24. Dejavu

9.6K 957 256
                                    

24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. Dejavu

🐼🐼🐼

Izza nampak melamun di depan jendela kamarnya menatap langit sore yang sangat cantik. Pikirannya melayang saat kemarin dia dan teman-temannya bermain di taman dan bertemu sosok anak kecil seusianya yang hidup sendirian. Izza merasa Dejavu dengan kehidupannya dulu sebelum bertemu orang tuanya sekarang. Apa anak itu juga akan memiliki akhir yang sama dengan dirinya?

Akhir-akhir ini Izza sedikit sensitif, sedikit kena senggol akan menangis. Para abang-abangnya sampai tak tega hati jika si kecil sudah sedih begitu. Banyak mainan berdatangan ke Mansion Becker namun tak membuat si kecil tertarik. Yang Izza mau hanya pelukan papa dan buna nya.

"Tuan muda sudah waktunya anda berhenti melamun dan sebaiknya mandi." Arsen masuk ke dalam kamar tuan mudanya dan malah mendapati anak itu tak bergerak dari sejak terakhir dia tinggalkan.

"Alcen, nda celu!"

Tanpa menoleh lagi Izza langsung keluar dari kamarnya ingin melihat Rocky yang tengah di mandikan para maid. Dan lagi-lagi anak itu duduk melamun di dekat pemandian khusus Rocky.

Seorang pria yang tengah membersihkan kolam mandi itu mulai melirik tuan mudanya yang nampak anteng. "Kenapa anda disini tuan muda?" Izza menengok sekilas.

"Um, Ica pengin cendili." Sahutnya pelan.

Merasa tuan mudanya itu perlu waktu sendiri akhirnya pria itu pergi membawa peralatan kerjanya menjauh dari tempat Izza duduk. Tak berselang lama kepergian pria tadi, muncul Rocky yang menggenggam sebuah wortel kemudian duduk di sebelah Izza dan menatap temannya itu.

"Jangan liat Ica macem tu! Ica lagi cedih." Tanpa menoleh Izza berucap.

Rocky yang merasa jika Izza sedang tidak baik-baik saja merebahkan kepalanya di bahu Izza dan nampaknya Izza tidak keberatan. Keduanya terdiam cukup lama dengan pikirannya masing-masing hingga Rocky menjulurkan tangan kecilnya memeluk Izza. Tanpa sadar Izza juga mengulurkan tangannya untuk membalas pelukan Rocky.

"Loky, tenapa ya Ica akhil-akhil ini cencitip? Pelacaan Ica nda kaluan telus." Rocky nampak mendongak menatap Izza yang mengeluarkan keluh kesahnya. Walaupun dia seekor hewan, tapi Rocky seolah paham jika Izza butuh seorang sebagai pendengar.

"Loky tau, akhil-akhil ini Ica juga celing mimpi Ibu. Altina apa ya? Apa Ibu lindu Ica?"

Akhir-akhir ini Izza kerap kali mimpi buruk saat tidur sendirian tanpa satupun keluarganya yang tahu. Dia juga makin sering memimpikan ibunya seolah-olah memanggil dirinya pulang. Apa itu artinya ibunya merindukan Izza? Sudah lama sekali Izza tidak bertemu dengan ibunya. Entahlah, Izza juga tidak mengerti dengan keadaannya sekarang. Dia sangat senang tinggal bersama dengan keluarganya sekarang, hanya saja terselip setitik kerinduan pada sang ibu.

Hello! Izza [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang