4

39 22 8
                                    

~HAPPY_READING~

*
*
*

Kerusuhan terjadi begitu saja, mereka menghajar orang orang secara membabi buta dan mengejar siapapun yang mencoba kabur.

Para warga yang ada disina tak ada yang berani menyerang balik karena jumlah geng OCEAN lebih banyak, tentu mereka tak mau mati konyol dan memilih kabur menyelamatkan diri.

Saat ini Axel tak berniat untuk mencari penyakit baru, dia berniat menyelinap dan pergi tanpa terlibat pertarungan.

Namun Saat Axel sedang menyelinap mendekati motornya yang terparkir didekat pohon, dia tak sengaja melihat seorang wanita dihajar oleh salah satu anggota OCEAN.

Axel tak tega melihat wanita itu yang merintih kesakitan karena terus dipukuli, Axel tau itu pasti sakit karena saat dia pertama kali di pukul Gendra dia juga merasakan sakit.

Saat pria itu mengangkat tongkat baseball nya untuk dipukulkan ke kepala wanita itu, tanpa pikir panjang Axel berlari menerjang ke arah mereka dan menendang tongkat baseball itu hingga terlempar jauh dan kembali memberi tendangan ke arah kepala pria itu namun berhasil ditangkis.

Sosok itu terkejut akan kehadiran Axel dan mundur memberi jarak untuk siaga jikalau Axel menyerang secara tiba tiba lagi.

"Sialan, jangan sok jagoan! kau cuma cewe lemah. Mending kau dirumah aja bobo cantik jangan ikut campur!" ucapnya dengan nada marah namun dia menyeringai bak psikopat. Axel tak bisa melihat wajah mereka karena mereka memakai topeng, dan sebagian memakai masker ada juga yang mengenakan topeng yang hanya menutupi mata.

"Oh makasih! Tanpa kamu bilang pun aku tau kok aku cantik." balas Axel yang dibalas dengan geraman dari musuh karena kesal akan balasan darinya, namun kemudian dia tertawa meremehkan.

"Ka.. Kamu kenapa.. Malah kesini?" ucap wanita itu yang terduduk lemah di belakang Axel.

Axel menatapnya sekilas wanita yang terduduk dibelakangnya lalu kembali menatap lawan, ketidak berdayaan nya mengingatkan Axel pada dirinya yang dulu. "Kamu tenang saja, aku akan melindungi mu. Tetaplah di belakangku!"

"Besar juga nyalimu." tanpa aba aba dia menerjang kearah Axel dan melayangkan tinju, dengan mudah di hindari oleh Axel namun hampir saja dia lengah. Tinju di awal hanyalah pengalihan untuk melayangkan tinju yang lebih kuat dan mematikan, dan tinju itu hampir saja mengenai ulu hati Axel beruntung dia sigap menahan tinjuan itu.

Tanpa jeda dia terus menyerang Axel dengan membabi buta. Tentu saja Axel bisa menang, selama beberapa tahun terakhir ini dia terus mendalami ilmu bela diri. Entah itu teknik pertarungan jalanan ataupun teknik husus, yah dia juga pernah terlibat tauran. Tentu tauran itu bukan hanya sekedar tauran remaja, dia bertarung memerangi suatu kelompok yang melenceng dari visi dan misi yang sudah disepakati di daerah kekuasaannya.

Bisa dilihat dari pertarungan tadi mereka itu petarung yang tangguh dan kuat, mampu bertarung dengan tangan kosong dan hal itu menarik perhatian Axel.

Saat pertarungan selesai Axel langsung mengecek keadaan gadis itu. " hey lukamu... Ayo kita pergi dari sini dan mengobatinya!" ajak nya sambil membantu gadis itu berdiri dan memapahnya untuk bersembunyi sementara.

"Mm.. Maaf itu.. Tapi.. Temanku masih disini. Aku gak bisa ninggalin dia."

"Hadeehh kalo gini gimana yah? Makin runyam, tapi aku juga gak tega ninggalin dia dan temannya?" batin Axel bimbang.

Situasi ini mulai semakin ricuh karena geng ocean terus berdatangan, namun ada yang aneh saat dia memperhatikan sekeliling "aneh kenapa mereka menyerang satu sama lain ?" batinnya.

Aku Tak Sekuat ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang