Episode 11

23 2 4
                                    

Pagi harinya di sebuah apartemen mewah ada seorang anak usia sebelas tahun yang dibangunkan oleh seseorang perempuan tua yang berprofesi sebagai baby sitter.

"Nona kecil bangun ya mandi," ucap perempuan tua itu lembut membangunkan Petra.

Petra mengucek-ngucek matanya lalu berjalan menuju kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Petra pun berendam di bathtub yang dipenuhi oleh sabun. Ia meraba-raba tubuhnya yang sudah beranjak remaja.

Setelah berendam Petra pun berkaca di depan cermin dengan handuk yang melingkari dadanya. Petra pun menyikat giginya. Setelah menyikat giginya ia pun memakai lipbalm supaya tidak pucat.

Sedangkan di sisi lain baby sitter yang menjaga Petra mengambil pesanan makanan untuk sarapan Petra dan Mikaël yang ada di depan pintu apartemen.

Lalu baby sitter itu menaruh makanan diatas meja makan. Dan di meja makan juga ada Mikaël yang sedang membaca koran.

Di bagian depan koran yang dibaca Mikaël ada sebuah berita anak kecil hilang yang masuk dalam daftar Yellow Notice Interpol dan dua anak tersebut berasal dari Singapura dengan nama Lina Chén Zǐwēi alias Lingling dan Lala Redzuan.

Datanglah seorang anak gadis dengan baju sekolah ala Jepangnya menghampiri Mikaël. Yap itu Petra.

Sang baby sitter pun berpesan ke Petra seraya menaruh kotak kecil berisi obat-obatan ke atas meja. "Nona kecil harus minum obatnya ya,"

"Iya," jawab Petra ke baby sitternya.

Mikaël pun menyapa anak gadis kesayangannya itu. "Bonjour Petra,"

"Bonjour Daddy," Petra menyapa balik sang ayah dengan senyuman.

"Daddy ada sesuatu buat kau," ucap Mikaël sambil mengambil sesuatu yakni sebuah boneka teddy bear besar yang terbungkus dalam plastik.

"Happy birthday yang ke sebelas anakku sayang," Mikaël mengucapkan ulang tahun untuk Petra.

Mikaël pun menyuruh Petra untuk membuka kadonya. "Ayo buka dong sayang,"

Petra pun duduk dengan muka manyun. Lalu Mikaël bertanya. "Kenapa Petra?"

"Kalau kadonya main futsal boleh tak Daddy," ucap Petra.

Mikaël pun menepuk bahu anak gadis kesayangannya itu. "Baiklah. Tetapi dengan satu syarat kau tak boleh terlalu capek. Janji," ucapnya lalu mengajak Petra untuk kait kelingking.

Petra pun tersenyum lalu mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Mikaël.

Ponsel Mikaël pun berbunyi. Dan Mikaël pun melepaskan kait kelingkingnya.

Petra pun mengambil pizzanya saat sang ayah menelpon.

"Hallo,"

"...."

"Saya sudah nak jalan. Awak tunggu dulu kejap,"

"...."

"Sampai ketemu okay,"

Mikaël pun mengajak Petra yang baru saja mengigit ujung pizzanya. "Oke Petra. Jom kita berangkat,"

"Iya, Jom!" jawab Petra dengan excited karena bisa sekolah kembali.

Mikaël dan Petra pun saling bergandeng satu sama lainnya untuk keluar dari penthouse.

Di dalam mobil LADA Niva ada Petra dan Mikaël yang sedang melakukan perjalanan.

"Daddy," panggil Petra.

"Iya sayang," jawab Mikaël.

"Nanti Daddy datang ya. Sekalian jemput Petra," ucap Petra seraya menatap Mikaël.

Ten : The Dark Side of Kuala Lumpur Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang