22. Always Together
🐼🐼🐼
"Tan, tan udah Kana bilang jangan belebut!" Seorang anak kecil berhodie pink berkacang pinggang di depan dua temannya yang sejak datang sudah bertengkar.
"Ck, kalian celalu beldlama. Ifin campai bocan." Sambung anak satunya dengan wajah malas
"Kalau mau belantem, angan dicini!"
Griffin dan Kana kompak menarik tangan Izza menjauh dari Timo dan Miya. Ketiganya berjalan mendahului temannya itu masuk ke dalam Mansion milik Izza. Pada akhirnya Timo dan Miya ikut masuk walaupun dengan mimik masam terpatri di wajah mereka.
"Woahhh kamal na Ica kelen." Miya berseru heboh saat mereka semua masuk ke dalam kamar Izza.
Griffin tersenyum tipis melihat buku-buku cerita yang dia berikan pada Izza terpajang rapi di rak buku. "Kamu beli buku balu Ica?" Tanya Griffin.
Izza mengangguk menarik tangan Griffin dan Kana untuk menunjukkan buku-buku barunya. "Tapi Ica nda paham bahaca na, Ifin cama Kana bica?"
Griffin membuka helaian buku itu dan langsung menutupnya rapat. "Bahaca apa tu? Huluf na cepelti mantla-mantla cihil." Decaknya.
Anak itu menoleh pada Kana. "Ica, kalau kamu nyali nang pintel bahaca ni, Kana coluci na." Ujarnya mantap.
Izza sontak menoleh pada Kana. "Woahhh Kana hebat, ajalin Ica na."
Kana mengangguk sekilas. Anak itu benar-benar sosok ambisius daripada teman-temannya yang lain. Jika Griffin menyukai bidang non akademik, berbeda dengan Kana yang menjajal habis bidang akademik walaupun belum waktunya. Griffin dan Kana merupakan dua kombinasi yang tepat bersanding dalam banyak hal.
"Ica Loky na mana?" Timo mengintip ke bawah kolong kasur Izza mencari keberadaan panda temannya.
"Um, Loky na ngambek cama Ica gala-gala Ica puna hamtel." Sahut Izza.
Miya berseru heboh mendengar temannya punya hamster. Dirinya jadi ingat landak kecil miliknya yang sudah mati beberapa bulan lalu.
"Ifin, temalin tan Ica dah bilang bawa anggul na? Kita baltel, Ica puna banak tobeli." Seolah ingat Izza berseru menatap sepupunya itu.
Griffin yang tengah mengobrol dengan Kana menaikkan alisnya sebelah. "Ung, dah Ifin bawa di mobil abang." Sahutnya pendek. Anak itu kembali berbicara serius dengan Kana, entah apa yang sedang mereka rencanakan.
Izza sendiri berjalan di apit Timo dan Miya. Mereka sedang menuju halaman belakang Mansion Becker untuk melihat kebun buah milik Izza. Lagipula cuaca panas begini enaknya ngadem di tempat sejuk seperti taman.
"Um, kalian ingat nda cama anak temalin di taman?" Celetuk Kana.
Izza, Timo dan Miya menoleh kemudian mengangguk. "Ung, nang bilang tas na Ica kelen kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello! Izza [TERBIT]
Fanfiction[PART MASIH LENGKAP] PESAN sekarang juga ya di : @salenovel14 👉dianacheapy @chocovan95 @bukubeken @cintabukubookshop @wasurjaya.vicyshoop @rumahbukubundarasya Brothership II Event PENSI Vol. 2 oleh Teori Kata Publishing selama 25 hari. Siapa yang...