TTM 09 - KETEMU

193 48 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minggu pagi ini, cuaca benar-benar sangat mendukung bagi Alvia untuk bermalas-malasan. Sinar matahari yang terlihat malu-malu untuk menampakkan serta udara yang sejuk. Betul-betul cocok untuk Alvia. Weekend hari ini, Alvia hanya mengisi waktunya untuk rebahan, menonton film atau drakor juga membaca novel.

Terkadang jika tidak malas, ia ikut berkumpul dengan Liana dan yang lain. Entah, menuju ke cafe atau ke rumah makan untuk sekedar mengobrol, berbelanja sesuatu. Sesuatu yang termasuk kebutuhan sekolah juga.

"Via! Cepetan bangun ...! Temenin mama ke pasar depan," seru Leni-Ibu Alvia-dari luar sembari mengetuk pintu kamar.

Leni menunggu, mendekati telinga ke pintu. Tidak ada sahutan. Ia kembali mengetuk pintu kamar tersebut serta berteriak kali ini memanggil Avia.

"Via ...!"

Terlalu lama dan tidak sabar menunggu putrinya yang tidak kunjung menyahut, Leni membuka pintu kamar tersebut dan melihat Alvia yang masih nyaman bergelung dengan selimut. Ponsel berada di ranjang tepat di sebelahnya, buku novel terbuka. Terlihat tertekuk di beberapa halaman. Benar-benar berantakan.

Leni geleng kepala berdecak melihat pemandangan di depan. Ia mengambil paksa selimut Alvia dan mengeplak lengan gadis itu. "Kamu itu, ya, anak gadis, jam segini malah masih tiduran!" seru Leni. Mengambil buku novel dan ponsel. Ditaruhnya kedua barang tersebut di atas meja nakas kecil di sebelah ranjang.

Alvia berteriak mengaduh. "Aduuhh ... Ma! Via masih ngantuk, Ma!" seru Alvia dengan nada setengah merengek. Ia kembali menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dan memejamkan mata.

Leni mendelik, segera dia menarik kedua tangan Alvia. Menyuruh Alvia bangun menuju kamar mandi.

Alvia mengerang dengan setengah terpejam diseret paksa oleh sang ibu. "Ma ... masa langsung mandi, sih?" tanya Alvia memelas.

"Sudah. Masuk ke kamar mandi. Anak gadis pagi-pagi udah harus seger. Nggak bau kayak gitu." Leni menutup pintu kamar mandi dan menghela napas.

Ibu satu anak itu berjalan membuka tirai kamar, menata ranjang Alvia dan mengembalikan buku novel yang tadi dia lihat di ranjang. Setelah itu, Leni meninggalkan kamar dan menunggu di luar.

Alvia beberapa menit kemudian, gadis itu sudah kembali segar. Memakai perawatan skincare serta make up tipis. Mengenakan piyama rumahan dan cardigan rajut sebagai outer. Alvia menyusul ibunya di ruang keluarga.

"Nah ...! Gitu, kan enak dilihat? Seger gitu! Nggak kelihatan belek sama ilernya."

Alvia mendekat pada Leni duduk di sebelah dan merangkul sang ibu manja.

Tetangga Tapi Mesra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang