Ten : The Dark Side of Kuala Lumpur

Episode 13

Di sebuah rumah sakit mewah di wilayah Pudu. Ada seseorang pria bersama paramedis baru saja turun dari ambulans dan diatas ranjang dorong ada seorang anak gadis yang tertidur dengan kondisi sangat pucat.

"Jangan khawatir Petra... Awak pasti baik-baik je! Awak pasti bisa sembuh," ucap Mikaël kepada sang anak.

Mikaël pun bicara ke seorang dokter perempuan dengan wajah half-blood Melayu-Liechtenstein. "Dia mendadak pingsan dok,"

"Tolong cek tekanan darah dia dan bawa ke ruangan orchid," perintah dokter cantik itu ke anggota paramedis yang mendampinginya membawa Petra.

Dokter itu menyuruh Mikaël untuk stay di lobby. "Bapak tunggu kejap ya,"

Dokter cantik dan anggota paramedis lainnya pun membawa Petra menuju ke ruangan Anggrek.

Di Lobby Rumah Sakit. Mikaël pun gelisah menunggu Petra yang sedang ditangani oleh dokter. Detik demi detik pun berputar sampai-sampai Mikaël tidak bisa menahan rasa kantuknya.

*****

Di sisi lain di wilayah Kampung Baru yang penuh dengan situasi di luar rumah dipenuhi anak-anak bermain. Dan di dalam rumah ada Nayla yang sedang tertidur di kamarnya.

Tiba-tiba perempuan itu terbangun dari pingsannya dengan plester warna-warni yang menutupi kepalanya.

Nayla pun berjalan sambil memegang sikunya yang lecet dan ditutupi perban. Ia pun duduk sambil menatap foto anak bayi yang sedang belajar merangkak yang tersimpan di dalam kotak. Ia juga teringat dengan Myra (Monet). Ia menutup kotak itu dengan kencang dan bersumpah akan membebaskan Myra (Monet) beserta anak-anak lainnya hidup atau mati.

*****

Kembali ke Mikaël. Pria itu sedang terdiam merenung setelah tidur selama satu jam. Tiba-tiba ada suara wanita yang lembut.

"Selamat malam Pak Mikaël Azizi,"

Mikaël pun terbangun lalu menghampiri wanita berjas dokter dengan muka khas Melayu-Liechtenstein nya itu.

Mikaël pun mengulurkan tangannya dan dibalas ulurannya oleh dokter cantik itu.

Dokter cantik itu mengenalkan dirinya. "Saya dokter Tatjana,"

"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya Mikaël ke Tatjana.

"Petra baru je sadar. Dan sekarang keadaannya sudah sikit stabil," jawab Tatjana.

"Bisa saya ketemu dengan dia," ucap Mikaël.

"Oh tentu je boleh lah. Jom lewat sini," Jawab Tatjana membolehkan Mikaël untuk melihat Petra.

Tatjana pun membawa Mikaël menuju ke ruangan Anggrek.

Di depan ruangan Anggrek. Mikaël dan Tatjana pun melihat Petra yang sedang tertidur dengan kondisi diinfus.

Mikaël melihat Petra yang diinfus langsung merasa sedih. "Kenapa harus terjadi secepat ni Petra,"

Mikaël pun mengacak-acak rambutnya karena frustasi lalu berucap ke Tatjana. "Saya akan bayar berapapun juga asalkan Petra bisa kembali hidup normal seperti kawan-kawan sebayanya!"

"Pak Mikaël, ni bukan masalah duit lah. Transplantasi ginjal ni adalah case yang tak gampang. Apalagi Golongan darah Petra adalah golongan darah yang sangatlah langka. Dia butuh sangat golongan darah O dengan rhesus negatif. Kita pasti akan usaha mencarinya," ucap Tatjana sambil menghela nafasnya sejenak.

Tiba-tiba ponsel Mikaël berbunyi.
"Makasih dok," ucap Mikaël ke Tatjana lalu pria itu pergi sejenak untuk mengangkat ponsel foldnya itu.

*****