13

16 3 0
                                    

~HAPPY_READING~

*
*
*
"

Yuk masuk!" Ajak Rafael

Axel terus mematung menatap rumah yang asing di hadapannya.

"Ege rumah siapa nih?" Seru Axel sembari menahan tangan Rafael yang hendak membuka pintu.

"Rumah orang" jawabnya santai

"Gila kau ya? Serius ini rumah siapa jir?"

"Rumah Bunda ku" ujarnya sembari tersenyum tipis.

"Hah?" Gadis itu tercengang mendengar jawaban pria di hadapannya.

"Gak usah mangap, entar lalat masuk." Ujar nya sembari menutup mulut Axel.

"Eh bukan nya rumahmu yang..."

"Itu rumah utama, kalo ini rumah Bunda sama aku." Terangnya

"Gilee lebih sultan dariku ternyata." Batin Axel

Mereka berdua pun masuk kedalam rumah itu ber iringan "eh jadi rumah mu sebenarnya ada berapa sih?" Tanya Axel penasaran.

"Berapa yah?, hmm gak banyak juga sih. Rumah utama terus dua rumah disebelahnya terus ini sama rumah yang ada di paling ujung kompleks" jelasnya

"Buset banyak bener" ujar Axel spontan yang dibalas dengan senyuman tipis oleh Rafael.

"Eeh siapa nih?" Seseorang tiba-tiba saja berucap ketika melihat kehadiran Axel dan Rafael.

"Hormat kepada Ibunda ratu" ucap Rafael sembari membungkuk kan badannya seolah sedang berhadapan dengan bangsa kerajaan.

Axel hanya mampu menatap pria di sampingnya itu dengan heran.

"Ah kamu ini, kebiasaan." Balas sosok wanita paruh baya yang di panggil Ibunda ratu oleh Rafael.

"Ini siapa? cantik" ujar Ibunda Rafael sembari mengelus lengan atas Axel.

Axel tersenyum begitu manis pada wanita itu "Halo Tante say..."

"Kenalin Bun ini calon pacar El" ujar Rafael memotong ucapan Axel hingga membuat gadis itu kesal, namun ia tak bisa menunjukkan ke kesalan nya itu di hadapan Bunda nya Rafael.

"Ngga kok Tante, kita cuman temen biasa."

"Hmmff hihi kacian deh ditolak" ujar Bunda nya Rafael sembari menahan tawa.

Axel jadi heran karena situasi ini, dia melirik ke arah Rafael. Di lihatnya wajah Rafael yang memerah dan kesal, lalu dia melirik pada Axel "kamu sih, pake ngomong gitu." Ujarnya sembari cemberut.

"Lah kok ngambek, kan emang iya."

"Udah kalian, aduh maaf yah kelepasan. El Jangan ngambek dong, becanda doang kok" ujar wanita itu sembari tersenyum.

"Bundaa"

"Iya maaf El" balas wanita itu, lalu mengalihkan perhatiannya pada Axel.

"Kamu kenapa terluka? Kamu di jahatin sama El? Coba bicara jujur sama bunda, biar El nanti Bunda hukum" ujar wanita itu sembari terus menatap wajah Axel.

"Kok jadi El sih yang kena?" Protes pria itu sembari memajukan bibirnya, persis seperti anak kecil yang lagi ngambek.

"Hehe bukan El kok tan..."

"Panggil Bunda Vio atau Bunda aja, biar lebih akrab! Semua teman El manggil gitu juga" terang wanita itu

"Ah iya tan-eh Bunda, jadi ini lukanya bukan karena El kok." Jelas Axel

Aku Tak Sekuat ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang