceritakan kisah percintaan dua karakter dewasa, yaitu Mikaël (Aedy Ashraf) dan Nayla (Shani Indira Natio) yang tidak kesampaian setelah tidak direstui oleh keluarga mereka hingga berujung pada perpisahan mereka...