-12. Stevano Xavier Handerson

386 29 0
                                    

Warning! ⚠
Cerita mengandung kata-kata kasar, adegan dewasa hingga kekerasan. Bijak-bijaklah dalam membaca!

-Cerita asli karangan Author, di larang untuk plagiat!

Happy Reading! 

° ° °
"Gue kira, gue satu-satunya, tapi ternyata salah satu nya."

-farel Brilliant Argya-

° ° °

-12. Stevano Xavier Handerson

Giselle terusik dari tidurnya ketika tak sengaja mendengar suara bising di luar kamar nya. "Hoam, ada apa sih anjir ganggu tidur gue aja." Giselle menguap dengan matanya yang masih terpejam.

"Pagi, Ai"

Giselle mengerutkan dahinya, ia perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk retina matanya. Giselle berdecak melihat sang pelaku, "Lo lagi, kenapa harus ada lo sih?"

"Anterin gue pulang dong," pinta farel maksud lain.

"Pulang kemana, hah? Alam lo? ogah banget gue."

farel diam sebentar, "Gak jadi deh, btw di bawah keluarga lo lagi ngedekor kayaknya bakal ada acara deh. Kalo boleh tau ada acara apa?"

"Eh, beneran? Kok gue gak tau."

Giselle refleks langsung berlari keluar kamar, langkahnya berhenti di dekat tangga melihat rumahnya yang sedang di dekor dengan berbagai macam bunga dan hiasan lain nya.

Leon yang sedang berbincang menoleh kearah adik nya, "Oy, sini lo! Udah jam berapa ini, hah? Baru bangun lo?"

Giselle mendekati Leon dan bertanya, "What is it? Why is our house like this?"

"Lo gak inget? Stevano sekarang bakal ke rumah kita," ucap Leon.

"WHAT? Heh, serius kak? Tapi kan ini belum empat hari. Masih ada tiga hari lagi,"

Leon mengangguk, "He came home fast."

Giselle melotot, "Lo kenapa gak ngasih tau gue anjir!"

Leon mengidikan bahunya dan menyuruh beberapa maid untuk membantu Giselle berdandan.

"Mari nona. Tuan Khenan sudah menyiapkan gaun untuk nona," ucap salah satu maid

"Daddy ter the best dah," Giselle tersenyum.

"Nah tuh kurang apalagi si Daddy, sono cepet dandan yang cantik biar si Stevan klepek-klepek sama lo," suruh Leon.

"Bisa ae lo bang, yaudah gue ke atas dulu." Leon mengangguk,

Farel sedari tadi menguping pembicaraan adik kakak itu, ia mengerutkan dahinya dan bertanya siapa 'Stevano' itu?

"Sepupunya kali," gumam farel.

Farel tidak begitu memikirkan lelaki bernama Stevano itu, ia berniat pergi melihat beberapa orang yang sedang mendekor. Di sisi lain, Giselle terus tersenyum dalam hatinya ia sangat senang dan bahagia, lelaki yang ia tunggu-tunggu akhirnya kini akan menemuinya hari ini.

Dangerous Of Rick Devil [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang