14

24 0 0
                                    

~HAPPY_READING~

*
*
*

Hari ini, adalah hari yang sangat penting di sekolah. Karena para petinggi akan datang untuk menghadiri ulang tahun sekolah yang di adakan dengan sangat meriah.

Jujur saja, bagi mereka ini adalah kesempatan untuk meng ekspos eksistensi diri ke publik dan untuk menunjukkan hierarki siapa yang paling kuat. Memang tak semua berpikir seperti itu, tapi hampir semua nya seperti itu.

Sekolah ini adalah sekolah elit Ter favorite yang di dirikan oleh seseorang yang memiliki kuasa di dunia politik, beliau bernama Raga prabu Wijaya.

Namun sebuah kecelakaan belasan tahun lalu, merenggut nyawa beliau dan istrinya. Beruntung beliau memiliki seorang putra jadi sekolah ini di wariskan kepada putranya dia bernama Hansen putra Wijaya agar bisa dikelola lebih baik lagi. Sosok yang misterius karena beliau sangat jarang ter ekspos bahkan di acara seperti ini, sedikit sekali orang yang pernah melihat beliau.

Namun entah apa yang beliau pikirkan kali  ini sosok yang tak pernah muncul di media itu, akan menghadiri acara ulang tahun sekolah kali ini.

"AEELL" suara yang begitu nyaring hingga memecah kebisingan di koridor sekolah, suara itu milik gadis manis dengan nama Risa.

Gadis itu berlari menghampiri Axel yang tengah berjalan sendirian.

Axel menengok ke belakang karena suara itu "Ael? Kau manggil siapa, hm?" Tanya Axel dengan heran saat gadis itu sudah berada di sampingnya, pasalnya dia tau betul siapa saja teman Risa dan tak ada yang bernama Ael.

"Ya.. kamu" jawab Rusa dengan Ter engah engah.

"Aku? Sejak kapan aku ganti nama?" Tanyanya heran sembari menunjuk ke dirinya sendiri.

"Hehe Itu panggilan kesayangan dariku" ujarnya cengengesan

"Aku udah mikirin ini dari lama, soalnya namamu agak susah di sebut"

"Shit! kenapa orang orang se enaknya mengganti nama ku, sih?" Gerutu Axel dengan langkah lebar

"Hm? Siapa lagi selain aku?"

"Ada lah. Tapi dari mana kamu dapat nama itu?"

"Hehee itu soalnya nama mu kan Axel, x nya ku buang soalnya aku suka susah nyebut nya. Jadi Ael deh" jawab gadis itu dengan ceria

"Sudah ke sekian kali kamu ganti ganti namaku, apa aku juga ganti nama mu yah?" Ujar Axel sembari berpikir.

"Boleh boleh, jadi masing-masing dari kita punya nama panggilan kesayangan dari sahabat. Lucu banget kan?" Tutur nya kegirangan.

"Ok ku ganti jadi jangkrik, soalnya kamu berisik" ujar Axel tanpa dosa dengan raut wajah tanpa ekspresi

"Jahat! Masa jangkrik sih? Nyebelin banget" gadis itu memukul lengan atas Axel beberapa kali, namun Axel tak membalas dan hanya acuh.

"Bagus itu" balas Axel acuh

"Gak estetik banget, ih"

Saat mereka berdua tengah asik berbincang-bincang, tiba-tiba seseorang menghampiri.

"Di sini ternyata, dicariin dari tadi juga" ujar Laskar saat tepat di hadapan Axel

"Kenapa cari aku? Kangen hm?"

"Idih pede banget"

"Trus, ngapain?"

"Di bilangin Jangan jauh jauh dari pos! bentar lagi mereka datang, Apa lagi sekarang putra pendiri sekolah turut hadir" tutur Laskar

Aku Tak Sekuat ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang