PROLOG || Hello! Who are you?
🐼🐼🐼
"Ici..., apa aman polici?" Seorang pria berpakaian polisi lengkap dengan tanda pangkat berbintang emas sejumlah 4 buah, yang artinya jabatan pria itu tidaklah main-main. Pria itu menatap ke bawah dimana ada seorang anak kecil yang menarik kain celana nya.
"Kenapa?" tanya pria itu datar. Namun dengan jelas pria itu bisa melihat bekas-bekas lebam di lengan anak kecil dengan baju kedodoran itu.
"Alo aman polici oleh inta epon na? bial adek bica epon aman anti."
Pria itu jelas makin bingung. "Apa maksudmu anak kecil?"
"Umm.. ayah na adek cuka pukul aman, adek calah temalin mam loti na."
"Anti alo adek di pukul na agi, adek epon aman boyeh?" Ucapan lugu seorang anak kecil yang pria itu terka sekitar 3,5 tahun itu membuat pria itu jelas tak terima. Manusia jenis apa yang tega menyakiti seorang anak kecil karena hal sepele.
"Baiklah, bawa ini. Paman akan menunggu telepon dari mu." Dengan lembut pria itu menyerahkan kartu nama dan memeluk tubuh kurus balita yang memakai sandal kebesaran itu, di tangan nya ada kresek berisi dua bungkus nasi jingo.
Balita berjenis kelamin laki-laki itu tersenyum manis menampakkan gigi susu nya. "Acih aman aik. Ama adek Ica, papaiii aman." Dengan langkah tertatih balita itu meninggalkan pria yang menatap nya rumit dengan sejuta pertanyaan di benak nya.
"Ica? Siapa sebenarnya anak itu?" gumam nya pelan.
"Cari data-data lengkap anak tadi, ada yang tidak beres." Ucap pria itu pada asisten nya.
"Tapi apa dia bisa membaca? Bagaimana cara nya anak itu akan menelpon ku?"
🐼🐼🐼
Sementara itu di sebuah kontrakan sempit terjadi adu cekcok dua orang dewasa dengan seorang anak kecil yang mengigil ketakutan.
"Kau pikir aku cukup makan segini?! Anak mu benar-benar bodoh sayang!" Cela pria paruh baya itu mendorong tubuh ringkih anak di depan nya.
Sementara wanita yang tak lain ibu kandung anak itu menatap datar putra nya. "Aku bahkan menyesal melahirkan anak tak berguna seperti mu!"
"Bodoh! Sudah ku katakan untuk membuang nya sejak awal, sayang." Tawa mengejek pria itu semakin membuat balita dengan kondisi basah kuyup itu menunduk sedih.
"Kau seharusnya ikut dengan ayah mu yang sudah menyatu dengan tanah!" Cibir wanita itu dengan raut jijik menyentuh kresek yang berisi nasi jingo untuk suami nya.
"a-af ma-ma" ucap nya terbata menahan dingin.
"Pergilah! Aku masih berbaik hati menampung mu disini, setidaknya berguna sedikit!"
Kaki pendek nya di paksa berjalan menuju halaman belakang dimana dulu nya entah bekas kandang hewan apa, yang pasti di sulap menjadi tempat tidur si kecil.
Lelehan air mata selalu menemani nya kala sendirian, tubuh nya yang kurus terasa sakit saat rebahan di atas tumpukan kardus bekas mie instan berselimutkan selembar kain tipis.
Badai hujan semakin menambah hawa dingin, bahkan si kecil tidak mengganti baju nya karena stok baju nya habis,
Di sebelah nya ada sebuah rapia yang membentang menjadi jemuran kecil untuk dua buah kaos dan celana nya. Jika di total anak itu hanya memiliki tiga pasang pakaian.
"Tuhan telimakacih cudah antu adek hali ini, cemoga becok ebih aik agi. Adek au istilahat. Celamat tidul."
TBC
Haloww welcome to new baby boy story hehe...
Anyway ini special ikut Event Pensi dari Teori Kata Publishing selama 25 hari ke depan. Doain Izza lancar ya Onty semuaa❤️❤️🦋
Untuk Chapter 1 akan Mami publish serentak dengan peserta lain di tanggal 18 Agustus nanti.
Jadi ada yang kepow ga nih?
Pantengin terus yaa cerita ini..
Ingat! Jaga kesehatan kalian, hati-hati selalu 🦋
With Luv
Taya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello! Izza [TERBIT]
Fanfiction[PART MASIH LENGKAP] PESAN sekarang juga ya di : @salenovel14 👉dianacheapy @chocovan95 @bukubeken @cintabukubookshop @wasurjaya.vicyshoop @rumahbukubundarasya Brothership II Event PENSI Vol. 2 oleh Teori Kata Publishing selama 25 hari. Siapa yang...