15

20 0 0
                                    

~ HAPPY_READING ~

*
*
*

Flashback...

Sore hari yang sunyi di sekolah jaya bangsa karena para murid sudah pulang sejak pukul tiga sore.

Sosok pria berjalan di lorong sekolah seorang diri dengan setelan jas berwarna abu-abu.

Dia berjalan dengan angkuh dengan sorot mata yang dingin dan tajam, seolah ia akan menerkam mangsa yang lewat di depannya.

Sampai secara tak sengaja dia melihat sosok yang dikenal nya berjalan tak jauh dari nya, sorot mata itu mulai berubah.

Entah apa yang pria itu pikirkan, dia mulai melangkah mengikuti jejak sosok itu.

Semakin dia mempercepat langkahnya sosok itu semakin mulai memberi jarak, Sampai akhirnya langkah nya bisa disusul dan..

Sosok itu tiba-tiba berbalik menghadap pria yang mengikuti nya sedari tadi, raut terkejut dari sosok itu bisa dilihat saat mereka berhadap hadapan dengan jarak yang begitu dekat.

Ternyata sosok yang sedari tadi diikuti adalah seorang gadis cantik berambut pendek dengan sorot mata tajam dan dingin.

Flashback off...

"Sial ngapain sih ngikutin?" Umpat gadis itu yang tak lain adalah Aletha axelia atau biasa dipanggil Axel.

"Eits, ngomongnya kok kasar sih!" Balas pria itu yang ternyata adalah Rafael.

"iissh" Axel mendorong pria di hadapannya untuk memberi jarak, namun malah dirinya yang mundur "ngeselin banget sih" kesalnya karena tak berhasil mendorong pria dihadapannya.

"Jangan dorong dorong dong, sakit tau!" Ucap Rafael dengan raut memelas sambil mengelus dadanya yang di dorong Axel.

Axel yang melihat itu tambah kesal karena merasa di ejek.

"Apa sih gak jelas banget"

"Mau aku kasih kejelasan hm?" Goda Rafael sembari mendekat ke arah Axel dengan senyuman nya yang khas.

"Gak usah deket deket yah!" Sentak Axel sembari melangkah mundur.

Rafael tentu tak mendengarkan perkataan Axel dan terus mendekat, disisi lain Axel terus mundur hingga akhirnya mentok ke dinding.

Axel berdiri merapat ke dinding dengan Rafael di hadapannya yang menyandarkan tangan kanannya ke dinding tepat di sisi kepala Axel lalu menatap gadis itu dengan lekat.

Mata hitam pekat itu menatap sayu pada mata biru se biru lautan yang indah.

"Ih apa sih ni orang bikin merinding aja" batin Axel.

"Kamu blasteran putri duyung ya?" Tanya Rafael spontan

"Hah?"

"Biru laut... indah, se indah masa depan kita nanti" lanjutnya sambil tertawa kecil.

"CK apa sih gaje banget" sentak Axel sembari mendorong tubuh pria dihadapannya dengan sekuat tenaga hingga mampu membuatnya mundur beberapa langkah.

"Eh aku serius loh! Mata kamu cantik kayak lautan yang biru, luas dan indah. tapi sayang lautnya terlalu dingin" ucap Rafael dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku mau pulang" Axel memilih cuek dan mengabaikan ucapan Rafael.

Saat Axel berbalik tiba tiba lengannya di tahan oleh Rafael dari belakang.

"Apa lagi?"

"Bareng yuk!"

"Gak, makasih!"

"Gak ada penolakan, pokoknya harus sama aku!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Tak Sekuat ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang