3. Surrender

16.3K 1.4K 80
                                    

3. Surrender

🐼🐼🐼

Suara tangisan lirih dari anak-anak kecil itu menyayat hati. Mereka semua sangat ketakutan dan ingin pulang bertemu keluarga mereka.

Izza yang sejak awal mulut nya di lakban hanya bisa merintih dalam hati. Perut nya sangat perih menahan lapar, wajah nya nampak pucat sayu.

Kedua tangan nya tak bisa di gerakkan karena ikatan tali tambang itu terlalu kuat. Kulit tangan nya mungkin terkelupas mengakibatkan rasa perih yang menyengat.

"Cepat bawa anak-anak di sana ke mobil box!"

"Sisanya akan menunggu jemputan sebentar lagi,"

Sekitar delapan anak digiring paksa keluar dari rumah tua di tengah hutan jati itu menuju mobil box yang sudah standby di depan. Beberapa pria bersenjata nampak mengelilingi tempat itu.

Seorang pria melepas lakban di mulut Izza dengan paksa sehingga membuat anak itu menjerit kesakitan.

Anak-anak lain langsung ikut menjerit melihat kondisi bibir Izza yang mengeluarkan darah, bahkan wajah mereka sudah pucat pasi.

Izza sendiri mati-matian menahan perih di area bibir nya. Anak itu mengerakkan tangan nya yang diikat pelan agar sedikit longgar.

Izza pasrah hanya saja dia percaya Tuhan akan memberi nya jalan keluar.

Satu persatu anak-anak itu dipaksa keluar, menyisakan Izza seorang diri di ruangan pengap dan gelap itu.

Wajah nya makin sayu, beberapa penjaga dengan sengaja mengunci ruangan itu dan meninggalkan nya sendirian.

"Apa benar bos ingin anak itu tetap disana? Padahal lumayan untung kalau di jual." Ucap seorang pria berjangut panjang pada rekan nya.

"Aku sendiri tak paham, tapi bos besar ingin mengeksekusi anak itu langsung pada salah pelanggan VVIP nya."

"Ah sayang sekali ya."

Izza yang setengah sadar masih bisa mendengar percakapan kedua orang itu. Seketika tubuh nya merinding. Izza mulai ketakutan sekarang.

Demi Tuhan apa yang harus dia lakukan sekarang? Setelah memastikan tidak ada orang di ruangan itu,

Izza mulai menggeliangkan tali yang membelit kedua tangan nya. Memutar kedua pergelangan tangan terus-menerus sampai ikatan itu mulai melonggar.

Hello! Izza [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang