Top 3

2K 226 9
                                    

Aktivitas begitu padat hingga membuat Paul dan Nabila harus pintar pintar curi wktu untuk saling mengabari satu sama lain, berhubung karna besok Senin, dan hari ini peserta Top 3 diberikan wktu yang agak luang untuk diri sendiri. Nabila tahu apa yang harus ia lakukan, ia menggunakan waktu itu untuk menghubungi keluarganya terlebih dahulu lalu menghubungi Paul.

Setelah berbincang, curhat, dan berkeluh kesah kepada Abi dan keluarganya kini Nabila menelpon Paul.

"Haaii, kok gak pernah ngbarin aku?" Ucap Nabila setelah ponsel yng ia gunakan tidak lagi berbunyi tit tit

"Hey sayang"

"Jawab dulu, kok jarang ngabarin?"

"Aku tkut ganggu konsentrasi kamu, nanti kalau aku chat kamu, kamuny balas, mending kmu pake waktu kmu untuk istirahat" ucap Paul dengan lembut

"Powwwlll" rengek Nabila

"Capek yah?? Sabar yah, dikit lagi kok" ucap Paul dengan lembut kepada kekasihnya itu

"Iya capekk, kadang aku mikir mau nyerah, aku butuh kamu Powl"

"Kamu harus fokus, capek wajar sayang, seandainya aku boleh nemenin kamu disitu, aku pasti disitu, support kmu, dukung kamu, duduk di tribun paling depan, tapi kan udah ada aturannya kan, peserta aja yang boleh dikarantina, akunya karna bukan peserta lagi, ya harus pulang. Kan ada Salma sama Rony"

Jiwa jiwa iseng Nabila muncul ketika Paul menyebut Rony

"Oh iya iya, kan ad kak Rony" ucap Nabila sembari tersenyum simpul

"Ih ndak, bukan gitu maksudnya.. aaaa Nabila, jangan gitu naa" rengek Paul seperti anak kecil.

"Becanda Powl"

"Gak lucu yank"

Gombalan bapak bapak tiba tiba terbesit difikiran Paul, dan korbannya adalah Nabila

"Aku punya tebak tebakan deh"ucap Paul

"Jangan ngadi ngadi lagi yah Powl"

"Ih denger dulu"

"Iyaa, apa coba"

"Apa bedanya suara ambulan sama suara hati aku?"

"Apa emang?" Tanya Nabila

"Kalau ambulan bunyinya wiuu, wiuu, wiuu"

"Kalau suara hati kamu apa?"

"Kalau suara hati aku, miss you, missyou miss you" ucap Paul sembari tertawa diikuti pula dengan tawa Nabila

"Bisa ae bule lalu lalang ku ini" ucap Nabila yang suaranya tersendat sendat karena harus berbarengan dengn tawanya

"Ih lalu lalang, kok lalu lalang sih" tanya Paul kepada Nabila yang meledeknya dengan sebutan lalu lalang

"Ya soalnya kamu lalu lalang terus di pikiran aku" ucap Nabila lalu terkekeh

"Oh udah bisa gombal, siapa yang ajarin?" Ucap Paul

"Babeh, wleee" ucap Nabila lalu menjulurkan lidahnya, walaupun tak saling tatap muka, tapi suara Nabila sngat terdengar ekspresif. Sehingga membuat Paul gemas sendiri.

"Alihkan ke vc yah, kangen pengen liat muka ayangg aku" goda Paul. Tanpa berfikir panjang Paul mengalihkannya ke panggilan video.

"Nah gini enak, muka capenya keliatan, eh muka cantiknya keliatan" ledek Paul

"Pacarnya capek bukannya di semangatin malah diledekin, ih"

"Ih nggak kok, kamu tetap cantik dalam kondisi apapun"

Nabila memerhatikan Paul yang sedikit berantakan dibanding biasanya.

"Kamu ya Powl, kamu gak sama aku malah kayak gak keurus" ucap Nabila

"Ih mana ada"

"Coba itu jenggotnya gak dicukur kumisnya juga" mendengar Nabila mengatakan itu, Paul spontan memegang dagunya

"Ih gini kan macho"

"Itu juga rambutnya, gak disisir lgi kan? Mmm jangan jngan hari ini gak mandi lagi" tnya Nabila menyipitkan kedua matanya sehingga membuat nyali paul menciut

"Ih aku mandi sayangg, cuma gak keramas aja"

"Cukur Powl"

"Iya iya aku cukurr, besok yah"

"Nah gitu dong, takutnya nanti aku dikira diculik om om kalau jalan sama kamu" Nabila spontan tertawa lepas

"Ih seneng bnget pacarnya digituin"ucap Paul

Keduanya bercanda, bercerita, sebagai tanda melepas rindu keduanya, walaupun belum seutuhnya mengobati, setidaknya sedikit meredakan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.35.

"Sayanggg, liat jam coba?" Ucap Paul lembut

"Mau aku temenin bobo gak?" Paul menawari Nabila untuk sleep call

"Emang gak papa? Nggak ah ntar aku ngorok lagi, terus mangap" ucap Nabila

"Ih gak lah, lagian kenapa kalau ngorok, itu wajar kok,

"Aku temenin yah" lanjut Paul yang akhirnya Nabila mau untuk sleep call

"Iyyaa, jangan aneh aneh yah Powl" ucap Nabila yang membuat Paul mengangguk lembut

Kini keduanya saling berbaring di tempat tidur masing masing, Paul memandangi gadisnya yang kini telah tertidur pulas.

"Nab, ini serasa mustahil, tapi ini terjadi, dan tuhan mengizinkan aku memiliki kamu walaupun aku sendiri nggak tahu sampai kapan. Tapi setiap detik kebersamaan kita, selalu aku syukuri. Kamu tahu gak Nab, aku selalu berdoa buat kita kedepannya, rasa takut sudah pasti ada, iyyaaa...rasa takut kalau suatu saat nanti kita tak bisa bersama, ahahaa tapi kita memang beda Nab. Kita terlalu nekat yang mungkin kita sendiri sudah tergambarkan endingnya akan seperti apa suatu saat nanti. Tapi aku Paul, Nyoman Paul Fernando Aro gakk akan pernah menyerah oleh keadaan. Aku akan selalu menunggu kabar baik dari Tuhan untuk kita berdua, menunggu takdir indahnya untuk kita, selamat tidur Nabila Taqiyyah, I love You. Aku sayang kamu, tidur yang nyenyak yah" setelah mencurahkan semua isi hatinya, ia layakny mendongeng yang pendengar nya sedang tertidur pulas. Paul akhirnya mematikan vc nya dan tertidur.

Saat vc Paul sudah mati, air bening dari mata Nabila tak terasa jatuh dipipi. Ia mendengar semuanya, terharu dengan kegigihan dan ketulusan Paul kepadanya.

"Tenang Powl, aku janji kamu gak sendiri untuk perjuangin ini, makasih ya Powl, sudah memercayakan ketulusanmu untukku" ucap Nabila lalu menghembuskan nafasnya kasar lalu memejamkan matanya.

NYOMAN : Semua Sudah TerstrukturTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang